TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Sebanyak 22 titik di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur masih tercatat sebagai blank spot area atau wilayah yang tidak terjangkau sinyal komunikasi internet. Kondisi ini mayoritas terjadi di kawasan terpencil dengan topografi pegunungan.
Data dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bondowoso mencatat, blank spot tersebar di dua kecamatan. Di Kecamatan Tamanan meliputi Desa Mengen (3 dusun), Desa Tamanan (6 dusun), dan Desa Sumberkemuning (7 dusun).
Sementara di Kecamatan Taman Krocok terdapat di Desa Tamankrocok (1 dusun), Desa Kretek (3 dusun), dan Desa Gentong (3 dusun).
“Bukan hanya di Bondowoso, kondisi serupa juga banyak terjadi di daerah lain,” ujar Kepala Bidang Teknologi Informatika Diskominfo Bondowoso, Eka Kusuma Astuti.
Ia menjelaskan, keterbatasan APBD menjadi kendala utama karena kebutuhan anggaran untuk pembangunan jaringan di titik-titik blank spot sangat besar.
Menurut Eka, saat ini anggaran Diskominfo lebih difokuskan untuk belanja bandwith dan pengembangan infrastruktur fiber optik.
Jaringan fiber tersebut kata dia, sudah dipasang di 93 titik dan melayani organisasi perangkat daerah (OPD), kecamatan, hingga puskesmas.
Ia menambahkan, pada 2019 lalu Bondowoso sempat mendapat bantuan melalui Program BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Namun lanjut dia, program tersebut kini sudah tidak lagi berjalan. “Dulu kami hanya diminta menyiapkan lahan, tapi saat ini sudah tidak ada bantuan lagi,” pungkasnya. (*)