Rencana Inggris Larang Anak di Bawah 16 Tahun Konsumsi Minuman Berenergi
GH News September 03, 2025 04:13 PM
Jakarta -

Pemerintah Inggris sedang merencanakan undang-undang baru yang melarang orang di bawah 16 tahun untuk membeli dan mengonsumsi minuman berenergi. Baik dari toko, restoran, kafe, mesin penjual otomatis, hingga daring (online).

Diperkirakan sepertiga anak-anak di Inggris mengonsumsi minuman berenergi jenis apapun setiap minggu. Hal ini masih terus terjadi meski sebagian besar supermarket telah memberlakukan larangan ini secara sukarela.

Beberapa minuman populer mengandung lebih banyak kafein daripada dua cangkir kopi.

Menteri Kesehatan dan Layanan Sosial, Wes Streeting, mengatakan ini adalah bentuk tindak lanjut dari kekhawatiran orang tua dan guru, serta menangani masalah ini secara langsung. Tentunya untuk melindungi kesehatan orang-orang muda di sana.

Minuman ringan yang rendah kafein, seperti diet coke, tidak berpengaruh. Begitu juga dengan teh atau kopi.

Konsultasi sekarang akan berlangsung selama 12 minggu. Ini dilakukan untuk mengumpulkan bukti dari para ahli kesehatan dan pendidikan, serta masyarakat, pengecer, dan produsen.

Koki TV Jamie Oliver berulang kali memperingatkan bahaya dan gangguan yang dapat ditimbulkan oleh minuman berenergi. Kebanyakan anak-anak mengaku menjadi 'sangat bersemangat' setelah minum minuman berenergi untuk sarapan.

"Kita bicara tentang tiga, empat teguk espresso dalam satu gelas minuman ini. Banyak gula. Jadi, benar-benar mimpi buruk," tuturnya dalam sebuah video yang diunggah di media sosial X tahun lalu.

Efek Samping dari Konsumsi Minuman Berenergi

Konsumsi minuman berenergi secara berlebihan dikaitkan dengan sakit kepala dan masalah tidur. Terlalu banyak kafein dapat menyebabkan detak jantung cepat, irama jantung abnormal, dan kejang.

Meski jarang terjadi, ada beberapa kematian yang terkait dengan kelebihan kafein. Berdasarkan aturan pelabelan saat ini, minuman apapun, selain teh atau kopi, dengan lebih dari 150 mg kafein per liter wajib diberi label peringatan.

"Kandungan kafein tinggi. Tidak direkomendasikan untuk anak-anak atau wanita hamil atau menyusui," tulis label tersebut.

"Anak muda memiliki tubuh yang lebih kecil dan otak mereka masih berkembang, yang bisa membuat mereka lebih sensitif terhadap kafein," kata para ahli yang dikutip dari , Rabu (3/9/2025).

Bagi kebanyakan orang dewasa, mengonsumsi hingga 400 mg kafein sehari yang setara dengan empat cangkir kopi instan atau lima cangkir teh itu masih aman.

"Dengan mencegah toko menjual minuman ini kepada anak-anak, kami membantu membangun fondasi bagi generasi mendatang yang lebih sehat dan bahagia," terang Streeting.

Presiden Royal College of Paediatrics and Child Health, Prof Steve Turner, mengungkapkan larangan tersebut merupakan langkah logis berikutnya dalam membuat pola makan anak-anak lebih sehat. Ahli lainnya dari Universitas Teesside, Prof Amelia Lake, telah mempelajari dan menemukan bahwa minuman berenergi tidak tepat dikonsumsi oleh anak-anak.

"Penelitian kami telah menunjukkan konsekuensi kesehatan mental dan fisik yang signifikan dari anak-anak yang mengonsumsi minuman berenergi," beber Prof Lake.

"Kita tahu minuman ini merupakan bagian dari budaya anak muda dan terkait dengan olahraga, permainan, musik, dan lainnya, tetapi belum ada sinyal yang jelas tentang konsekuensi kesehatannya."

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.