Deretan Kisah Penjarahan Rumah Pejabat: Kucing Raib, Salah Sasaran hingga Dibayang Cemas
Glery Lazuardi September 01, 2025 08:32 AM

TRIBUNNEWS.COM - Aksi penjarahan rumah pejabat di Jakarta tak hanya soal barang yang hilang, tapi juga kisah-kisah yang menyisakan ironi. Dari warga yang salah sasaran hingga pelaku yang ketakutan dan memilih mengembalikan barang. 

Aksi penjarahan rumah pejabat terjadi pada akhir Agustus 2025.

Kenaikan gaji dan tunjangan DPR RI di tengah kondisi ekonomi sulit disinyalir menjadi pemicu awal.

Situasi ini ditambah tewasnya driver ojol Affan Kurniawan yang dilindas kendaraan Brimob saat demonstrasi pada pertengahan pekan lalu.

Aksi massa berubah dari protes menjadi pelampiasan terhadap simbol elite dan ketidakadilan.

Rumah pejabat dianggap representasi kekuasaan dan ketimpangan. Penjarahan menjadi bentuk “pengambilalihan” ruang elite oleh rakyat yang marah.

Penjarahan berlangsung cepat dan rapi, dalam waktu kurang dari 24 jam. Warga menyaksikan massa bergerak dengan pola terstruktur, bukan sekadar spontanitas.

Mereka yang menjadi korban, yaitu:

Ahmad Sahroni

Anggota DPR RI dari Partai NasDem

Lokasi: Tanjung Priok, Jakarta Utara

Barang dijarah: Tas, kulkas, TV, pendingin ruangan, koleksi action figure

Kondisi: Gerbang dan kaca rumah dirusak, dua mobil dihancurkan

Sri Mulyani Indrawati

Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Maju 

Lokasi: Bintaro, Tangerang Selatan

Barang dijarah: Perhiasan, elektronik, perabotan, bahkan ring basket

Aksi berlangsung dalam dua gelombang: malam dan dini hari

Eko Patrio (Eko Hendro Purnomo)

Anggota DPR RI dari PAN

Lokasi: Tidak disebutkan secara spesifik

Diduga jadi sasaran karena video joget viral

Barang dijarah: Elektronik dan perabot rumah tangga

Uya Kuya (Surya Utama)

Anggota DPR RI dari PAN

Lokasi: Duren Sawit, Jakarta Timur

Barang dijarah: Perabotan, elektronik, bahkan kucing peliharaan

Aksi terjadi bersamaan dengan penjarahan rumah Eko Patrio

Nafa Urbach

Anggota DPR RI dari NasDem

Lokasi: Bintaro, Jakarta Selatan

Rumah ikut dijarah dalam gelombang massa yang menyasar figur publik

Kisah Penjarahan Rumah Pejabat

Warga nelihat rumah Anggota DPR Surya Utama atau Uya Kuya yang berantakan usai didatangai massa tak dikenal di Pondok Bambu, Jakarta Timur, Minggu (31/8/2025). Rumah Uya Kuya didatangi massa tak dikenal pada Sabtu (30/8/2025) malam dan menjarah barang-barang serta melakukan tindakan vandalisme. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga nelihat rumah Anggota DPR Surya Utama atau Uya Kuya yang berantakan usai didatangai massa tak dikenal di Pondok Bambu, Jakarta Timur, Minggu (31/8/2025). Rumah Uya Kuya didatangi massa tak dikenal pada Sabtu (30/8/2025) malam dan menjarah barang-barang serta melakukan tindakan vandalisme. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Kucing Kesayangan Uya Kuya Dijarah

Rumah Uya Kuya di Duren Sawit, Jakarta Timur, menjadi sasaran penjarahan massa pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025. Tak hanya barang-barang berharga yang raib, koleksi kucing kesayangan Uya Kuya juga ikut dijarah.

Kucing-kucing mahal milik Uya Kuya, yang ditaksir bernilai puluhan hingga ratusan juta rupiah per ekor, ikut digondol massa.

Total koleksi kucingnya diperkirakan mencapai 60 ekor, dengan nilai keseluruhan mencapai 5–10 miliar rupiah.

Beberapa kucing dilaporkan diambil bersama kandangnya, sementara lainnya dilepas ke jalanan.

Artis Sherina Munaf turun tangan menyelamatkan salah satu kucing yang ditemukan dalam kondisi kurus dan stres.

Ia menduga masih ada 16–20 ekor kucing lain yang belum diketahui nasibnya.

Warganet dan komunitas pecinta hewan menyerukan agar kucing-kucing tersebut dikembalikan ke pemiliknya

Tulisan Rumah Ini Disita Rakyat

Kondisi kediaman Anggota DPR RI nonaktif Surya Utama alias Uya Kuya terlihat berantakan setelah terjadi aksi penjarahan pada Sabtu (30/8/2025) malam.

Pantauan Tribunnews.com, rumah mantan presenter itu berantakan baik di bagian dalam dan luar.

Rumah bercat putih dan bergaya minimalis milik Uya Kuya terletak di Jalan Statistik Nomor 1F, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Tak sedikit warga yang penasaran ingin melihat kondisi rumah Uya Kuya.

"Iya lihat ramai di Medsos (Media Sosial) ingin lihat langsung," ucap Nur warga Duren Sawit saat berbincang dengan Tribunnews.com, Minggu (31/8/2025).

Perabotan rumah tangga Uya Kuya berserakan, kasur dan sofa tampak berada di garasi.

Baju dan kertas pun berserakan di lantai.

Barang-barang berharga dan elektronik sudah tak lagi tersisa.

Meja makan tampak rusak, lemari terbalik, dan banyak pecahan kaca berserakan di lantai. 

Rumah yang dijarah massa pada hari Minggu dinihari, 31 Agustus 2025 di kompleks Kebayoran Baru Essence, Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, ternyata bukan milik artis sekaligus politisi Nafa Urbach.
Rumah yang dijarah massa pada hari Minggu dinihari, 31 Agustus 2025 di kompleks Kebayoran Baru Essence, Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, ternyata bukan milik artis sekaligus politisi Nafa Urbach. (Tribunnews/Abdi Ryanda Shakti)

Salah Sasaran

Rumah yang dijarah massa pada hari Minggu dinihari, 31 Agustus 2025 di kompleks Kebayoran Baru Essence, Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, ternyata bukan milik artis sekaligus politisi Nafa Urbach.

Rumah mewah dua lantai tersebut ternyata milik seseroang yang dikontrak oleh mantan suami Nafa Urbach yakni Zack Lee.

"Itu rumah (dikontrak) pak Zack Lee, mantan suaminya bu Nafa. Tapi kalau Nafa jarang ke sini. Ya ibarat kata sehari atau seminggu sekali datang untuk lihat anaknya," kata Syamsul, seorang sekuriti komplek saat ditemui, Minggu (31/8/2025).

Syamsul mengatakan ketika itu, ratusan massa datang dan mencari rumah Nafa menjelang subuh. Saat itu, pihak pengamanan komplek yang kewalahan, akhirnya massa bisa masuk ke dalam komplek.

"Kronologinya, masa ini bergerombol ya. Bergerombol, tiba-tiba datang aja, ramai-ramai dan datang ke sekuriti gitu. Nah karena sekuriti cuma beberapa orang, dan tidak bisa membendung karena masanya sangat banyak, kita persilakan masuk. Emang tujuan dia ke rumah Ibu Nafa," ucapnya.

"Pas sampai sini ya dia bilang, ini rumahnya? Iya ini rumahnya. Pas begitu yaudah langsung nyerbu," tuturnya.

Aksi penjarahan selesai kira-kira pukul 07.00 WIB pagi. Massa terlihat membawa sejumlah barang dari rumah tersebut.

"Barang barang yang diambil ada televisi, baju, bantal, itu semua. Nggak tahu yang di dalam-dalam dia (massa) udah kantongin atau gimana," ucapnya.

Penjarahan rumah Nafa Urbach ini terjadi sehari setelah rumah milik Ahmad Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya menjadi sasaran amuk massa, Sabtu (30/8/2025). 

RUMAH SRI MULYANI - Kondisi terkini di sekitar rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani, di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (31/8/2025), usai dijarah demonstran pada Minggu dini hari. Awak media dan masyarakat tidak diizinkan untuk mendekat rumah Sri Mulyani, yang kini dijaga pihak TNI. ( Chaerul Umam) ,
RUMAH SRI MULYANI - Kondisi terkini di sekitar rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani, di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (31/8/2025), usai dijarah demonstran pada Minggu dini hari. Awak media dan masyarakat tidak diizinkan untuk mendekat rumah Sri Mulyani, yang kini dijaga pihak TNI. ( Chaerul Umam) , (Chaerul Umam)

Penjarah Dihantui Rasa Bersalah dan Dibayang Cemas

Seorang pemuda bernama Geo (18) dihantui rasa bersalah dan ketakutan setelah menjarah barang di rumah Sri Mulyani.

Dikebalikannya barang tersebut disaksikan langsung oleh Panit Binmas Polsek Pondok Aren R. Gunawan.

Geo mengakui jika barang-barang tersebut diambil ketika aksi massa terjadi, namun barang yang diambilnya itu tergeletak di area lingkungan rumah.

Barang yang ia ambil diantaranya berupa mobil mainan anak-anak serta panci, gelas, dan mangkok kaca. 

"Lagi lewat, kok rame-rame, terus yah penasaran," kata Geo ditemui di lingkungan rumah Sri Mulyani seperti dikutip Kompas.com pada Minggu (31/8/2025).

Namun setelah mengambil barang itum ia berfikir ulang untuk mengembalikannya ke rumah Sri Mulyani.

"(Kepikiran balikin) yah dari pada saya dikira yang enggak-enggak," ucapnya.

Panit Binmas Polsek Pondok Aren R. Gunawan, yang menerima barang tersebut, mengatakan tindakan pengembalian barang ini diharapkan bisa diikuti warga lainnya.

"Mudah-mudahan ke depan ada warga lagi yang dengan suka rela menyerahkan kepada kami agar dikembalikan. Mudah-mudahan terbuka, karena itu niatnya untuk kebersamaan kita semua. Jangan sampai ada penjarahan-penjarahan ini bekembang dan efeknya kepada pihak lain," kata dia.

Adapun pengembalian barang itu kemudian ditindaklanjuti dengan Geo dimintai keterangan atau berita acara pemeriksaan (BAP) di Polsek Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Deretan cerita ini membuka sisi lain dari gelombang massa yang mengguncang ibu kota.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.