Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) memberikan pelatihan pengolahan limbah usaha dan sampah kuliner kepada 50 pelaku usaha demi menjaga kebersihan di Kali Ciliwung.

"Sebanyak 50 pelaku usaha di Jalan Inspeksi Kali Ciliwung mendapat pelatihan pengolahan air limbah usaha dan sampah kuliner agar mereka tidak mencemari air yang mengalir ke saluran hingga Kali Ciliwung," kata Asisten Perekonomian, Pembangunan, dan Lingkungan Hidup Kota Jakarta Timur Fauzi di Kantor Walikota Jakarta Timur, Senin.

Pelatihan itu, menurut dia, sekaligus menjadi langkah sosialisasi untuk mengajak para pelaku usaha agar mewujudkan komitmen bersama menjaga lingkungan dengan mengolah air limbah dan tidak membuang sampah ke saluran air.

Selain itu, kegiatan tersebut juga diisi dengan pembuatan lisensi Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL) sehingga para pelaku usaha memahami dampak besarnya jika membuang sampah ke kali ataupun saluran air.

"Intinya, bagaimana pengolahan air, selama ini mungkin mereka (pelaku usaha) tidak tahu. Jadi, hari ini kami membangun pemahaman kepada pelaku usaha mengenai dampak ketika membuang sampah ke kali, ke saluran, akan sangat besar terhadap pencemaran air di lingkungan," jelas Fauzi.

Nantinya, para pelaku usaha tersebut diharuskan membuat bak penampungan air limbah kuliner yang dapat dipisahkan. Kemudian, air limbah hasil pembuangan akan divakum.

Sementara itu, salah satu peserta pelaku usaha di Condet, Andri, mengatakan kegiatan tersebut sangat baik bagi para pelaku usaha untuk memahami pentingnya menjaga lingkungan dari sampah dan air limbah dari usaha kuliner.

Dia pun berharap seluruh pelaku usaha kuliner dapat bekerja sama menjaga lingkungan demi kenyamanan bersama.

"Menurut saya bagus, kami berharap ke depannya bisa rata semua pengusaha kuliner bisa mengikuti ini juga, jadi bisa konsisten mengikuti aturan-aturan pemerintah terkait kebersihan kali," ujar Andri.