Dukung Gus Irfan sebagai Menteri Haji dan Umroh, LDII Minta Pelayanan kepada Jemaah Makin Optimal
irwan sy September 11, 2025 03:32 AM

SURYA.co.id, SURABAYA - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) memberikan dukungan penuh kepada Menteri Haji dan Umrah RI pertama, KH Irfan Yusuf (Gus Irfan), dalam melakukan transformasi pelayanan haji dan umroh.

Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, mengaku tak ragu dengan kapasitas Gus Irfan yang dinilai memiliki kapasitas, integritas dan pengalaman keagamaan yang mumpuni.

"Ini dibutuhkan untuk menangani urusan haji dan umroh. Kami yakin beliau bisa menghadirkan penyelenggaraan ibadah haji yang transparan, efisien dan penuh kebarokahan,” kata Kiai Chriswanto dalam pernyataan resminya, Rabu (10/9/2025).

Gus Irfan adalah tokoh asal Jombang yang dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Haji dan Umrah di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (8/9/2025) lalu.

Pelantikan dilakukan setelah Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) yang dipimpin Gus Irfan kini berubah nomenklatur menjadi Kementerian Haji dan Umrah.

Menurut Chriswanto, penyelenggaraan ibadah haji membutuhkan pemimpin yang tidak saja memahami manajemen pelayanan.

"Namun, juga memiliki kedalaman spiritual dan kepedulian terhadap jemaah," ujarnya.

LDII berharap penyelenggaraan haji mendatang semakin berorientasi pada peningkatan kualitas layanan, transparansi anggaran serta kepuasan jamaah.

Ia meyakini Gus Irfan dan Wamen Haji dan Umroh Dahnil Anzar Simanjuntak bisa mengatasi persoalan tersebut.

“Kami percaya Gus Irfan dan Bang Dahnil mampu mewujudkan itu. Kami menitipkan harapan besar pada jajaran Kementerian Haji dan Umroh RI ini," ujarnya.

LDII menyampaikan sejumlah poin pembenahan layanan kepada Kementerian Haji dan Umrah, di antaranya adalah pelayanan terbaik bagi seluruh jamaah tanpa diskriminasi, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana serta fasilitas.

Lalu, efisiensi biaya tanpa mengurangi kualitas layanan, perhatian terhadap kesehatan, keselamatan dan kenyamanan jamaah sebagai prioritas dan peningkatan pengalaman spiritual agar jamaah pulang membawa predikat haji mabrur.

"LDII berharap pemerintah terus meningkatkan inovasi layanan, mulai dari sistem digitalisasi, edukasi manasik, hingga penguatan tenaga pendamping di lapangan. Dengan begitu, jamaah haji Indonesia bisa lebih fokus dalam beribadah. Salah satu yang paling penting adalah memperpendek antrean haji," ujarnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.