Grid.ID- Pernikahan adalah salah satu keputusan terbesar dalam hidup seseorang. Banyak pasangan bermimpi memiliki rumah tangga yang harmonis dan bertahan lama, namun kenyataannya tidak sedikit pernikahan berakhir di meja perceraian.
Faktor utama yang sering menjadi penyebabnya bukan hanya masalah komunikasi, finansial, atau perselingkuhan, melainkan pilihan pasangan sejak awal. Memilih pasangan dengan pertimbangan matang menjadi kunci agar pernikahan bisa berjalan awet dan penuh kebahagiaan.
Lantas, apa saja yang harus dipertimbangkan dalam memilih pasangan? Simak ulasan berikut ini.
1. Tanggung Jawab
Mengutip Psychology Today, Sabtu (6/9/2025), memilih pasangan yang mampu bertanggung jawab adalah salah satu fondasi penting dalam pernikahan. Tanggung jawab di sini tidak hanya terkait dengan urusan finansial, tetapi juga kesediaan untuk mengakui kesalahan dan berkontribusi dalam memperbaiki hubungan.
Banyak pasangan yang gagal karena keduanya saling menyalahkan tanpa mau bercermin pada diri sendiri. Dalam hubungan, tidak semua berjalan mulus, dan di situlah kualitas tanggung jawab pasangan diuji. Jika sejak awal calon pasangan terlihat selalu menyalahkan orang lain atau sulit mengakui kesalahan, hal ini bisa menjadi tanda bahaya untuk masa depan pernikahan.
2. Keterbukaan
Keterbukaan menjadi hal penting agar pernikahan tidak dilandasi oleh kebisuan emosional. Pasangan yang sulit terbuka sering kali menyimpan perasaan hingga akhirnya meledak dalam bentuk kemarahan atau keputusan yang mengejutkan.
Jika seseorang mampu menyampaikan apa yang dirasakan dengan jujur, konflik bisa diselesaikan lebih cepat. Dalam pernikahan yang sehat, keterbukaan akan menciptakan rasa aman, karena masing-masing tahu apa yang dirasakan pasangannya. Oleh karena itu, penting memilih pasangan yang tidak takut mengungkapkan isi hati meski terkadang terdengar menyakitkan.
3. Kejujuran
Kejujuran merupakan syarat mutlak dalam membangun pernikahan yang kokoh. Kebohongan kecil yang sering diabaikan justru bisa berkembang menjadi masalah besar seiring berjalannya waktu.
Banyak pasangan yang runtuh karena salah satu pihak terbiasa menyembunyikan fakta, baik terkait masalah pribadi, keuangan, maupun hal lain yang berdampak pada keluarga. Arti penting kejujuran bukan sekadar tidak berbohong, tetapi juga tidak menutupi hal-hal yang seharusnya dibicarakan bersama. Jika sejak awal calon pasangan terlihat kerap memutarbalikkan fakta, itu bisa menjadi peringatan sebelum melangkah ke jenjang pernikahan.
4. Daya Tarik Fisik dan Emosional
Meski sering dianggap sepele, daya tarik tetap memainkan peran penting dalam pernikahan. Tidak hanya soal penampilan, tetapi juga ketertarikan emosional yang membuat seseorang nyaman berada di sisi pasangannya. Jika daya tarik ini tidak ada sejak awal, risiko terjadinya perselingkuhan atau kekecewaan di kemudian hari semakin besar.
Banyak orang yang menikah hanya karena tekanan atau takut menyakiti perasaan orang lain, padahal tidak memiliki ketertarikan yang cukup. Karena itu, memilih pasangan yang memang membuat Anda merasa terhubung, baik secara fisik maupun batin, akan menjadi fondasi penting bagi pernikahan yang bertahan lama.
5. Kemampuan Melihat Diri Sendiri
Salah satu faktor yang sering dilupakan dalam memilih pasangan adalah kemampuan introspeksi atau insight. Pasangan yang memiliki kesadaran diri akan lebih mudah menghindari pengulangan kesalahan yang sama.
Insight membantu seseorang mengenali pola dalam hidupnya, termasuk dalam hubungan dengan orang tua atau pasangan sebelumnya. Jika calon pasangan Anda mampu merefleksikan dirinya, ini pertanda baik bagi masa depan pernikahan. Sebaliknya, jika ia selalu mengulang kesalahan yang sama tanpa belajar, Anda berisiko menjadi "korban eksperimen" dalam perjalanan hidupnya.
Pernikahan bukan hanya soal cinta, tetapi juga kesiapan memilih pasangan yang tepat. Lima hal utama di atas sering kali menjadi kunci agar hubungan bisa bertahan dalam jangka panjang.
Di luar itu, tentu ada faktor lain seperti kesamaan nilai, tujuan hidup, hingga keyakinan yang perlu dipertimbangkan. Namun, jika lima aspek ini diperhatikan sejak awal, peluang memiliki pernikahan yang awet dan bahagia akan jauh lebih besar.