Di Balik Populernya Bukit Mamake Kotabaru, Kai Oyong Persembahkan Penghargaan Kemenhut      
Irfani Rahman September 07, 2025 10:33 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Beberapa tahun terakhir, nama Bukit Mamake dan Bukit Bapake sangat familiar di telinga masyarakat Kotabaru. Tak sekadar ramai diperbincangkan, dua tempat objek wisata dalam satu kawasan di Desa Sarang Tiung, Kecamatan Pulaulaut Sigam, ini juga membuat banyak masyarakat luar Kotabaru, bahkan Kalsel penasaran.

Rasa penasaran itu tidak lain untuk membuktikan betapa menariknya kawasan bukit di kaki Gunung Sebatung ini untuk dikunjungi.

Tenarnya Bukit Mamake tidak lepas dari Kai Oyong, yang menjadi penggagas berbagai kegiatan di objek wisata baru tersebut.

Di usianya yang sudah 65 tahun, pemilik nama Abdul Mulud ini tidak gesit lagi. Kendati lngkahnya lamban dia terlihat masih kuat. Pandangan dan pendengarannya juga masih tajam, bahkan saat diajak ngobrol masih tanggap merespons.

Saat ditemui di Bukit Mamake, Kai Oyong mengendarai All Terrain Vehicle (ATV) atau kendaraan segala medan, yang sudah menemaninya beberapa tahun terakhir setelah pensiun bekerja. Mesti terlihat butut dan tak begitu bertenaga, ATV ini sangat membantu mobilitasnya saat beraktivitas.

“Saya tidak ada riwayat cidera. Pakai ATV  agar lebih aman saja saat tenaga sudah tidak sekuat waktu muda,” ujarnya, Jumat (5/9).

Ditururkan Kai Oyong, awalnya kawasan Bukit Mamake adalah padang ilalang dan kerap diterpa kebakaran lahan hingga mulai menjadi perhatian Masyarakat Peduli Api (MPA).

Pada 2012, Kai Oyong mulai menggerakkan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Jasling dari dua desa sekitar dan beranggotakan 139 orang. Pada 2017, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mutiara Sarang Tiung, yang dipimpinnya, mendapatkan izin mengelola 500 hektare hutan lindung sebagai Hutan Kemasyarakatan (HKm)

Perjuangan Kai Oyong beserta anggota pun dimulai, dengan membuat hutan lindung lebih produktif. Baik dengan penanaman pohon, hingga memaksimalkan potensi menjadi objek wisata alam.

“Saat itu sempat disebut gila, karena dinilai tidak ada kejelasan apa yang dilakukan,” beber mantan Kepala Desa Sarang Tiung ini.

Pada 2019, perhatian Pemerintah Daerah atas kerja keras masyarakat mulai terlihat, yakni dengan dilaksanakannya pembukaan jalan dari bawah menuju ke puncak bukit.

Capaian ini juga tidak lepas dari kesediaan tujuh pemilik kebun, yang rela menghibahkan lahannya selebar 8 meter sepanjang jalur yang dibuka.

Berangsur-angsur, Bukit Mamake yang dulunya hanya padang ilalang tersentuh banyak pembangunan. Bahkan lapisan aspal mencapai ke titik puncak untuk kenyamanan pengunjung.

Di atas bukit, pengunjung bisa menikmati panorama alam lengkap sekaligus, bentang pantai dan laut, hijaunya kawasan hutan, hingga gagahnya Gunung Sebatung.

Berjarak sekitar dua kilometer dari Bukit Mamake, Bukit Bapake juga tak kalah mencuri perhatian. Terlebih Bukit Bapake telah menjadi lokasi Take Off Event atau kejuaraan dirgantara berupa paralayang dan gantole. Beberapa pilot bahkan sudah ada yang dari mancanegara mencicipinya.

Sebagai objek wisata baru dengan berbagai fasilitas dan keistimewaan, retribusi masuk ke Bukit Mamake masih sangat terjangkau. Per orang dikenai tarif Rp 7 ribu, asuransi Rp 1 ribu, parkir sepeda motor Rp 2 ribu dan roda empat Rp 5 ribu.

Berkat usahanya, pada 15 Agustus 2025, kakek enam cucu ini menerima penghargaan sebagai Juara II Wana Lestari 2025 dari Kementerian Kehutanan (Kemenhut). “Penghargaan itu atas kerja sama kita semua, masyarakat Sarang Tiung dan Kotabaru,” sebutnya.

Selain pencapaian yang menasional, Kai Oyong juga mengatakan melalui objek wisata Bukit Mamake ini telah menyumbang Pendapatan Asli Desa (PADes) setiap bulan. Dari hasil bersih, 10 persen masuk pendapatan dua desa. Tujuh persen untuk Desa Sarang Tiung dan tiga persen untuk Desa Tirawan.

Adapun pesannya bagi generasi muda, jangan pernah berharap upah atau gaji saat berusaha, teruslah tekun menjalani. Karena perhatian akan segera datang. “Terus saja berjuang berusaha, jadilah orang gila dalam hal itu, perhatian lain seperti dari pemerintah akan datang,” pesannya. (muhammad tabri)
 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.