Grid.ID - Tanpa emosi, Emil Dardak justru nasihati dengan bijak sekelompok remaja yang membakar kantornya. Ini yang disampaikan suami Arumi Bachsin.
Wakil Gubernur Jawa Timur akhirnya mendatangi sekelompok remaja yang diduga terlibat dalam aksi pembakaran Gedung Grahadi Surabaya, kantor tempatnya bertugas. Dalam kunjungan tersebut, suami Arumi Bachsin itu juga memperlihatkan kondisi bangunan bersejarah tersebut.
Meski demikian, Emil justru tampak lebih fokus pada keselamatan para remaja itu. Ia menyebut kantor tersebut merupakan tempatnya melayani masyarakat.
"Ini tempat saya melayani masyarakat. Habis semua," kata Emil Dardak, dikutip Grid.ID dari akun Instagramnya, Kamis (4/9/2025).
Emil menegaskan bahwa ia tidak terlalu memikirkan soal kerugian fasilitas. Ia justru menekankan nyawa dan masa depan anak-anak tersebut.
"Saya kalau masalah fasilitas atau begitu, itu nomor berapa. Tapi keselamatan adik-adik semua, jadi hati-hati betul," tutur Emil.
Lebih lanjut, Emil juga telah menemui orangtua dari para remaja yang diamankan. Dari pertemuan tersebut, ia juga mengetahui bahwa tindakan mereka bukan didasari kepentingan politik. Anak-anak terbawa arus suasana demonstrasi yang belakangan terjadi di Tanah Air.
"Kami di Polrestabes Surabaya bertemu dengan orang tua dari 50-an. Jadi, dari kejadian yang terjadi di Surabaya ini, ternyata 50 lebih ini adalah anak di bawah umur. Yang memang mereka pada saat didalami, tidak punya motif politik sama sekali, hanya ikut-ikutan," ungkapnya.
Selain itu, Emil juga menilai bahwa para remaja tersebut tidak memahami bahaya dari aksi yang dilakukan. Padahal aksi yang dilakukan berisiko tinggi.
"Mereka tidak punya sebenarnya kemampuan teknis untuk merakit bom molotov dan lain sebagainya. Sehingga bahaya sekali anak-anak ini ada di luar dalam situasi yang bisa berhadapan dengan api, lemparan batu."
"Kemudian, diperalat oleh orang yang kemudian mempersenjatai mereka. Ini yang harus diwaspadai," jelas Emil.
Oleh karena itu, Emil pun mengingatkan untuk para orangtua untuk lebih mengawasi anak-anak. Apalagi di tengah kondisi saat ini yang tengah memanas.
"Orang tua-orang tua telah kami ajak bicara, mereka semua tentu sedih, tetapi kami tetap memberikan semangat bahwa orang tua tidak boleh menyerah dalam membina anak-anaknya."
"Anak-anak kita yang ada di jalanan bisa jadi dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan hal tersebut, dikorbankan, bahkan ditumbalkan," tutup Emil.
Sebagai informasi, Gedung Negara Grahadi Surabaya, merupakan kantor resmi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, dilaporkan dibakar oleh sekelompok massa tak dikenal pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025. Insiden itu sontak menjadi perhatian publik karena gedung bersejarah tersebut selama ini menjadi salah satu ikon pemerintahan sekaligus simbol kota Surabaya.
Akibat insiden ini, beberapa bagian gedung mengalami kerusakan, terutama di area depan yang terbakar. Meski api berhasil dipadamkan, kondisi Gedung Grahadi kini tampak memprihatinkan dan memerlukan pemulihan.