Grid.ID - Pengacara kondang Hotman Paris mengaku bisa membuktikan Nadiem Makarim tak korupsi selama 10 menit. Hotman bahkan menyinggung nama Presiden Prabowo.

Seperti diketahui, mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop berbasis chromebook. Adapun kasus korupsi itu disebut terjadi pada 2019-2022.

Akibatnya, negara diduga mengalami kerugian hingga 1,98 triliun. Mengetahui kasus korupsi Nadiem Makarim itu, pengacara kondang Hotman Paris baru-baru ini ikut bersuara.

Ia membela mati-matian mantan Menteri Pendidikan tersebut. Bahkan, Hotman Paris ngaku bisa buktikan Nadiem Makarim tak korupsi dalam waktu 10 menit.

Diakui Hotman, ia bisa membuktikan klaimnya tersebut di depan Presiden Prabowo. Hal itu diungkao Hotman Melalui akun Instagram pribadinya, @hotmanparisofficial pada Kamis (4/9/2025).

Di unggahan itu, Hotman tegas menyatakan bahwa Nadiem Makarim tak bersalah. Menurutnya, apa yang dituduhkan pada Nadiem itu tak memiliki dasar yang kuat.

"Nadiem Makarim tidak menerima uang satu sen pun, tidak ada mark-up, dan tidak ada pihak yang diperkaya,” ujar Hotman.

Tak hanya itu, pengacara berdarah Batak ini bahkan menantang agar gelar perkara kasus ini dilakukan langsung di Istana Kepresidenan dan di hadapan Prabowo langsung. Hotman mengaku bisa membuktikan Nadiem tak bersalah hanya dalam waktu 10 menit.

"Saya hanya butuh 10 menit untuk membuktikan itu di hadapan Presiden Prabowo,” tegasnya.

Pernyataan ini sontak menimbulkan perhatian publik. Pasalnya, Hotman terlihat begitu yakin ingin membuktikan bahwa Nadiem tak bersalah.

"Seluruh rakyat Indonesia ingin agar bener-bener hukum ditegakkan dan inilah saatnya saya akan membuktikan bahwa Nadiem Makarim tidak melakukan tindak pidana korupsi, tapi kenapa dia ditahan?" kata Hotman, Sabtu (5/9/2025).

Hotman Paris ngaku bisa buktikan Nadiem Makarim tak korupsi dalam waktu 10 menit, pihak Kejaksaan ikut bersuara.

Pihak Kejaksaan juga menanggapi keinginan Hotman yang ingin menggelar sidang di Istana Kepresidenan. Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Anang Supriatna, mengatakan pihaknya tidak bisa berkomentar banyak soal pernyataan Hotman Paris tersebut, karena kasus masih dalam proses penyidikan.

"Mohon maaf saya belum bisa berkomentar terlalu banyak karena perkara ini sedang dalam tahap penyidikan."

"Biarkan aja berjalan sesuai ketentuan dan kita menghormati asas praduga tak bersalah terhadap yang bersangkutan," kata Anang, kepada Kompas.com, Sabtu (6/9/2025).

Ia juga menyebut pihak penyidik kini tengah bekerja keras untuk mengungkap kasus tersebut.

"Biar penyidik mendalami untuk mengungkap semua fakta hukum dan pihak-pihak yang terlibat nantinya,” ujar Anang.

Tak hanya itu, Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi juga merespons pernyataan Hotman Paris tersebut. Hasan menegaskan pemerintah tidak akan mengintervensi proses hukum, sehingga permintaan Hotman Paris sulit dipenuhi Presiden.

"Kita serahkan saja kepada penegak hukum ya."

"Pemerintah tidak intervensi proses hukum," ujar Hasan.