
Indonesia League (I-League) mengeluarkan kebijakan larangan bagi penonton untuk merekam video pertandingan yang ditonton. Larangan ini diungkapkan oleh Media Officer Persiraja Banda Aceh, Ariful Usman, usai mengikuti workshop Championship baru-baru ini.
Menurut Aiful Usman, larangan ini perlu disampaikan kepada semua penonton, termasuk influencer dan konten kreator yang menonton langsung pertandingan Indonesia League. Mereka tidak diperkenankan melakukan perekaman pertandingan dari tribun penonton untuk kemudian diunggah ke media sosial.
Menurut Ariful, meskipun penonton telah membeli tiket resmi, mereka tetap tidak diperbolehkan membuat konten berupa rekaman video pertandingan. Larangan ini berlaku menyeluruh, termasuk bagi influencer dan konten kreator digital.
Larangan ini berlaku untuk semua pertandingan di Super League maupun Championship. Pihak operator Indonesia League menyebut akan ada tindakan-tindakan yang diambil jika masih ada yang melanggar aturan ini.
“Jika dianggap melanggar, maka akan diproses take down. Bahkan, jika berulang, akun media sosial bisa dihapus oleh pihak Meta,” ujar Ariful dilansir AJNN, Selasa (9/9/2025).
Regulasi ini merupakan hasil kerja sama antara I-League dan PSSI, yang telah disosialisasikan kepada seluruh klub peserta melalui workshop di Jakarta. Tujuannya adalah, melindungi hak siar resmi yang dimiliki oleh EMTEK Grup dan menjaga eksklusivitas konten pertandingan.
Dalam hal ini, hanya media resmi klub dan official liga yang diperbolehkan mengambil video dari pinggir lapangan maupun tribun. Sedangkan fotografer resmi hanya boleh mengambil gambar foto. Sementara jurnalis media cetak dan online di tribun media hanya bertugas menulis berita.
“Tidak boleh membawa kamera profesional ke tribun, apalagi membuat live streaming dari tribun penonton,” tegasnya.
Meski aturan ini cukup ketat, ada kelonggaran-kelonggran yang masih bisa ditolirir. Unggahan singkat seperti Instagram Story masih diperbolehkan, selama tidak menampilkan rekaman pertandingan penuh.
“Kalau hanya Insta Story sepertinya aman, tapi tetap tidak boleh mengunggah rekaman pertandingan penuh,” jelas Aiful.
Regulasi ini menjadi langkah serius I-League dan PSSI dalam menjaga profesionalisme kompetisi serta nilai komersial siaran. Tim Anti Piracy EMTEK akan aktif memantau dan menindak konten yang melanggar. Termasuk melakukan take down dan pelaporan ke platform media sosial yang digunakan.