Menteri Agama Nasaruddin Umar: Guru adalah Panggilan Jiwa
M Zainal Arifin September 06, 2025 01:30 AM

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A menegaskan pentingnya peran guru tidak hanya sebagai pendidik, tetapi juga sebagai pilar utama dalam pembangunan bangsa.

Hal ini disampaikan saat memaparkan berbagai langkah progresif yang tengah dijalankan pemerintah melalui Kementerian Agama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kapasitas tenaga pendidik di Indonesia pada Rabu (03/09/2025).

Salah satu kebijakan strategis yang disebutkan Menag adalah kenaikan tunjangan profesi bagi 227.147 guru non-PNS di seluruh Indonesia.

“Kebijakan ini menjadi bukti nyata keberpihakan negara terhadap tenaga pendidik, khususnya guru non-PNS yang telah lama mengabdi di berbagai wilayah."

"Kenaikan tunjangan ini diharapkan dapat meringankan beban hidup para guru sekaligus meningkatkan kualitas pengajaran di kelas,” ungkap Nasaruddin Umar.

Tak hanya itu, pemerintah juga menunjukkan komitmennya dalam peningkatan kualitas guru melalui peningkatan jumlah peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) hingga 700 persen pada tahun 2025.

Langkah ini membuka peluang lebih luas bagi para guru untuk memperoleh sertifikasi dan peningkatan kompetensi.

“Peningkatan ini menunjukkan keseriusan kita dalam mencetak guru-guru profesional yang siap bersaing dan beradaptasi dengan tantangan zaman,” ujar Menag.

Di sisi lain, pemerintah juga mencatat capaian signifikan dalam memberikan kepastian status kepada guru honorer.

Sebanyak 52.000 guru honorer telah resmi diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dalam tiga tahun terakhir.

Menag menyebut kebijakan ini sebagai tonggak penting dalam sejarah perjuangan guru honorer yang selama ini menantikan pengakuan dan kesejahteraan yang lebih baik.

Melalui berbagai kebijakan ini, Kementerian Agama menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat ekosistem pendidikan di Indonesia dengan menempatkan guru sebagai elemen utama dalam proses transformasi bangsa.

Di akhir pernyataannya, Menag kembali menegaskan bahwa guru adalah profesi yang bukan sekadar pekerjaan, melainkan panggilan jiwa.

“Bagi saya, guru bukan hanya pekerjaan, tetapi panggilan jiwa. Dan karena kemuliaannya itulah negara wajib hadir memperhatikan kesejahteraannya."

"Mari kita bersama menjaga martabat guru, sebab dari tangan merekalah masa depan bangsa lahir dan tumbuh,” pungkas Menag Nasaruddin Umar.

Sementara itu, Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. Nizar, M.Ag., menyambut positif kebijakan Kementerian Agama yang semakin berpihak pada peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru.

“Guru adalah pekerjaan yang mulia. Pemerintah melalui Kementerian Agama memberikan perhatian khusus dengan menjamin kesejahteraannya.” Ujar Rektor.

Menurutnya, konsekuensi dari bekerja adalah mendapatkan upah, tetapi lebih dari itu Guru memerlukan semangat keikhlasan dan panggilan jiwa dari dalam hati. (Laili S/***)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.