Lurah Teladan Nasional dari Banjarbaru Ini Maksimalkan Teknologi untuk Layanan Administrasi
Irfani Rahman August 26, 2025 09:33 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID - Lurah adalah ujung tombak mengomunikasikan dan melaksanakan kebijakan pemerintah kepada masyarakat. Lurah juga aparatur pemerintah yang berada di garda terdepan pelayanan masyarakat. Tentu tidak mudah untuk dapat menjalankan tugas tersebut.

Di usianya yang masih terbilang muda, Anindya Risa Destiana, SIP, NLP mengemban amanah tersebut. Namun, prestasi mampu ditorehkan Lurah Sungaibesar, Kota Banjarbaru ini. Anindya terpilih sebagai Lurah Teladan Nasional.

Untuk mengulik apa yang dilakukan Anindya, B-Talk Banjarmasin Post Bicara Apa Saja mengundangnya untuk berbagi pada Senin (25/8) sore.

Perbincangan dengan Jurnalis Edi Nugroho ditayangkan di akun YouTube Banjarmasin Post, Instagram @banjarmasinpost Online, Facebook BPost Online dan website banjarmasinpost.co.id. Berikut petikannya:

Bisa diceritakan perjalanannya menjadi lurah teladan?

Saya baru pertama kali jadi lurah di Pemko Banjarbaru. Sebenarnya, saya bukan satu-satunya lurah teladan nasional. Saya salah satu dari delapan lurah di Kalsel yang diundang ke Istana Negara. Jadi lurah teladan karena memberikan inovasi, pelayanan terbaik dan mengembangkan wilayah secara maksimal.

Terobosan atau inovasi apa yang anda dibikin?

Karena saya lurah perempuan pertama, respons lingkungan berbeda. Saya pun belajar bagaimana bisa masuk dan mengikuti ritme. Mengenai inovasi, totalnya ada 24. D antaranya bidang pendidikan, kesehatan, kemasyarakatan hingga pertahanan wilayah dalam rangka siaga bencana.      

Makna keterpilihan anda jadi lurah teladan nasional bagaimana?

Alhamdulillah bisa mengangkat kelurahan. Ketika saya mendapat apresiasi, saya dapat feedback yang baik dan ini juga menumbuhkan rasa kepercayaan warga.

Bagaimana cara mempertahankan prestasi ini?

Tentunya prestasi ini harus berkembang. Harus ada inovasi baru lagi. Terutama di bidang teknologi yang harus bisa dimanfaatkan secara maksimal. Dan pelayanan administrasi digital kami juga terus meningkat.

Bagaimana perasaannya ketika pertama kali terpilih jadi lurah?

Karena saat itu saya baru cuti melahirkan, sempat berpikir bisa apa nggak. Jadi tantangan tersendiri. Saya memandang kalau yang lain bisa kenapa saya nggak.

Dari tugas dulu dan lurah saat ini, perbedaannya apa?

Yang berbeda pasti di lingkungan. Masyarakat pasti berbeda seperti pendidikan hingga kulturnya. Apalagi sekarang di Kelurahan Sungai Baru, yang 30 persen penduduknya mahasiswa. Jadi memang harus memberdayakan pengabdian masyarakat dari kampus, disinergikan agar tidak berjalan sendiri-sendiri.

Ketika berinteraksi dengan warga, bagaimana responsnya?

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.