Jakarta (ANTARA) - Lurah Manggarai Selatan, Muhammad Sidik menjalani visum, setelah dipukuli pendemo di Jalan KS Tubun, Slipi, Jakarta Barat, pada Senin (25/8) malam pukul 18.30 WIB.

"Sekarang mau visum dulu. Setelah visum, langsung bisa buat laporan polisi (LP) di Polsek Palmerah," kata Sidik kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Sidik mengatakan dari pemukulan itu dia berhasil kabur. Namun akibat itu, dirinya kehilangan ponsel dan mobil dinasnya rusak.

Dia berharap nomor yang ada dari ponsel sebelumnya bisa diaktifkan kembali sehingga memudahkannya memulihkan data dan komunikasi.

"HP saya hilang. Sudah buat laporan juga. Jadi, bisa untuk proses pengaktifan nomor lagi. Untuk sementara kalau mau kontak, bisa lewat sekretaris kelurahan saya," ucapnya.

Terkait mobil pelat merahnya yang rusak, dia menegaskan harus melapor mengingat kejadian itu terjadi saat demo besar-besaran.

Lurah Manggarai Selatan, Tebet, Jakarta Selatan, Muhammad Sidik dan sopirnya, Asep Yudiana menjadi korban amuk massa pendemo di Jalan KS Tubun, Slipi, Jakarta Barat, pada Senin (25/8) malam pukul 18.30 WIB.

Massa pengeroyok merupakan pendemo atau pengunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR/DPD RI.

Berdasarkan kronologi, saat itu Sidik dan sopirnya sedang menaiki kendaraan dinas berpelat merah yang melintas di Jalan KS Tubun pada Senin (25/8) malam pukul 18.30 WIB.

Pak Lurah itu pulang dari kantor kelurahan menuju rumahnya di Tanah Abang Dalam.

Adapun dari kejadian tersebut, sang lurah mengalami kerugian, yakni mobil dinas hancur, dua ponsel seharga Rp25 juta, dompet dan barang pribadi yang hilang di dalam mobil.

Kini, kondisi Pak Lurah dan sopirnya selamat, namun mengalami luka-luka lebam, memar dan lecet di bagian mata, wajah, badan hingga kaki akibat pukulan dengan benda tumpul.