BANJARMASINPOST.CO.ID - Artis sekaligus politikus Eko Patrio akhirnya muncul setelah peristiwa penjarahan rumahnya.
Sang anggota DPR RI nontaktif itu tak kuasa menyembunyikan kesedihannya saat menceritakan kondisi rumahnya yang hancur.
Menurut Eko Patrio, rumah tersebut bukan sekadar bangunan, melainkan buah dari kerja kerasnya selama puluhan tahun di industri hiburan.
"Jujur, ini memang hasil kerja keras saya dari puluhan tahun, kepala jadi kaki, kaki jadi kepala, untuk memberikan yang terbaik buat keluarga saya," ujar Eko di Polda Metro Jaya, Jumat (12/9/2025).
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu menggambarkan bagaimana seluruh jerih payahnya seolah lenyap dalam satu malam.
Seluruh barang berharga, pakaian, hingga perabotan ludes tak bersisa.
"Karier yang saya capai selama ini, hilang seketika pada malam itu, ya sedih sih. Tapi ya, ambil hikmahnya saja," tuturnya.
Eko Patrio mengaku belum menghitung total kerugian materi yang dideritanya. Namun, ia memastikan tidak ada barang miliknya maupun keluarga yang tersisa.
"Kerugian belum saya hitung berapa, tetapi semuanya habis dan ludes, tidak tersisa. Baik masalah baju, celana, semua punya anak juga, tidak ada yang tersisa, semua habis dan luluh lantak," kata Eko.
Akibat kejadian ini, Eko dan keluarganya kini terpaksa tinggal di sebuah rumah kontrakan di pinggiran Jakarta.
Sebagai anggota DPR, Eko Patrio sempat menuai sorotan publik karena video joget-joget saat rapat tahunan di DPR.
Eko kemudian mengunggah video parodi sound horeg di akun media sosialnya yang dinilai tidak sensitif dengan kondisi masyarakat.
Eko pun meminta maaf atas sikapnya itu.
Memang, massa penjarahan mendatangi rumah Eko Sabtu (30/8/2025) malam di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Ratusan massa dilaporkan mendatangi dan merangsek masuk ke dalam rumah mewah tersebut.
Saat kejadian, Eko dan keluarganya sedang tidak berada di lokasi.
Menurut keterangan saksi dan pihak kepolisian, massa datang dalam tiga gelombang yang membuat petugas keamanan di lokasi tidak mampu membendung jumlah mereka.
Aksi penjarahan berlangsung cepat dan masif.
Massa dilaporkan menggasak hampir seluruh isi rumah, mulai dari perabotan, barang elektronik, pakaian, hingga barang-barang pribadi lainnya.
Kondisi rumah setelah kejadian digambarkan luluh lantak, dengan kaca-kaca jendela yang pecah dan barang-barang yang berserakan.
Kerugian materiil yang diderita Eko diperkirakan sangat besar, yang ia sebut sebagai hasil kerja kerasnya selama puluhan tahun di dunia hiburan.
Di sisi lain, anggota DPR RI nonaktif Eko Patrio mengaku telah memaafkan penjarah rumahnya di Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Namun, Eko menyerahkan semua proses hukum kepada penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro.
“Saya kalau memaafkan, ya memaafkan. Tapi saya kembalikan ke Polda Metro Jaya,” ucap Eko saat ditemui di Polda Metro Jaya pada Sabtu (13/9/2025) dini hari.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebut, sebanyak tujuh orang penjarah rumahnya tengah menjalani proses hukum di Polda Metro Jaya.
Akan tetapi, satu dari tujuh pelaku bernama Rian telah ditangguhkan penahanannya usai Eko memohon kepada Polda Metro Jaya.
Eko menganggap Rian bukanlah seorang pelaku, tetapi penyelamat bagi kucingnya saat peristiwa penjarahan berlangsung.
“Kenapa? Karena Rian itu adalah orang yang pertama kali mengambil kucing saya, terus sudah gitu dia menyelamatkan kucing saya,” ucap Eko.
“Setelah menyelamatkan, dia juga ingin mengembalikan, tetapi kucingnya tertahan sama dia. Sebelum dibalikin ke saya sudah diambil oleh kepolisian,” tambah dia.
Kini, Rian telah ditangguhkan penahanannya dan kembali ke pelukan keluarga. Sedangkan enam lainnya masih menjalani proses hukum.
Sebelumnya diberitakan, rumah anggota DPR RI sekaligus artis, Eko Patrio, didatangi massa pada Sabtu (30/8/2025) malam.
Berdasarkan pantauan jurnalis video Kompas.com di lokasi, massa dilaporkan masuk ke dalam rumah dan mengambil sejumlah barang. Peristiwa itu terjadi sejak sekitar pukul 22.00 WIB.
Massa yang sudah berkerumun sejak malam hari memaksa masuk ke rumah Eko Patrio yang berada di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Petugas keamanan kompleks disebut tidak mampu menahan arus massa yang berbondong-bondong. Massa berhasil menjebol pintu rumah Eko.
Berdasarkan keterangan petugas, rumah Eko disebut dalam keadaan kosong saat kejadian. Eko Patrio tidak berada di lokasi karena sebelumnya sudah meninggalkan rumah.
Adapun aksi massa tersebut dipicu oleh kekecewaan massa terhadap Eko Patrio. Mereka menilai sikapnya berjoget saat Sidang Tahunan DPR/MPR melukai hati masyarakat.
Terlebih, insiden itu bertepatan dengan kebijakan kenaikan tunjangan anggota DPR, sehingga memicu kemarahan publik.
Eko Patrio angkat bicara mengenai statusnya yang dinonaktifkan dari keanggotaan DPR serta rumor yang menyebut dirinya bersembunyi di luar negeri setelah insiden penjarahan rumahnya.
Suami Viona Rosalina itu dengan tegas membantah isu tersebut.
"Boro-boro ngumpet di luar negeri. Rumah saja sekarang ngontrak di pinggiran Jakarta. Ke luar negeri bagaimana ceritanya," ujar Eko saat memberikan keterangan di Polda Metro Jaya, Jumat (12/9/2025).
Ini adalah kemunculan pertamanya di hadapan publik.
Eko Patrio menyambangi Polda Metro Jaya untuk mengurus pembebasan Rian, pria yang menyelamatkan kucingnya.
Mengenai nasib politiknya, Eko Patrio menyerahkan sepenuhnya kepada Partai Amanat Nasional (PAN).
Untuk saat ini, Eko Patrio merasa dirinya tak perlu memusingkan urusan karier politiknya.
"Urusan itu (nonaktif dari DPR) saya serahkan ke partai politik saja. Buat saya yang penting sekarang saya dekat sama keluarga. Saya lillahi ta'ala, saya serahkan semua sebagai anggota dewan atau apa, saya serahkan ke Ketum saya, Pak Zulkifli Hasan," tegasnya.
Eko Patrio menambahkan, fokus utamanya saat ini adalah memperbaiki kondisi psikologis anak dan istrinya yang masih trauma akibat kejadian tersebut.
(Banjarmasinpost.co.id/Kompas.com)