Sorong (ANTARA) - Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, meminta aparat kepolisian untuk segera mengusut tuntas dan menangkap pelaku di balik aksi brutal yang terjadi di Kota Sorong pada Rabu (27/8).
"Aksi brutal berupa pemblokiran jalan dan perusakan fasilitas umum sangat mengganggu ketertiban dan kenyamanan warga," jelasnya di Sorong, Rabu malam.
Gubernur menyampaikan keprihatinannya terhadap peristiwa tersebut dan menegaskan bahwa tindakan kekerasan tidak boleh dibiarkan tumbuh di tengah masyarakat.
Ia berharap aparat penegak hukum bertindak tegas dan cepat agar pelaku kekerasan bisa segera diproses secara hukum.
"Kita tidak boleh memberi ruang untuk kekerasan. Proses hukum harus berjalan, karena ini sudah masuk kategori kriminal," tegas Gubernur Elisa Kambu.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing dan tetap menjaga situasi kondusif. Masyarakat harus percaya pada aparat keamanan dalam menangani situasi ini.
Selain itu, Gubernur meminta peran aktif dari keluarga, tokoh agama, dan lembaga masyarakat untuk membimbing anak-anak muda agar tidak terlibat dalam aksi-aksi yang merugikan banyak pihak.
"Kekacauan ini mengganggu aktivitas ekonomi, sosial, pendidikan, bahkan pelayanan kesehatan. Ini harus dihentikan," ujarnya.
Meski terjadi kerusuhan, aktivitas pemerintahan di kantor Gubernur tetap berlangsung normal. Gubernur memastikan bahwa roda pemerintahan tetap berjalan seperti biasa.
Pihak kepolisian sendiri tengah mengambil langkah strategis dalam upaya meredam situasi dan melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku di balik aksi brutal tersebut.
Aksi brutal ini berawal dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Sorong memindahkan empat tahanan politik kasus dugaan makar yang merupakan anggota Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB) ke Makassar.
Keempat tahanan tersebut diketahui berinisial AAG, NM, MS, dan PR, yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan makar terkait aktivitas NFRPB.
Hingga saat ini situasi dan kondisi Kota Sorong sudah berangsur baik. Kendatipun demikian tim gabungan TNI/Polri masih terus berjaga di beberapa titik strategis untuk mengantisipasi adanya gangguan susulan.