BOLASPORT.COM - Mees Hilgers memutuskan untuk menolak panggilan ke timnas Indonesia di agenda FIFA Matchday September 2025.
Kepala Pemandu Bakat PSSI, Simon Tahamata, mengatakan bahwa suporter berhak marah usai mengetahui bek FC Twente itu batal datang.
Pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert, sebelumnya memanggil Mees Hilgers untuk melawan Taiwan dan Lebanon pada 5 dan 8 September 2025 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.
Meski begitu, Mees Hilgers belum juga menunjukkan wajahnya di Surabaya.
Rupanya, Mees Hilgers mengirimkan informasi kepada PSSI bahwa ia tidak bisa datang membela timnas Indonesia.
Alasannya karena Mees Hilgers sedang fokus mencari klub baru usai akan didepak FC Twente.
"Saya tidak tahu harus berkata apa."
"Anda bisa teriak, bisa marah, tapi anda tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi."
"Jadi apa alasan keputusannya itu," kata Simon Tahamata.
Suporter timnas Indonesia datang ke Stadion Gelora Bung Tomo tentu saja untuk melihat aksi Mees Hilgers.
Apalagi, Mees Hilgers belum pernah merasakan atmosfer di Surabaya.
Dengan batalnya Mees Hilgers, Simon Tahamata yakin suporter marah.
Sebab, suporter ingin melihat timnas Indonesia lengkap melawan Taiwan dan Lebanon.
"Tapi saya rasa mereka (fans) memang punya hak untuk bersuara."
"Mereka berhak marah karena mereka sudah banyak berkorban, mereka membeli tiket, mereka membayar."
"Pemain harus memahami itu," ucap Simon Tahamata.
Lanjut Simon Tahamata, seharusnya pemain bersyukur masih banyak suporter yang mau menonton timnas Indonesia langsung di stadion.
Jika tidak, maka akan menjadi sebuah kerugian bagi timnas Indonesia.
"Saya tahu karena pada dasarnya kita ini seperti artis."
"Saat bermain untuk timnas Indonesia, ada 60 ribu orang yang datang untuk menonton pertandingan."
"Mereka ingin terhibur," kata Simon Tahamata.
"Setiap pemain di sini ingin melihat namanya di belakang jersey timnas Indonesia."
"Suporter ingin melihat bagaimana tim ini berkembang."
"Mari kami berharap agar ke depannya bisa lebih baik," tutupnya.