Indonesia vs Lebanon, Uji Ketangguhan Formasi Baru, Live Indosiar, Senin 8 September Pukul 20.30 WIB
Muhammad Barir September 08, 2025 03:30 PM

Indonesia vs Lebanon, Uji Ketangguhan Formasi Baru, Live Indosiar, Senin 8 September Pukul 20.30 WIB

TRIBUNNEWS.COM- Patrick Kluivert datang dengan ide segar untuk Timnas Indonesia. Pelatih asal Belanda itu berani meninggalkan pola tiga bek yang selama ini identik dengan skuad Garuda dan menggantinya dengan formasi 4-2-3-1. Eksperimen itu langsung berjalan mulus kala Indonesia membantai Taiwan 6-0 pada FIFA Matchday, Jumat (5/9/2025).

Namun, ujian sesungguhnya dari sistem baru ini akan datang pada Senin (8/9/2025), ketika Indonesia menjamu Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Di laga inilah keampuhan 4-2-3-1 benar-benar akan teruji.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir pun menegaskan bahwa kemenangan telak atas Taiwan belum cukup jadi tolak ukur. “Tes sebenarnya memang lawan Lebanon, bukan Taiwan,” ujarnya. Erick melihat partai ini penting sebagai gambaran persiapan menuju putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Apalagi, pada Oktober mendatang Indonesia akan menghadapi dua lawan tangguh dari Asia Barat, Arab Saudi dan Irak. “Level permainan Lebanon sebanding dengan mereka, jadi laga ini akan memberi tantangan besar,” kata Erick.

Saat ini Lebanon berada di peringkat 112 FIFA, unggul lima strip dari Indonesia di posisi 117. Erick juga menyoroti pentingnya evaluasi dari laga kontra Taiwan. “Serangannya sudah tajam, tapi finishing terkadang masih terburu-buru,” tambahnya.

 

 

 

 

 

Di sisi lain, perhatian publik kini tertuju penuh pada keberanian Kluivert. Skema 4-2-3-1 yang ia pasang terbukti memberi keseimbangan pertahanan sekaligus kelancaran serangan. Hasilnya, enam gol tercipta dengan pola permainan lebih cair. “Ya, tentu saja ini sistem lain yang akan kami terapkan. Melawan Lebanon, saya tidak akan mengubah sistem,” tegas Kluivert dikutip dari Kompas.com.

Meski begitu, ia mengakui masih ada ruang untuk penyempurnaan. “Untuk menyempurnakan sistem ini, masih ada hal-hal yang perlu diperbaiki,” ucapnya.

Eksperimen Kluivert terlihat jelas dari susunan pemain. Rizky Ridho dan Jordi Amat jadi duet bek tengah, diapit Sayne Pattynama dan Yakob Sayuri di sektor sayap. Mereka bukan hanya bertahan, tetapi juga aktif membangun serangan.

Di lini tengah, Nathan Tjoe-A-On dan Marc Klok solid sebagai double pivot. Klok bahkan menyumbang dua gol dari eksekusi bola mati. Sementara itu, kejutan hadir ketika Eliano Reijnders, biasanya bek kanan, ditempatkan sebagai gelandang serang nomor 10 di belakang Ramadhan Sananta. Pergerakannya yang dinamis membuat Taiwan kerepotan.

Di sayap, Beckham Putra dan Egy Maulana Vikri tampil kreatif memberi suplai bola ke lini depan. Hasilnya, enam gol tercipta dan kepercayaan diri pemain meningkat.

Namun, lawan selanjutnya jelas berbeda level. Pertanyaannya, mampukah dominasi melawan Taiwan kembali ditunjukkan kala menghadapi Lebanon yang punya rekor lebih solid?

Beberapa pemain kunci yang absen sebelumnya seperti Jay Idzes, Kevin Diks, Calvin Verdonk, dan Ragnar Oratmangoen diperkirakan turun sejak awal. Kluivert menyebut hal terpenting kini adalah mentalitas. “Eksekusi sistem baru berjalan sangat baik, dan yang paling penting adalah kepercayaan diri tim. Tidak peduli melawan siapa, kami harus fokus pada diri sendiri,” ujarnya.

Pertemuan melawan Lebanon pun diyakini akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Timnas Indonesia. Jika mampu melewatinya, harapan untuk bersaing di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan semakin terbuka.

Sebagai gambaran, dalam lima pertandingan terakhirnya, Lebanon menunjukkan karakter tim yang cukup solid dengan catatan tiga kali menang, sekali imbang, dan sekali kalah. 

Kemenangan tipis 1-0 atas Qatar pada laga uji coba (24/8/2025) jadi sorotan karena lawan yang dihadapi merupakan tim kuat Asia. Hasil itu menegaskan kemampuan Lebanon bertahan rapat sekaligus memanfaatkan peluang kecil untuk mencetak gol.

Di kualifikasi Piala Asia 2027, Lebanon menahan imbang Yaman tanpa gol (11/6/2025) dan sebelumnya menang besar 5-0 atas Brunei (26/3/2025).

Sementara itu, mereka juga pernah menang telak 4-0 atas Timor Leste (21/3/2025), menunjukkan kekuatan ofensif saat menghadapi lawan yang levelnya di bawah.

Satu-satunya kekalahan yang mereka derita adalah saat ditekuk Oman 0-1 (5/6/2025). (Tribunnews)

 

 

FIFA Matchday
Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya
Senin (8/9/2025) Pukul 20.30 WIB

M-K-M-M-K
Indonesia 4-2-3-1
Emil Audero; Calvin Verdonk – Justin Hubner – Jay Idzes – Kevin Diks; Marc Klok – Thom Haye; Ragnar Oratmangoen – Marselino Ferdinan – Egy Maulana Vikri; Mauro Zijlstra

M-S-K-M-M
Lebanon 4-2-3-1
Mostafa Matar; Hussein El Zein – Waleed Shour – Kassem El Zein – Majed Osman; Ali Samir Sisi – Nader Matar; Hasan Srour – Mohamad Safwan – Hussein Chakroun; Hilal El-Helwe

Kans menang:
Indonesia 52 persen
Lebanon 23%
Seri 25%
*versi Soccerway

Peringkat FIFA
Lebanon: 112
Indonesia: 117


5 Laga Terakhir
Indonesia 
05/09/2025: vs Cina Taipei | 6-0 (Friendly)
10/06/2025: vs Jepang | 0-1 (Kualifikasi Piala Dunia 2026)
05/06/2025: vs Cina | 1-0 (Kualifikasi Piala Dunia 2026)
25/03/2025: vs Bahrain | 1-0 (Kualifikasi Piala Dunia 2026)
20/03/2025: vs Australia | 1-5 (Kualifikasi Piala Dunia 2026)

5 Laga Terakhir
Lebanon
24/08/2025: vs Qatar | 1-0 (Friendly)
11/06/2025: vs Yaman | 0-0 (Kualifikasi Piala Asia 2027)
05/06/2025: vs Oman | 0-1 (Friendly)
26/03/2025: vs Brunei | 5-0 (Kualifikasi Piala Asia 2027)
21/03/2025: vs Timor Leste | 4-0 (Friendly)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.