Dalih Antar Rujak, Titik Awal Terbongkarnya Dugaan Perselingkuhan 2 Oknum Guru SMP Negeri di Kendal
deni setiawan September 09, 2025 07:32 AM

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Titik awal terbongkarnya kasus dugaan perselingkuhan dua oknum guru di SMP Negeri 4 Cepiring Kabupaten Kendal diungkap Kepala Disdikbud Ferinando Ray Bonay.

Adapun dua oknum guru yang dimaksud itu adalah guru BK perempuan berinisial YPK dan guru olahraga laki-laki berinisial HT.

Kedua oknum guru masih dari satu sekolah itu diduga berselingkuh saat berada di rumah YPK di Desa Botomulyo, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal. 

Bahkan warga juga telah melakukan penggerebekan dan mendapati keduanya sedang berada di dalam rumah pada Sabtu (6/9/2025).

Ferinando mengatakan, pihaknya telah melakukan pemanggilan terhadap dua oknum guru tersebut.

"Kami sudah panggil kepala sekolah dan guru bersangkutan."

"Sudah kami mintai keterangan, tapi belum kami masukkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP),"

"Prosedurnya, BAP dari sekolah terlebih dahulu, kemudian sekolah melakukan BAP."

"Barulah setelah itu kami bisa melakukan BAP," katanya, Senin (8/9/2025).

Menurut Ferinando, saat penggerebekan berlangsung, oknum guru olahraga berinisial HT itu sedang berada di rumah YPK karena mengantar rujak ke rumah tersebut.

Namun pihaknya akan melakukan pendalaman lebih lanjut untuk membuktikan kebenarannya.

"Waktu kami panggil, benar tidak ada kejadian ini, keterangan dari guru perempuan menyebut memang benar."

"HT ke rumah YPK untuk mengantar rujak."

"Tetapi dari penjelasan itu nanti akan kami dalami lagi,"

"Kami tidak akan percaya 100 persen."

"Nanti setelah kepala sekolah melakukan BAP, barulah kami," ungkapnya.

Ferinando menegaskan, tindak perselingkuhan tidak dibenarkan dari sudut pandang manapun. 

Saat ini, kedua oknum tersebut bisa mendapatkan sanksi ringan sampai berat.

"Sanksi bisa yang ringan berupa pernyataan, kemudian sanksi sedang bisa diturunkan pangkat dan pemberian gaji ditunda."

"Hukuman terberatnya adalah pemecatan atau PTDH," imbuhnya.

Jika terbukti melakukan pelanggaran, kedua oknum tersebut bakal dijatuhkan sanksi berat sesuai aturan kepegawaian PPPK yang berlaku.

Kedua oknum bisa diberhentikan secara tidak hormat (PTDH) atau dengan hormat atau diberhentikan karena permintaan sendiri.

"Kami masih menunggu hasil BAP resminya."

"Karena aturan kepegawaian, atasanlah yang akan memeriksa," tandasnya.

GURU SELINGKUH - Kepala Disdikbud Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay. Pihaknya saat ini masih menunggu hasil BAP pihak sekolah atas terbongkarnya kasus dugaan perselingkuhan dua oknum guru SMP.
GURU SELINGKUH - Kepala Disdikbud Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay. Pihaknya saat ini masih menunggu hasil BAP pihak sekolah atas terbongkarnya kasus dugaan perselingkuhan dua oknum guru SMP. (TRIBUN JATENG/Agus Salim Irsyadullah)

Detik-detik Penggerebekan

Diberitakan sebelumnya oleh Tribunjateng.com, seorang oknum guru BK perempuan berinisial YPK dan guru olahraga laki-laki berinisial HT di Kabupaten Kendal diduga terlibat perselingkuhan.

Informasi yang dihimpun, keduanya merupakan guru SMP Negeri 4 Cepiring, Kabupaten Kendal.

Dugaan perselingkuhan itu menguat setelah keduanya digerebek warga. 

Saat dilakukan penggerebekan, keduanya berada di rumah YPK di Desa Botomulyo, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal pada Sabtu (6/9/2025).

Suami YPK, EHS saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa yang menimpa istrinya tersebut.

Dia menceritakan, penggerebekan dilakukan warga lantaran YPK sering membawa laki-laki ke rumah. 

Warga yang terlanjur geram, langsung meminta izin kepada EHS untuk melakukan penggerebekan.

"Saya ditelepon warga meminta izin mau gerebek istri karena sudah sering memasukkan lelaki."

"Boleh enggak kalau warga menggerebek, terus saya bilang boleh, monggo," katanya, Senin (8/9/2025).

EHS mengatakan, saat penggerebekan dirinya berada di rumahnya di Yogyakarta.

Selama 3 bulan lamanya, dia sudah tak bisa lagi pulang ke rumahnya di Desa Botomulyo karena kunci rumah telah diganti istri.

"Saya waktu itu lagi di Yogyakarta."

"Tidak bisa pulang ke rumah karena kunci sudah diganti istri saya,"

"Kan saya kerjanya di Temanggung, 2 -3 hari sekali pulang ke rumah."

"Tapi ini pulangnya ke Yogyakarta," sambungnya.

Dia menambahkan, warga yang melakukan penggerebekan sempat mencium bau keringat di kamar istrinya.

"Pas warga masuk ke kamar itu ada bau keringat di spreinya."

"Padahal rumah itu lama tidak ditempati,"

"Itu rumah kami berdua."

"Kalau istri di rumah orangtua di Sidomulyo," terangnya.

Pernah Ajukan Gugat Cerai

Dia menegaskan, hubungan dia dengan istri sebenarnya baik-baik saja. 

Namun istrinya sempat mengajukan gugatan cerai, tapi ditolak pengadilan.

Istrinya mengeklaim jika EHS tak menafkahi dan meninggalkan rumah selama 6 bulan berturut-turut.

"Itu tuduhannya, tapi saya tetap menafkahi."

"Istri ajukan cerai dan pengajuan gugatan di pengadilan pada Mei 2025,"

"Tapi ditolak, katanya mau mengajukan gugatan lagi karena tuduhan tidak terbukti," paparnya.

EHS sebenarnya sempat mengetahui istrinya berselingkuh dengan pria yang sama pada 2023.

Namun hati kecilnya tulus memaafkan dan menyambut kembali istrinya.

Kebaikan yang diberikan EHS malah justru dimanfaatkan istrinya untuk kembali jalan dengan lelaki yang sama.

Istrinya terpergok warga sedang bersama lelaki itu di rumahnya di Desa Botomulyo.

"Pernah ketahuan pada 2023 pergi sama laki-laki."

"Katanya pulang sore, ternyata saya cek malah sampai Semarang,"

"Istri saya juga mengaku pergi dangan laki-laki itu."

"Tapi ternyata ini kok diulang lagi," bebernya. 

EHS mengatakan, dia juga sudah melaporkan kejadian yang dialaminya ke polisi.

"Sudah saya laporkan ke polisi."

"Informasinya siang tadi di Berita Acara Pemeriksaan (BAP)," ujarnya.

Penjelasan Pihak Sekolah

Terpisah, Kepala SMP Negeri 4 Cepiring, Sutrisno tidak membantah oknum guru yang digerebek warga itu merupakan pengajar di sekolahnya.

Namun pihak sekolah belum mengetahui sejauhmana dugaan perselingkuhan itu terjadi.

"Ttadi malam sudah kami konfirmasi dan sudah kami panggil dua guru itu."

"Tapi untuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kami belum lakukan, baru sebatas konfirmasi," sambungnya.

Sutrisno menerangkan, keberadaan oknum guru olahraga berinisial HT di rumah oknum guru BK itu lantaran sedang mengirim makanan dalam rangka tasyakuran.

Saat itu, HT hanya mengantarkan makanan dan masuk ke ruang tamu.

Sutrisno menyebut, keduanya juga hanya berbincang-bincang ringan saat berada di ruang tamu.

"Pengakuannya tidak melakukan apa-apa."

"Terus ada beberapa warga, pengakuannya 4-5 orang."

"Dari warga mengetuk pintu, tapi yang punya rumah tidak buka pintu."

"Kejadian penggerebekan itu siang hari selepas jam kerja, pada Sabtu,"

"Katanya si guru perempuan itu trauma dan takut kalau itu suaminya yang datang."

"Karena yang dari perempuan itu sedang proses cerai, takut trauma apa gitu,"

Sutrisno menuturkan, dia tak menemukan gelagat mencurigakan saat keduanya berada di sekolah.

Dia juga mengetahui jika guru olahraga tersebut juga memiliki istri sah.

"Kalau di sekolah wajar saja sebagaimana kedekatan dengan guru yang lain, tidak ada yang istimewa, tidak ada perlakuan khusus," tandasnya. (*)

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.