Dedi Mulyadi Buka Dialog Terbuka dengan Mahasiswa di Gedung Sate, Beri Pandangan Sebagai Aktivis
Faza Anjainah Ghautsy September 03, 2025 09:34 PM

Grid.ID- Dedi Mulyadi buka dialog terbuka dengan mahasiswa di depan Gedung Sate. Sang Gubernur lalu beri pandangannya sebagai seorang aktivis.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menghadiri dialog terbuka bersama mahasiswa yang berlangsung di halaman Gedung DPRD Jabar pada Rabu siang, 3 September 2025. Acara ini digelar di area terbuka halaman Gedung Sate, yang berada tepat di seberang Lapangan Gasibu, Kota Bandung.

Pertemuan tersebut dilaksanakan tanpa tenda pelindung, sehingga seluruh peserta berada di bawah terik matahari. Dialog ini turut dihadiri oleh anggota DPRD Jawa Barat serta perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai kampus di Bandung.

Dedi Mulyadi sebelumnya telah menyampaikan komitmennya untuk membuka ruang diskusi antara mahasiswa dan DPRD Jawa Barat. Dia pun secara langsung mengundang para mahasiswa atau perwakilan BEM untuk menyampaikan pandangan mereka dalam forum tersebut.

Dialog yang dihadiri sejumlah BEM dari berbagai perguruan tinggi di Bandung ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyampaikan berbagai pertanyaan. Salah satu isu yang disorot adalah penggunaan gas air mata di lingkungan Kampus Unisba saat unjuk rasa berlangsung.

Sehari sebelumnya, Dedi Mulyadi bertemu dengan Rektor dan Presiden Mahasiswa Unisba di Kampus Unisba, Jalan Tamansari, Kota Bandung. Dalam pertemuan itu, dia menyampaikan rencananya untuk memfasilitasi dialog antara mahasiswa dan DPRD secara terbuka.

"Kita akan membuka ruang lagi. Pesan juga buat teman-teman DPRD, kita bersiap untuk bertemu dengan teman-teman mahasiswa. Kalau teman-teman DPR kemarin sudah sepakat akan menerima. Ya kan, dialognya di dalam gedung," ujar Dedi, dilansir dari TribunJabar.id.

Dedi Mulyadi mengatakan bahwa dalam dialog terbuka ini mahasiswa dapat menyampaikan gagasannya secara langsung kepada pimpinan DPRD Jabar. Dengan format dialog seperti ini, Dedi yakin suasana akan kondusif tanpa adanya provokasi.

"Nanti pimpinan DPRD, para ketua fraksinya hadir dan saya minta seluruh mahasiswanya serentak untuk hadir menyampaikan pendapat dan murni kalangan mahasiswa,” ujar Dedi Mulyadi.

“Sehingga pada waktu dialog tidak lagi ada orang yang melempar bom molotov, tidak ada lagi orang yang melempar petasan atau kembang api yang justru bertentangan dengan prinsip semangat dialog itu,” lanjutnya.

Adapun, Presiden Mahasiswa Unisba, Kamal Rahmatullah, menyambut baik inisiatif dialog tersebut. Dia juga mengajak mahasiswa dari kampus lain untuk turut ambil bagian dalam forum tersebut.

"Siap akhirnya untuk berdialog dengan DPR untuk membawa naskah kajian untuk memberikan solusi konkret yang akhirnya menjadi permasalahan di masyarakat Indonesia," ujar Kamal.

"Mengajak BEM yang lain, juga tentunya mengajak seluruh elemen masyarakat, juga elemen BEM kampus lain se-Indonesia untuk akhirnya datang yang akan diberitahu waktunya," tambahnya.

Melansir dari Kompas.com, dalam acara Dedi Mulyadi buka dialog terbuka ini, dia juga membagikan pandangannya tentang latar pejabat saat ini. Menurutnya, banyak pemimpin yang dulunya aktif dalam gerakan mahasiswa.

"Karena jadi pejabat-pejabat ini dulunya gini (turun ke jalan unjuk rasa), mudah-mudahan teman-teman, kalau 10 tahun, jadi pejabat," ujar Dedi Mulyadi.

Dia menjelaskan bahwa aparat hukum memiliki perspektif tertentu dalam menilai aksi unjuk rasa mahasiswa. Namun, sebagai mantan aktivis dan Ketua Cabang HMI, Dedi melihat fenomena tersebut dari sudut pandang yang berbeda.

"Tetapi, saya sebagai gubernur yang pernah jadi aktivis, pernah jadi pimpinan cabang Himpunan Mahasiswa Islam, memandang itu sebagai kenakalan remaja," ucapnya.

Dedi menilai bahwa kenakalan di usia muda merupakan bagian dari proses tumbuh dewasa. Mantan Bupati Purwakarta itu juga menambahkan bahwa kenakalan remaja kerap kali menjadi fase yang membentuk karakter seseorang di masa depan.

"Karena kalau remaja hari ini tidak nakal, biasanya tidak jadi pejabat di kemudian hari," ucapnya dengan nada bercanda.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.