Pria di Wonogiri Jadi Tersangka Usai Ketahuan Lakukan Provokasi Aksi Anarkis Lewat Grup WhatsApp
Faza Anjainah Ghautsy September 04, 2025 03:34 PM

Grid.ID- Seorang pria di Wonogiri jadi tersangka. Dia ketahuan melakukan provokasi aksi anarkis lewat sebuah grup WhatsApp.

Seorang pria di Wonogiri berinisial AS (21) ditangkap oleh pihak kepolisian. Hal ini lantaran dia kedapatan memprovokasi aksi anarkis melalui grup WhatsApp (WA).

Dia disebut mendorong anggota grup untuk mempersenjatai diri dengan gear sepeda motor. Kapolres Wonogiri, AKBP Wahyu Sulistyo mengatakan bahwa AS ditangkap, pada Selasa (2/9/2025) dan langsung ditetapkan sebagai tersangka.

“Ia dijerat Pasal 45A ayat (2) juncto Pasal 28 ayat (2) UU ITE Nomor 1 Tahun 2024 serta Pasal 160 KUHP tentang penghasutan. Ancaman pidana maksimal enam tahun,” ujarnya dilansir dari Kompas.com.

Adapun, AS yang merupakan warga Kecamatan Ngadirojo awalnya tergabung dalam grup WA bernama Wonogiri Thrift. Dari sana, dia melontarkan ajakan melakukan kerusuhan.

Menanggapi hal tersebut, ada sebagaian yang memberi respon dan ada yang tidak. Untuk mengakomodasi orang-orang yang setuju, AS lalu membuat grup bernama Wonogiri Bergerak.

Dalam grup ini, dia menyebarkan provokasi, ujaran kebencian, serta pamflet ajakan demonstrasi anarkis. Dalam Wonogiri Bergerak yang beranggotakan 22 orang ini, AS juga mendorong anggotanya membawa senjata rakitan sederhana.

“Isinya anarkisme, untuk menimbulkan kekacauan terhadap pemerintah dan aparat kepolisian. AS juga membuat pamflet tentang demo anarki di Wonogiri,” jelas Wahyu.

“AS menyarankan kepada seluruh anggota grup yang hendak mengikuti aksinya membawa gear sepeda motor yang dipotong dan diikat di tali untuk mempersenjatai diri,” tambahnya.

Melansir dari TribunSolo.com, polisi menemukan bahwa rencana kerusuhan akan digelar pada 31 Agustus 2025 di Kantor DPRD Wonogiri. Namun, aksi tersebut tak berhasil dilakukan karena aparat lebih dulu mendeteksi pergerakan tersebut.

Akibatnya, para anggota grup itu membubarkan diri sebelum sempat berbuat rusuh. kapolres menegaskan bahwa penindakan tidak hanya berhenti pada satu orang.

“Tapi kita tidak berhenti di satu orang, akan bertambah terus, kita buru orang-orang ini. Harapannya Wonogiri aman,” tegasnya.

Kasatreskrim Polres Wonogiri, Iptu Agung Sadewo lalu menjelaskan motif dari AS. Berdasarkan pengakuan pria di Wonogiri jadi tersangka ini, dia melakukan hal tersebut lantaran ingin membuat situasi tak kondusif.

“Itu yang utama, tapi kita juga masih mendalami. Siapa saja aktor di balik ini semua,” katanya.

“Contoh ajakan di grup itu intinya ‘KOTA LAIN SUDAH RUSUH, MOSOK WONOGIRI ADEM-ADEM DAMAI WAE’. Tujuannya memang membuat tidak damai,” jelas Agung.

Menurutnya, 22 anggota grup Wonogiri Bergerak tidak saling mengenal, karena bergabung melalui tautan undangan. Adapun, diketahui sebelumnya aksi demo di berbagai daerah memang berujung ricuh, termasuk di Solo, Jawa Tengah.

Demo ini dilakukan oleh massa diketahui untukmenuntut keadilan atas kematian Affan Kurniawan, driver ojol tewas dilindas taktis Brimob di Jakarta. Namun, unjuk rasa ini kerap disusupi perusuh hingga berakhir bentrokan, perusakan, dan pembakaran failitas umum.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.