Kembangkan Skill Berbuah Profit
BERAWAL dari ibu rumah tangga, siapa sangka wanita ini bisa sukses menjadi pengusaha kerajinan.
Rajin belajar dan terus belajar untuk meningkatkan keterampilan membuat wanita ini punya kemampuan pengolahan produk yang berkualitas dan disukai pasar.
Bagaimana kiprah Hanik Timur Permata dalam merintis usaha hingga produknya diterima pasar luar negeri? Berikut petikan wawancara dengan pemilik usaha Sasirangan dengan brand Galyna Helwa ini.
Bisa diceritakan awal Anda terjun di dunia usaha?
Saya awalnya ibu rumah tangga, namun saya juga sering ikut kegiatan di desa terutama pemberdayaan wanita.
Satu di antara program pemberdayaan yang saya ikuti adalah pelatihan pembuatan Sasirangan, di antaranya Juta Sasirangan Ecopirnt.
Karena aktif di kegiatan, saya kemudian diberdayakan di Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sebagai kepala unit usaha.
Bagaimana kemudian Anda mengembangkan usaha?
Sebagai perempuan, saya berpikir, kalau punya skill maka saya bisa bikin produk yang dapat menghasilkan dan berbuah profit.
Saya terus belajar dan belajar, bahkan sampai ke pulau Jawa untuk belajar mandiri tentang pengolahan tekstil.
Kemudian, mencoba dan terus mencoba, mulai satu sampai sepuluh lembar kain, sampai akhirnya menemukan ciri khas unik sasirangan buatan saya.
Dikatakannya pula, capacity building atau pembinaan dadinBank Indonesia sehingga keteranpilanbsemakin terasah dan usaha semakin terlihat hasilnya.
Pada 2018, saya bikin kain Sasirangan dan cari terus mencari pasar. Setelah mendatangkan profit, saya memberdayakan pekerja 4-5 orang untuk menjelujur.
Apa keunikan produk Anda?
Merintis usaha pada 2018 dengan produk kain Sasirangan. Kemudian, pada 2020 berkembang menjadi produk jadi yaitu pakaian.
Keunikan saya tampilkan adalah menggunakan bahan pewarna alami atau ecopirnt. Warna alami ini ramah lingkungan.
Saya juga mengajak anak saya yang sekolah tata busana sebagai fashion designer, sehingga produk kami tampilkan saat fashion show lebih trendy.
Sekarang produk Anda berhasil masuk pasar ekspor?
Alhamdulillah, kamj sudah menandatangani MoU yang difasilitasi Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalsel pada acara Pamor Borneo di Duta Mal Banjarmasin, Agustus 2025 tadi.
Selama ini, kami menjadi binaan Bank Indonesia Perwakilan Kalsel dan senangnya kami menekuni pangsa ekspor.
Oleh BI Kalsel, Hanik mendapat capacity building dan business matching dan didatangkan buyer by zoom.
Pada tahun ini pula, kami telah mengikuti Melayu Festival Day di Thailand yang menampilkan Sasirangan eco print. Alhamdulillah ada buyer tertarik.
Kami mendapat order Sasirangan warna alam sebanyak 250 dengan nilai 1.200.000 Bath atau Rp 1,2 miliar, yang dalam setahun dilakukan beberapa kali pengiriman produk.
Saat ini, sedang proses menuju pasar Singapura. Sama halnya ke Thailand, permintaan dari Singapura juga Sasirangan eco print, warna alam yang diolah menggunakan bahan alami antara lain dedaunan.
Apa yang menjadi ketertarikan pasar luar negeri?
Antusias besar dari luar negeri adalah back to nature, Sasirangan warna alam yang unik. Tentunya pula ada SOP, ada kualitas kontrol yang sesuai spesifikasi ekspor. Semoga suistanable atau berkelanjutan.
Jadi, dalam menghasilkan warna, saya melakukan eksperimen berulangkali sampai menemukan warna yang diinginkan.
Namun, kadang malah warna yang saya anggap kurang sesuai ternyata malah disukai pembeli. Jadi, sebenarnya tidak ada proses pengolahan warna yang gagal. (Banjarmasinpost.co.id/Salmah Saurin)
Tak Tinggalkan Kodrat
MODAL awal Hanik Timur Permata membuat lain sasirangan dengan kuantitas 1-10 lembar hanya di bawah Rp 5 juta.
Sekarang, produksinya bertambah yang otomatis juga modal bertambah, namun seiring itu secara omzet juga meningkat.
"Omzet untuk pesanan secara lokal per bulan nilainya antara Rp 30 juta hingga Rp 50 juta," kata Hanik.
Sekarang, usahanya juga didukung tenaga kerja bidang teknologi informasi yang menangani website dan medsos.
"Kalau untuk pekerja menjelujur dan pewarnaan melibatkan 50 orang," kata Hanik yang juga memasarkan melalui media sosial galynahelwaofficial,
Meski punya bisnis, namun diakuinya aktifitas sebagai ibu rumah tangga tetap berjalan sebagaimana mestinya.
"Tidak meninggalkan kodrat, saya masih bisa merawat tiga anak saya. Bahkan saya juga memberi pelajaran kehidupan bagi mereka antara tentang perencanaan keuangan. Bagaimana profit perlu dikelola agar bisa membiayai kebutuhan hidup," jelasnya. (Banjarmasinpost.co.id/Salmah Saurin)
Biodata
Nama: Hanik Timur Permata
Lahir: Kediri, 22 Juni 1979
Pendidikan: SMA
Pekerjaan: Wirausaha sasirangan Galyna Helwa
Alamat: Jalan Kamaratih RT6/RW2 Desa Panggung, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut
Hobi: Desain dan Cooking
Organisasi : Indo Eximpro, Export Centre Surabaya, InaExport
Prestasi :
- Pelaku Ekonomi Kreatif Unggulan Prov Kalsel bidang Fashion 2024
- JMFW 2023
- IKRA 2024 tingkat nasional