BOLASPORT.COM - Penampilan Egy Maulana Vikri saat timnas Indonesia menang 6-0 atas Taiwan mendapatkan pujian dari analis Spanyol, Roger Bonet Badia alias Ruxi.
Egy Maulana Vikri tampil cukup baik saat timnas Indonesia menang telak 6-0 atas Taiwan dalam laga FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (5/9/2025).
Pemain berusia 25 tahun itu mendapat sorotan positif dari seorang analis taktik sepak bola asal Spanyol, Roger Bonet Badia alias Ruxi.
Egy sendiri mencatatkan assist untuk gol ketiga timnas Indonesia yang dicetak oleh Marc Klok.
Total Egy Maulana Vikri sendiri sudah mencatat 29 caps bersama timnas Indonesia.
Winger Dewa United itu sudah mencetak 8 gol dan 3 assist.
Roger Bonet Badia alias Ruxi sendiri menganggap bahwa Egy adalah pemain cerdas dan terlatih dengan baik.
"Dia (Egy) tahu kapan harus mempercepat atau memperlambat permainan, menerima dan berputar di antara garis dengan profil tubuh yang bagus, dapat bermain di ruang sempit di bawah tekanan," tulis Ruxi di akun X-nya.
Ruxi sendiri saat ini juga merupakan pesepak bola profesional yang bermain untuk Madura United.
Ia juga pernah melawan Egy Maulana Vikri secara langsung sehingga mengunggah fotonya saat berseragam PSIS Semarang musim lalu saat lawan Dewa United.
Ruxi juga memiliki lisensi UEFA A untuk menjadi pelatih, ia kerap membagikan analisis taktik dari pertandingan-pertandingan sepak bola lewat akun X-nya.
Selanjutnya, soal Egy Ruxi kembali bahwa eks pemain Lechia Gdansk itu punya visi untuk menemukan ruang di lini pertahanan lawan.
"Penempatan yang sangat baik di antara lini, kesabaran untuk menerima bola di ruang yang tepat, kesadaran untuk menempati ruang berdasarkan pergerakan rekan satu timnya, visi untuk menemukan celah di belakang."
"Selain itu, ia juga memiliki etos kerja dan komitmen bertahan yang tinggi," tambahnya.
Untuk itu, Ruxi pun berharap Indonesia bisa melahirkan pemain-pemain seperti Egy Maulana Vikri.
"Masa depan sepak bola Indonesia bergantung pada pengembangan pemain-pemain cerdas," tulisnya.
"Hal itu membutuhkan investasi dalam pendidikan kepelatihan, fasilitas, dan pemikiran jangka panjang."
"Tujuannya adalah melihat lebih banyak pemain seperti Egy Maulana muncul di masa depan," tambahnya.
Sementara itu, berbicara soal taktik pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert agak mengubah pakem formasinya saat lawan Taiwan menggunakan 4 bek.
"Ya, Anda tahu blok Australia, Bahrain, Jepang, dan China," kata Patrick Kluivert dalam konpers pasca-laga yang dihadiri BolaSport.com.
"Sangat sulit untuk membuat rencana saya berjalan."
"Sekarang saya punya waktu. Itulah mengapa saya juga mengubah taktik saya, dan saya pikir mereka melakukannya dengan sangat baik."
"Saya sudah bilang sebelum pertandingan bahwa semangatnya fantastis. Mereka mengerti sistemnya," tambahnya.