Restoran IWA di Hotel Tugu Bali Mempersembahkan “The Nusantara Spice Odyssey”
GH News September 04, 2025 05:12 PM

TIMESINDONESIA, MALANG – Hotel Tugu Bali Hotel Tugu Bali [email protected] www.tuguhotels.com dengan bangga mempersembahkan pengalaman makan terbaru: The Nusantara Spice Odyssey, sebuah perjalanan kuliner yang mengajak tamu menikmati sejarah kaya dan berwarna dari kepulauan Indonesia lewat makanan, pertunjukan, dan cerita. 

Menggabungkan rasa, budaya, dan sejarah, The Nusantara Spice Odyssey dibuat sebagai pengalaman makan yang berbeda, seperti kapsul waktu yang membawa kita menelusuri perjalanan rempah Indonesia melalui empat masa. Tamu akan diajak mulai dari kisah asal-usul tanaman suci, masa kejayaan kerajaan perdagangan, masa penjajahan, hingga ke masa depan kuliner Indonesia yang mendunia.

Setiap bagian perjalanan ini hadir sebagai sajian sekaligus pertunjukan, di mana resep-resep warisan disajikan kembali dengan cara baru. Rempah-rempah bukan hanya jadi bumbu, tapi juga simbol kekuatan, keyakinan, dan keteguhan — merangkai cerita dari generasi ke generasi. Lebih dari sekadar makan malam, The Nusantara Spice Odyssey mengajak tamu merasakan langsung sejarah lewat cita rasa yang penuh makna dan semangat nusantara.

Babak Baru dalam Seri Santap Budaya Indonesia Tugu

Kisah ini dimulai pada milenium pertama SM, ketika rempah bukan sekadar bumbu — melainkan anugerah suci dari bumi. Masyarakat di kepulauan menggunakannya dalam ritual untuk menghormati kehidupan, kematian, panen, dan penyembuhan, memperlakukan setiap akar, daun, dan biji dengan penuh penghormatan. Hubungan sakral dengan alam ini akan dihidupkan melalui Tari Kipas Pakarena dari Sulawesi Selatan, tarian anggun yang melambangkan harmoni antara manusia dan alam.

Memasuki abad ke-7 hingga ke-15 M, para pedagang dari Persia, Gujarat, dan Arab datang, menjadikan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia sebagai titik temu budaya yang ramai. Rempah-rempah menjadi simbol kemakmuran, keyakinan, dan persatuan, menyatukan tradisi dari berbagai negeri dengan warisan lokal. Masa keemasan ini akan tercermin dalam Tari Tortor dari Sumatra Utara, tarian doa, penghormatan, dan kebersamaan.

Dari abad ke-16 hingga awal abad ke-20, masa kolonialisme membawa perebutan sengit atas harta berharga ini. Meski kekuatan asing menguasai perdagangan, rakyat tetap menjaga jati diri lewat dapur — menjadikan makanan sebagai bentuk perlawanan sunyi, dengan cita rasa yang menyimpan kisah perjuangan. Semangat keteguhan ini tergambar dalam Tari Topeng dari Jawa, di mana setiap topeng menyampaikan cerita tentang identitas tersembunyi dan perlawanan.

Di abad ke-21, perjalanan ini berlanjut ke babak baru yang lebih berani, di mana resep tradisional dipadukan dengan teknik modern, dan cita rasa nusantara dihadirkan kembali untuk dunia. Warisan rempah Indonesia terus hidup — bukan sekadar dikenang, tetapi juga dirayakan dan dibanggakan.

Pengalaman imersif ini menjadi bagian dari rangkaian tradisi santap budaya Hotel Tugu yang merayakan kekayaan warisan Indonesia:

Megibung dari Bayung Gede

Sebuah jamuan khas Bali dari desa kuno Bayung Gede, yang dahulu hanya diadakan untuk upacara kerajaan dan pertemuan desa. Para tamu duduk berderet panjang tanpa kursi, dari yang tertua hingga termuda, mengenakan busana tradisional, dan berbagi hidangan berlimpah dari satu sajian bersama. Masih lestari di beberapa sudut Bali, Megibung mencerminkan filosofi Bali tentang kebersamaan, kesetaraan, dan persatuan.

Grand Rijsttafel

Rekreasi megah dari tradisi “rijsttafel” era kolonial, yang dulu dirayakan para tuan perkebunan Belanda untuk menyambut tamu kehormatan. Di Tugu, jamuan ini tersaji di Museum Bale Puputan, yang dipenuhi memorabilia kerajaan dari perang Puputan. Para pramusaji dengan seragam elegan menyajikan resep-resep warisan turun-temurun, menampilkan kekayaan ragam kuliner Indonesia.

Royal Tugudom

Pertunjukan teatrikal yang mengisahkan kembali ekspedisi kerajaan Raja Hayam Wuruk dari Majapahit. Para pengiring membawa hidangan istana yang mewah berdampingan dengan sajian sederhana dari pesisir, dihiasi dedaunan eksotis dan bunga kamboja. Pertunjukan ini menangkap kejayaan kerajaan Majapahit, ketika rombongan kerajaan melintasi pulau dengan berjalan kaki, kereta, kuda, dan gajah.

Balinese Rajadom

Sebuah jamuan istana yang intim di dalam Bale Puputan, yang dibangun untuk menghormati pahlawan Bali dari perang Puputan. Para tamu bersantap di meja marmer abad ke-19 terbesar di Indonesia, yang dahulu milik jenderal Belanda terakhir di Bali, dikelilingi pusaka, patung, dan harta keluarga kerajaan. Setiap hidangan yang disajikan berasal dari resep istana para bangsawan wanita, menjadi warisan kuliner sekaligus sejarah.

Waroeng Tugu

Sebuah perjalanan ke kehidupan sehari-hari rumah tangga Jawa dan Bali. Waroeng Tugu menghadirkan kembali suasana hangat dapur keluarga dan pondok desa, dengan resep warisan, sambal-sambal penuh warna, dan ritual kuno. Lebih dari sekadar bersantap, ini adalah jendela ke jiwa tradisi Indonesia yang sederhana namun kaya rasa.

Selamatan Jaranan

Salah satu tradisi paling meriah di Jawa Timur, “selamatan” berarti perayaan, biasanya untuk momen bahagia seperti ulang tahun atau khitanan. Puncaknya adalah tarian Jaran Kepang — penari kesurupan menunggang kuda anyaman bambu, diiringi cambukan rotan dan irama gamelan. Di Tugu, acara ini berlangsung di Waroeng Tugu dengan jamuan meja panjang bergaya pedesaan, piring tanah liat, dan cahaya lampu minyak kelapa, membawa tamu larut dalam kemeriahan desa Jawa.

Dengan The Nusantara Spice Odyssey, Tugu Hotels terus menjalankan misinya untuk melestarikan, menghormati, dan merayakan jiwa budaya Indonesia — bukan hanya sebagai pengalaman bersantap, tetapi sebagai perjalanan menelusuri sejarah, warisan, dan cita rasa. Dan ini hanyalah salah satu dari sekian banyak perjalanan santap budaya yang menanti di Tugu.

Restoran-IWA.jpg

A Living Tribute

The Nusantara Spice Odyssey” bukan sekadar makan malam. Ini adalah arsip hidup dari masa lalu Indonesia sekaligus perayaan masa depannya — di mana setiap rempah menyimpan cerita, dan setiap hidangan menjadi wadah kenangan. Dari hutan suci hingga pelabuhan ramai, dari perlawanan sunyi hingga pengakuan dunia, perjalanan ini menghormati jiwa abadi nusantara — semangat yang terus memberi rasa pada dunia.

Pengalaman imersif ini menjadi bagian dari rangkaian tradisi santap budaya Hotel Tugu yang merayakan kekayaan warisan Indonesia:

Megibung dari Bayung Gede

Sebuah jamuan khas Bali dari desa kuno Bayung Gede, yang dahulu hanya diadakan untuk upacara kerajaan dan pertemuan desa. Para tamu duduk berderet panjang tanpa kursi, dari yang tertua hingga termuda, mengenakan busana tradisional, dan berbagi hidangan berlimpah dari satu sajian bersama. Masih lestari di beberapa sudut Bali, Megibung mencerminkan filosofi Bali tentang kebersamaan, kesetaraan, dan persatuan.

Grand Rijsttafel

Rekreasi megah dari tradisi “rijsttafel” era kolonial, yang dulu dirayakan para tuan perkebunan Belanda untuk menyambut tamu kehormatan. Di Tugu, jamuan ini tersaji di Museum Bale Puputan, yang dipenuhi memorabilia kerajaan dari perang Puputan. Para pramusaji dengan seragam elegan menyajikan resep-resep warisan turun-temurun, menampilkan kekayaan ragam kuliner Indonesia.

Royal Tugudom

Pertunjukan teatrikal yang mengisahkan kembali ekspedisi kerajaan Raja Hayam Wuruk dari Majapahit. Para pengiring membawa hidangan istana yang mewah berdampingan dengan sajian sederhana dari pesisir, dihiasi dedaunan eksotis dan bunga kamboja. Pertunjukan ini menangkap kejayaan kerajaan Majapahit, ketika rombongan kerajaan melintasi pulau dengan berjalan kaki, kereta, kuda, dan gajah.

Balinese Rajadom

Sebuah jamuan istana yang intim di dalam Bale Puputan, yang dibangun untuk menghormati pahlawan Bali dari perang Puputan. Para tamu bersantap di meja marmer abad ke-19 terbesar di Indonesia, yang dahulu milik jenderal Belanda terakhir di Bali, dikelilingi pusaka, patung, dan harta keluarga kerajaan. Setiap hidangan yang disajikan berasal dari resep istana para bangsawan wanita, menjadi warisan kuliner sekaligus sejarah.

Waroeng Tugu

Sebuah perjalanan ke kehidupan sehari-hari rumah tangga Jawa dan Bali. Waroeng Tugu menghadirkan kembali suasana hangat dapur keluarga dan pondok desa, dengan resep warisan, sambal-sambal penuh warna, dan ritual kuno. Lebih dari sekadar bersantap, ini adalah jendela ke jiwa tradisi Indonesia yang sederhana namun kaya rasa.

Selamatan Jaranan

Salah satu tradisi paling meriah di Jawa Timur, “selamatan” berarti perayaan, biasanya untuk momen bahagia seperti ulang tahun atau khitanan. Puncaknya adalah tarian Jaran Kepang — penari kesurupan menunggang kuda anyaman bambu, diiringi cambukan rotan dan irama gamelan. Di Tugu, acara ini berlangsung di Waroeng Tugu dengan jamuan meja panjang bergaya pedesaan, piring tanah liat, dan cahaya lampu minyak kelapa, membawa tamu larut dalam kemeriahan desa Jawa.

Dengan The Nusantara Spice Odyssey, Tugu Hotels terus menjalankan misinya untuk melestarikan, menghormati, dan merayakan jiwa budaya Indonesia — bukan hanya sebagai pengalaman bersantap, tetapi sebagai perjalanan menelusuri sejarah, warisan, dan cita rasa. Dan ini hanyalah salah satu dari sekian banyak perjalanan santap budaya yang menanti di Tugu.

A Living Tribute

“The Nusantara Spice Odyssey” bukan sekadar makan malam. Ini adalah arsip hidup dari masa lalu Indonesia sekaligus perayaan masa depannya — di mana setiap rempah menyimpan cerita, dan setiap hidangan menjadi wadah kenangan. Dari hutan suci hingga pelabuhan ramai, dari perlawanan sunyi hingga pengakuan dunia, perjalanan ini menghormati jiwa abadi nusantara — semangat yang terus memberi rasa pada dunia.

About IWA Restaurant

Berlokasi di dalam ruang budaya Hotel Tugu Bali Hotel Tugu Bali [email protected] www.tuguhotels.com, Restoran IWA berdedikasi untuk melestarikan warisan kuliner Indonesia melalui cerita, penyajian yang indah, dan kedalaman sejarah. Dengan “The Nusantara Spice Odyssey”, IWA melanjutkan misinya merayakan semangat nusantara lewat kisah kuliner yang tak terlupakan.

Cultural performance dinner every Thursday, 7.30 PM

IWA Restaurant at Hotel Tugu Bali, Canggu

Hotel Tugu Bali Hotel Tugu Bali [email protected] www.tuguhotels.com | ???? +62 813 3702 0904

Hotel Tugu Bali Hotel Tugu Bali [email protected] www.tuguhotels.com

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.