Satu Korban Helikopter Jatuh di Tanahbumbu Asal Pekanbaru Ini Sangat Cinta Hutan Hingga Meninggal
Edi Nugroho September 06, 2025 11:33 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID- Satu korban helikopter BK-117 dengan nomor register PK-RGH, yang jatuh di sekitar Air Terjun Mandin Damar, Desa Gunung Raya, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanahbumbu, ternyata sangat cinta hutan.

Duka mendalam dirasakan keluarga, sahabat, rekan kerja dan orang-orang yang mengenal mendiang Yudi Febrian. 

Warga asal Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, tersebut menjadi salah satu dari delapan korban tewas jatuhnya helikopter di hutan Desa Emil Baru, Kecamatan Mantewe,  Kabupaten Tanahbumbu, Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (1/9) pagi.

Epi Satim, kakak kandung korban, menuturkan Yudi adalah sosok pekerja keras hingga rela bekerja di luar pulau. Pria 57 tahun itu juga sangat mencintai hutan hingga meninggalkan pun di ‘pelukan’ sahabat.

“Hutan itu sahabatnya, sampai dia meninggal di hutan,” kata Epi saat ditemui di rumah duka Kompleks Nyamuk, Kelurahan Cinta Raja, Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru, Kamis (4/9).

“Tadinya saya pikir walaupun dia tidak ditemukan, tapi dia bersama sahabatnya. Dia sangat mencintai hutan. Dia nggak takut hutan. Dia sangat suka,” tambahnya.

Heli serta delapan korban ditemukan tim gabungan pada Rabu (3/9) sore. Jenazah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin, Jumat (5/9) dini hari dan selanjutnya menjalani proses identifikasi.

Epi belum bisa memastikan kapan jenazah Yudi diterbangkan ke Pekanbaru. Dia pun menyampaikan istri Yudi sudah berada di Banjarmasin.

Yudi terakhir pulang ke Pekanbaru pada April 2025, saat Ramadan. “Cuma sehari dia pulang, dari Balikpapan ke sini. Karena dia berencana Lebaran tidak pulang ke Pekanbaru. Anak istrinya diterbangkan semua ke Balikpapan. Saya pikir itulah pamit dia, setelah itu tidak jumpa lagi kami,” sebutnya.

Selain Yudi, heli mengangkut Haryanto (pilot asal Makassar Sulawesi Selatan), Hendra Darmawan (teknisi asal Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Mark Werren (Australia), Santha Kumar Prabhakaran (India), Claudine Pereira Quito (Brasil), Iboy Irfan Rosa (Kabupaten Kuantan Singingi, Riau) dan Andys Rissa Pasulu (Kota Balikpapan, Kalimantan Timur).

Jenazah mereka tiba di instalasi forensik RS Bhayangkara Polda Kalsel, Jumat pukul 02.44 Wita. Iring-iringan enam ambulans dari Pemkab Tanbu memasuki halaman rumah sakit dengan pengawalan polisi. Petugas medis pun membawa satu persatu kantong jenazah berwarna oranye ke ruang forensik.  (tribunpekanbaru/sul/sai/lis)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.