Roket Starship Terus Bermasalah, SpaceX Diprediksi Goyah
GH News August 27, 2025 09:09 AM
Jakarta -

Starship, roket terkuat milik SpaceX, belum juga beres dan peluncurannya saat uji coba selalu gagal. Biaya yang dihabiskannya pun sangat tinggi dan berpotensi membebani perusahaan milik Elon Musk itu.

Setelah hampir sepuluh uji peluncuran, pesawat ruang angkasa raksasa ini belum berhasil mengunjungi luar angkasa dan kemudian kembali dengan selamat ke Bumi sekali pun. Tetapi NASA tetap akan mengandalkannya untuk mengangkut astronot dari orbit Bulan ke permukaan hanya dalam waktu dua tahun dari sekarang.

Mengingat rekam jejak Starship sejauh ini dengan sembilan penerbangan uji skala penuh telah berakhir dengan ledakan tak lama setelah peluncuran, ledakan di luar angkasa, dan jatuh ke laut, itu adalah tujuan yang sulit. Mereka sedang mempersiapkan penerbangan uji kesepuluhnya, sekali lagi mencoba untuk mengangkat pendorong roket dari tanah dan kembal utuh.

Biayanya tidak murah. Seperti yang dikatakan sumber orang dalam kepada Bloomberg, setiap prototipe Starship menghabiskan biaya ratusan juta dolar untuk dibuat. Biayanya sangat mahal dengan hasil tidak jelas. Kekacauan itu juga dilaporkan mulai memengaruhi upaya penggalangan dana perusahaan, dengan para investor menolak keras valuasi USD 500 miliar yang diusulkan.

Bagi CEO SpaceX Elon Musk, masa depan perusahaan bergantung pada kesuksesan Starship. Orang terkaya di dunia telah menggembar-gemborkan roket tersebut sebagai cara untuk mengirimkan manusia ke Mars.

Bahayanya juga bersifat finansial. Musk telah memperingatkan bahwa SpaceX akan menghadapi kebangkrutan jika tidak dapat membuat pesawat ruang angkasa itu bekerja dengan andal.

Menurut sumber, Starship merupakan prioritas yang sangat besar, sehingga SpaceX mungkin terpaksa untuk menunda peluncuran Starlink berbasis Falcon 9 akhir tahun ini karena lonjakan engineer yang diminta untuk mengerjakan Starship.

Ini juga membahayakan kewajiban SpaceX kepada NASA, serta program Bulan Amerika. Badan antariksa tersebut mengharuskan perusahaan untuk membuktikan bahwa Starship dapat diisi ulang bahan bakarnya lebih dari selusin kali di orbit sebelum dapat disertifikasi untuk misi pendaratan di Bulan,

Mengingat kemunduran yang konsisten, NASA dan Kongres telah membuat rencana kontingensi, mengalokasikan tambahan USD 4 miliar untuk badan antariksa tersebut dan Sistem Peluncuran Antariksa Boeing yang sangat mahal. Semua mata tertuju pada SpaceX saat mereka mencoba meluncurkan dan mendaratkan Starship dengan sukses untuk pertama kalinya.

"Hal nomor satu adalah kemajuan yang terlihat dan dapat dibuktikan," kata pendiri perusahaan BryceTech, Carissa Christensen. "Saya pikir itu akan sangat membantu untuk tidak menciptakan persepsi negatif," cetusnya yang dikutip detikINET dari Futurism.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.