TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menunjuk Helmy Yahya
sebagai Kepala Pelaksana Badan Pengelola (BP) Rebana yang baru menggantikan Bernardus Djonoputro, Senin (8/9/2025).
Penunjukan ini menandai babak baru dalam percepatan pembangunan Kawasan Rebana, koridor strategis yang menjadi motor pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat.
Helmy Yahya dikenal publik sebagai tokoh multitalenta, tidak hanya berkiprah di bidang media
dan komunikasi, tapi juga memiliki rekam jejak kuat dalam dunia bisnis.
Pengalaman panjangnya membangun jejaring dengan kalangan pengusaha nasional maupun internasional dipandang sangat relevan dengan arah pembangunan Rebana yang kini memasuki fase akselerasi investasi.
Sebagai Kepala Pelaksana BP Rebana, Helmy diharapkan mampu membuka pintu lebih lebar
bagi masuknya investasi global.
Dengan jejaring internasional yang luas, ia membawa semangat baru untuk memperkuat promosi investasi kawasan, menarik minat investor lintas negara, serta memastikan Rebana tampil sebagai destinasi investasi yang kompetitif di Asia Tenggara.
Rebana adalah koridor ekonomi masa depan Jawa Barat yang menghubungkan tujuh kabupaten/kota di Jawa Barat, meliputi Subang, Sumedang, Cirebon, Majalengka, Indramayu, Kuningan, dan Kota Cirebon.
Dengan dukungan infrastruktur strategis seperti Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dan Pelabuhan Patimban, Rebana dirancang sebagai pusat pertumbuhan baru berbasis industri, logistik, dan pariwisata.
Kawasan ini menjadi kunci untuk menarik investasi, membuka lapangan kerja, dan memperkuat daya saing Jawa Barat.
“Pembangunan Rebana sudah berada di jalur yang tepat. Tantangan kita sekarang adalah bagaimana melangkah lebih serius dan lebih cepat. Saya mengajak semua pemangku kepentingan untuk memberi masukan, dan dukungan. Kita perlu memperkuat networking dan menghadirkan tata kelola yang lebih business-like agar Rebana lebih dinamis, adaptif, dan mampu bersaing di tingkat global,” ujar Helmy.
Helmy juga menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja Bernardus Djonoputro, Kepala Pelaksana BP Rebana pertama, yang berhasil meletakkan fondasi pembangunan kawasan.
Di bawah kepemimpinan Bernie, sapaan karib Bernardus, Rebana berhasil menorehkan capaian awal yang penting, termasuk duduknya Rebana dalam dokumen perencanaan pembangunan nasional, penyusunan kerangka kelembagaan, serta inisiasi kerjasama strategis lintas sektor dengan lembaga dalam dan luar negeri.
“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pak Bernie. Capaian Rebana hari ini menjadi modal dan pijakan penting. Kami tetap membutuhkan masukan, arahan, dan pengalaman beliau dalam perjalanan Rebana ke depan,” ujar Helmy.
Helmy sendiri berharap bahwa Bernie tetap akan bersama Rebana untuk menbantu mengawal program-program hebat yang akan segera diaplikasikan.
“Sedang dipikirkan posisi yang paling tepat untuk beliau di Rebana.”
Bagi pemangku kepentingan di Jawa Barat, Helmy bukan orang baru. Dia pernah bekerja sama dengan beberapa kepala daerah di tujuh kota dan kabupaten di kawasan ini. Karena itu dia berharap kerjasama daerah di Rebana bisa berlanjut dan ditingkatkan.
Peran Lanjutan Bernardus
Meski tidak lagi menjabat sebagai Kepala Pelaksana BP Rebana, Bernie akan tetap melanjutkan kiprahnya dalam dunia perencanaan dan perancangan kota, baik di tingkat nasional maupun
global.
Pada saat yang sama, keterlibatan Bernie dengan Rebana juga berlanjut melalui perannya sebagai Komisaris PT BIJB Aerocity Development, perusahaan yang mengelola kawasan aerocity di sekitar BIJB Kertajati.
Dengan posisi tersebut, keberadaan Bernie menjamin adanya kontinuitas visi dan kesinambungan pembangunan Kawasan Rebana. Sinergi ini menegaskan nilai strategis Rebana sebagai koridor ekonomi masa depan Jawa Barat.
Kepada Helmy, Bernie berharap agar BP Rebana di bawah pimpinan baru bisa melanjutkan program peningkatan kapasitas para pemangku kepentingan di tujuh kota dan kabupaten di
Rebana.
“Rebana sudah pasti akan menjadi tujuan investasi baru setelah era Bekasi hingga Karawang. Yang harus kita lakuan adalah pembangunan kapasitas para pemangku kepentingan di Rebana, baik pemerintah lokal maupun masyarakat,” ucapnya.