Kronologi Helikopter Hilang Kontak di Tanah Bumbu, Diduga Jatuh Saat Bawa 9 Orang
Mia Della Vita September 01, 2025 09:34 PM

Grid.ID – Sebuah helikopter milik Estindo Air tipe BK117 D3 dilaporkan hilang kontak di wilayah Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel), pada Senin (1/9/2025). Beginilah kronologi helikopter hilang kontak di Tanah Bumbu.

Helikopter tersebut diketahui berangkat dari Bandara Gusti Sjamsir Alam, Kotabaru, dengan tujuan Bandara Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Helikopter itu mengangkut delapan orang, terdiri dari satu pilot, satu engineer, dan enam penumpang.

Menurut kronologi helikopter hilang kontak yang dipublikasikan Tribun Banjarbaru, pesawat lepas landas pada pukul 08.46 WITA dan dijadwalkan tiba pukul 10.15 WITA. Pada awalnya, penerbangan berjalan normal.

Namun, hanya delapan menit setelah lepas landas, tepat pukul 08.54 WITA, helikopter kehilangan kontak. Sejak saat itu, komunikasi dengan AirNav di Kotabaru, Banjarmasin, Balikpapan, maupun Palangka Raya tidak lagi terjalin.

Dikutip dari Kompas.com, Senin (1/9/2025), Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin, I Putu Sudayana, menjelaskan bahwa laporan resmi baru diterima pihaknya pada pukul 12.02 WITA. Laporan tersebut datang dari Manager Safety AirNav yang menginformasikan adanya pesawat heli yang kehilangan kontak. Titik terakhir helikopter diperkirakan berada di sekitar Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, berdasarkan pemetaan koordinat tim SAR.

Setelah menerima laporan, Basarnas segera berkoordinasi dengan berbagai pihak.Basarnas Banjarmasin mengerahkan tim gabungan untuk melakukan pencarian intensif melalui jalur udara dan darat.

Pencarian dilakukan di area terakhir sinyal helikopter terdeteksi, yaitu wilayah Mantewe. Pihak Basarnas juga melibatkan unsur udara dengan mengerahkan satu helikopter milik Direktorat Polairud Polri dari Kalimantan Tengah.

Selain itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat menurunkan satu unit pesawat dari Bandara Syamsudin Noor. Sementara itu, tim darat dari Kantor SAR Banjarmasin bergerak menuju lokasi yang diperkirakan menjadi titik terakhir kontak. Pencarian dilakukan dengan menyisir jalur darat yang cukup sulit diakses.

Basarnas tidak bekerja sendiri. Dalam operasi ini, koordinasi dilakukan dengan Danlanud Syamsudin Noor, BPBD Provinsi Kalimantan Selatan, manajemen Estindo Air, Kapolda Kalimantan Tengah, hingga Direktorat Polair Polda Kalteng.

Semua pihak dilibatkan untuk mempercepat proses pencarian. Sudayana menegaskan bahwa operasi pencarian dan pertolongan (SAR) akan dilakukan sesuai standar prosedur hingga tujuh hari ke depan.

Hingga berita ini diturunkan, kondisi delapan orang yang berada di dalam helikopter belum diketahui. Basarnas Banjarmasin berharap proses pencarian dapat segera membuahkan hasil.

“Mudah-mudahan hari ini bisa ditemukan. Kita harap ditemukan dalam keadaan selamat,” ujar Sudayana.

Peristiwa ini menambah daftar panjang insiden penerbangan di Indonesia. Kronologi helikopter hilang kontak di Tanah Bumbu masih terus didalami, sementara tim SAR bekerja siang dan malam untuk menemukan lokasi jatuhnya helikopter dan memastikan keselamatan seluruh penumpang.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.