BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Makam Datu Amut di Desa Sungai Durait Kecamatan Babirik Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan banyak dikunjungi peziarah.
Walaupun secara fisik almarhum semasa hidupnya terlihat tak mengenakan pakaian alias telanjang sehingga bagi sebagian orang menganggapnya gila, namun sejumlah keistimewaan yang disaksikan warga membuatnya dianggap seorang wali.
Cerita kewalian almarhum ini bermula ketika pada saat 1972 bermula ketika seorang di Kelayan Banjarmasin menderita penyakit abuh atau pembesaran perut, sudah mencari obat namun tidak juga sembuh.
Tetapi atas saran seorang habib disarankan untuk memberi makan dan memelihara seseorang yang terlihat aneh dan menyimpang dari kebiasaan orang banyak.
Dan saat itu menemukan Datu Amut, setelah itu dirawat dan akhirnya yang memiliki penyakit tersebut sembuh.
“Dari hal tersebut banyak yang mengetahui Datu Amut lalu datang ke makam beliau,” ujar Amar salah satu anggota keluarga yang saat ini menjaga makam.
Riwayat yang juga banyak dibicarakan warga mengatakan rumah Datu Amut pernah terbakar dua kali.
Saat terbakar beliau berada di dalam rumah namun saat dibawa keluar tidak mengalami luka. Ada pula yang pernah melihat beliau tidak kebasahan meski hujan.
Pada bulan Agustus ini akan digelar haul ke 35 dan dari tahun ketahun jumlah jamaah yang datang saat acara haul semakin bertambah. (Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)