Dukung Ketahanan Pangan di Majalengka, Lanud Sugiri Sukani Olah Lahan Kosong Hingga Budidaya Ikan
Mutiara Suci Erlanti September 13, 2025 07:30 PM

Laporan Adim Mubaroq

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Pagi itu, di Lanud Sugiri Sukani Majalengka, udara segar menyelimuti kolam ikan yang rapi.

 Air beriak pelan, menunggu tangan prajurit yang akan memanen hasil kerja keras mereka selama empat bulan terakhir.

Bibit ikan Nila Bangkok yang sebelumnya hanya berenang di keramba kini sudah tumbuh cukup besar untuk dipanen.

Panen perdana dilakukan oleh Satker Dinas Logistik Lanud SKI, dari dua keramba berukuran 6x4 meter dengan kedalaman masing-masing 1,5 meter, yang sebelumnya ditaburi 4.000 bibit ikan Nila Bangkok.

Proses panen dilakukan secara selektif, yaitu ikan yang besar diangkat untuk dikonsumsi, sementara ikan yang masih kecil dikembalikan ke keramba untuk pemeliharaan lanjutan. Hasil panen perdana mencapai 150 kilogram ikan Nila Bangkok.

Danlanud Sugiri Sukani, Letkol Pnb Yudisthira menegaskan pemanfaatan lahan kosong dan budidaya ikan adalah bentuk nyata komitmen Lanud SKI dalam menjaga ketersediaan pangan mandiri dan mendukung ketahanan pangan nasional.

“Lanud Sugiri Sukani berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam menciptakan Indonesia yang tangguh di bidang pertanian,” tutur Yudisthira kepada Tribun, Sabtu (13/9/2025).

Menurut Yudisthira, dari keramba ikan hingga hamparan kacang hijau, setiap kegiatan di Lanud Sugiri Sukani Majalengka mencerminkan peran aktif militer dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, sekaligus menjadi bukti bahwa ketahanan pangan bukan sekadar wacana, tetapi hasil kerja nyata yang dapat disentuh dan dirasakan manfaatnya.

Kasitahwildirga Lanud SKI, Kapten Sus Turi Noor Kuswati mengungkapkan, budidaya ikan ini diharapkan memberikan manfaat berkelanjutan, baik bagi satuan maupun masyarakat sekitar.

 “Semua ini adalah wujud kontribusi Lanud Sugiri Sukani dalam mendukung program pemerintah di bidang ketahanan pangan,” ujarnya.

Sementara itu, lahan kosong seluas 1.000 meter persegi mulai ditanami bibit kacang hijau unggulan VIMA I.

 Lahan itu sebelumnya digemburkan menggunakan traktor bantuan dari Kementerian Pertanian, lalu dipupuk dengan HCL, SP26, dan pupuk kandang. Penanaman dilakukan oleh tiga Perwira PSDP lulusan pertanian, memastikan bibit tumbuh optimal.

Letda Adm Dwiki, Perwira PSDP khusus pertanian menjelaskan, bibit VIMA I dipilih karena tahan terhadap kondisi cuaca, perawatannya mudah, dan masa panen hanya 60-70 hari.

“Lahan ini akan dikembangkan lebih luas dan disosialisasikan ke masyarakat sekitar untuk mendukung kemandirian pangan,” ujarnya. 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.