Kronologi Animator Pakistan Junaid Miran Sempat Tuntut Film Merah Putih: One For All, Kini Malah Putuskan Damai
Faza Anjainah Ghautsy September 08, 2025 03:34 PM

Grid.ID- Kronologi animator Pakistan Junaid Miran sempat akan tuntut film Merah Putih: One For All. Terbaru dia dikabarkan pilih untuk berdamai.

Animator 3D Junaid Miran dikabarkan batal menuntut pembuat film Merah Putih: One For All atas dugaan penjiplakan karya tanpa izin. Sebelumnya, karya dari Perfiki Kreasindo ini sempat menghebohkan masyarakat Indonesia.

Film animasi karya sutradara Endiarto dan Bintang Takari itu tayang di bioskop menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya 14 Agustus 2025. Namun, film itu mendapatkan respon negatif lantaran grafiknya yang dinilai tak layak.

Selain itu, warganet juga menemukan bahwa karakter dari film animasi tersebut mirip sekali dengan milik Junaid Miran. Lantaran hal ini, netizen lalu beramai-ramai memberi tahu animator tersebut lewat media sosial.

Selanjutnya, Junaid Miran disebutkan hendak menuntuk pembuat film animasi Merah Putih: One For All tersebut. Namun, dalam berita terbaru animator satu ini mengungkapkan bahwa dia memilih untuk berdamai.

Dia mengatakan bahwa kreator dari film animasi Merah Putih: One For All yaitu Bintang Takari telah menghubunginya secara langsung. Hal ini Junaid Miran ungkap melalui akun YouTubenya.

"Kita telah memenangkan pertarungan ini, pencipta filmnya, Pak Bintang Takari menghubungi Junaid secara langsung," ujar Junaid Miran.

Junaid Miran menjelaskan bahwa dia merasa telah cukup mendapatkan hak dan kredit atas karyanya dalam film kontroversial tersebut. Dengan demikian, dia tak ingin melanjutkan rencana penuntutan itu.

"Tanpa pengacara, tanpa permusuhan, hanya dua seniman yang berbicara secara terbuka," ujar Junaid.

"Karena pertarungan ini tidak pernah tentang uang, tidak pernah tentang menjatuhkan seseorang, ini tentang sesuatu yang sangat sederhana, kredit, pengakuan atas karya Junaid," jelasnya, dilansir dari Kompas.com.

Itulah sebabnya, dia juga berniat untuk mengembalikan uang yang dikumpulkan dengan menjual karyanya itu. Uang tersebut awalnya akan digunakan oleh Juniad untuk membiayai perjalanannya mengajukan tuntutan.

"Tidak ada alasan bagi Junaid untuk menyimpan uang tersebut," ucapnya.

Terkait proses pengembalian uang, dia mengarahkan untuk mencari opsi pengembalian dana. Junaid juga terbuka untuk dihubungi jika ada hambatan dalam proses tersebut.

Meskipun mengembalikan uang, Junaid tak akan menarik lagi karyanya yang sudah dibeli kemarin. Menurutnya, itu adalah bentuk terima kasihnya kepada masyarakat Indonesia yang telah memberinya dukungan.

Melansir dari TribunJabar.id, sebelumnya, Junaid mengatakan bahwa dia merasa ragu untuk menuntut kreator film Merah Putih: One For All. Hal ini karena dia merasa dirinya hanya seniman yang tak memiliki cukup uang.

"Aku berharap mengatakan 'aku akan menuntut mereka' semudah melangkah ke ruang sidang, kenyataannya enggak begitu. Tuntutan hukum, apalagi di negara lain, butuh banyak biaya," ujarnya.

Namun, setelah itu dia membulatkan tekad untuk menuruti keinginan netizen Indonesia. Dia lalu menawarkan 10 karya orisinalnya dengan harga sangat murah sebagai modal mengajukan tuntutan.

"Aku enggak akan membiarkan harga jadi penghalang, aku menurunkan harga seluruh koleksi 10 karya seni original itu dari 50 dollar jadi cuma 5 dollar," kata Junaid.

Selain itu, Junaid Miran juga membebaskan para pembelinya itu untuk menggunakan karya ciptaanya baik dicetak ulang hingga keperluan komersial. Dia berjanji akan mengajukan tuntutan jika nominal yang dibutuhkannya tercapai.

"Bahkan menjual produk-produk itu kalau kalian mau, aku janji setiap sen yang terkumpul akan kugunakan untuk perjuangan ini. Sekarang sisanya terserah kalian," kata Junaid.

"Tolong bantu aku ubah harapan itu jadi kenyataan. Mari buktikan bahwa kita bukan sekedar suara keras di internet, tapi orang-orang nyata yang bertindak ketika diperlukan," lanjutnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.