TRIBUNNEWS.COM - Lari kembali naik daun di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Tidak hanya sebagai olahraga rekreasi, tetapi juga menjadi gaya hidup sehat yang digemari banyak kalangan.
Dari lari santai di CFD (Car Free Day), komunitas lari malam, hingga maraton skala internasional, semakin banyak orang yang memanfaatkan olahraga ini untuk menjaga kesehatan, menurunkan berat badan, hingga membangun otot.
Namun, satu hal yang sering dilupakan adalah pentingnya asupan makanan setelah lari.
Apa yang Anda makan setelah berlari sangat memengaruhi proses pemulihan tubuh.
Menurut peninjauan medis oleh Gavin Van De Walle, MS, RD (seorang ahli gizi dengan gelar magister sains yang juga terdaftar resmi sebagai dietisien) yang dipublikasikan di Healthline, kebutuhan makanan setelah lari berbeda-beda tergantung tujuan, mulai dari menurunkan berat badan, membangun otot, hingga pemulihan setelah maraton.
Lari merupakan olahraga populer bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan.
Selain bisa dilakukan hampir di mana saja, olahraga ini tidak membutuhkan peralatan mahal.
Berikut makanan yang direkomendasikan untuk pemulihan sekaligus mendukung penurunan berat badan:
Rendah kalori, kaya serat, serta mengandung nitrat alami yang dapat meningkatkan performa lari dan menunda rasa lelah.
Mengandung 91 persen air, membantu rehidrasi sekaligus mengurangi nyeri otot berkat kandungan citrulline.
Sumber protein nabati yang baik dengan kalori rendah bila dipadukan dengan wortel, paprika, atau seledri.
Telur kaya protein dan bisa membantu menekan rasa lapar, cocok untuk pelari pagi.
Kombinasi karbohidrat alami dari buah dan lemak sehat dari selai kacang menjaga energi dan rasa kenyang lebih lama.
Jika lari dikombinasikan dengan latihan kekuatan, tubuh memerlukan asupan protein yang lebih tinggi untuk membangun otot. Berikut pilihan makanannya:
Minuman pemulihan klasik dengan rasio karbohidrat dan protein yang ideal.
Cepat diserap tubuh, kaya asam amino penting untuk membangun otot.
Protein tanpa lemak ditambah nutrisi dari sayuran panggang.
Kaya protein dan kalsium, sekaligus membantu mengganti elektrolit.
Alternatif nabati bagi pelari dengan diet plant-based.
Berlari maraton menguras energi dan cadangan glikogen tubuh.
Karena itu, pemulihan membutuhkan kombinasi protein, karbohidrat, dan elektrolit. Berikut rekomendasinya:
Kombinasi nasi, kacang, daging tanpa lemak, dan sayuran yang lengkap.
Sumber karbohidrat kompleks dengan tambahan protein dan serat.
Kaya omega-3 untuk membantu peradangan dan pemulihan otot.
Penuh karbohidrat dan serat, bisa ditambahkan buah, kacang, dan madu untuk energi ekstra.
Tinggi protein, karbohidrat, dan mikronutrien penting untuk mempercepat pemulihan.
(Widya)