Poin Penting:
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejumlah organisasi kepemudaan lintas agama di Jawa Timur mendesak pemerintah untuk terus mengusut tuntas peristiwa meninggalnya Affan Kurniawan, driver ojek online (ojol), dalam peristiwa demonstrasi di Jakarta beberapa waktu lalu secara independen, profesional, transparan dan berkeadilan.
Termasuk juga mendesak agar seluruh bentuk tindakan pelanggaran hukum yang terjadi berapa hari terakhir ini, turut diusut.
Desakan ini merupakan bagian dari poin kesepakatan yang dihasilkan dari 9 organisasi kepemudaan lintas agama di Jawa Timur dalam pertemuan di Gedung PW GP Ansor Jatim, Minggu (31/8/2025).
Pertemuan ini dihadiri oleh Ketua PW GP Ansor Jatim, Musaffa Safril, Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur, M Anang Nafi’uzzaki, Ketua Pemuda LDII Jawa Timur, Candra Setya Buana, Ketua PKC PMII Jawa Timur, M Ivan Akiedozawa dan Ketua Pemuda Katolik Jawa Timur, Christophorus W Suryo.
Lalu, Ketua PD Pemuda Gembaudhi Jawa Timur, Friski Fernando, Ketua Pemuda PGI Wilayah Jawa Timur, R Cahaya Purnama Putra, Ketua DPD GMNI Jawa Timur, Hendra Prayogi serta Ketua DPC GMNI Surabaya, Alifto Rafif Amanda.
Total ada 9 poin kesepakatan dan ditandatangani bersama.
"Dengan penuh dukacita, kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Saudara Affan Kurniawan dan seluruh korban dalam aksi demonstrasi di berbagai daerah, baik yang meninggal dunia maupun yang mengalami luka-luka," kata Ketua PW GP Ansor Jatim, Musaffa Safril saat dikonfirmasi.
Affan Kurniawan merupakan pemuda yang bekerja sebagai driver ojol dan tewas setelah terlindas kendaraan rantis Brimob, Kamis (28/8/2025) lalu.
Peristiwa ini terjadi saat demonstrasi yang berlangsung di kawasan DPR RI.
Sejak beberapa waktu terakhir, kejadian ini memang memantik reaksi publik.
"Kami mendesak pemerintah untuk mengusut tuntas peristiwa wafatnya Saudara Affan Kurniawan dan seluruh bentuk tindakan pelanggaran hukum yang terjadi berapa hari terakhir secara independen, profesional, transparan, dan berkeadilan," ucap Musaffa Safril.
Dalam pernyataan sikap bersama itu, para pimpinan organisasi kepemudaan lintas agama ini juga mengajak seluruh elite pemerintah dan masyarakat untuk turut serta peduli terhadap penderitaan rakyat dengan berempati dan menunjukkan sikap-sikap yang bertenggang rasa.
Di samping itu, mereka meminta penuh kepada pemerintah untuk melakukan berbagai langkah yang berpihak kepada seluruh lapisan masyarakat dan diperlukan upaya perbaikan di berbagai sektor secara menyeluruh dan berkesinambungan, sebagaimana yang telah diamanatkan oleh konstitusi.
"Kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk mengedepankan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi, kelompok, atau golongan. Kami juga menolak segala bentuk tindakan anarkis yang dapat merusak tatanan sosial dan merugikan masyarakat luas," ujarnya Musaffa Safril.
Di sisi lain, terhadap dinamika yang saat ini terjadi, para pemuda lintas iman ini meminta agar aparat penegak hukum lebih menggunakan pendekatan persuasif dan humanis.
Kemudian seluruh lapisan masyarakat diajak untuk berperan aktif menciptakan situasi yang menyejukkan, menjaga perdamaian dan ketertiban.
Adanya aksi demonstrasi yang marak di berbagai daerah, Musaffa Safril menyatakan, pihaknya mendukung setiap penyampaian aspirasi sebagai bentuk pikiran kritis dalam menyuarakan nurani dan memperjuangkan keadilan.
Namun, dengan cara-cara beradab, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
"Sebagai wujud ikhtiar spiritual, kami mengajak seluruh kader organisasi pemuda lintas iman dan elemen masyarakat untuk bersama-sama menggelar kegiatan positif dan doa bersama demi keselamatan, ketenteraman, serta kemaslahatan bangsa dan negara," tandas Musaffa Safril.