Seribuan Sekolah Terdampak Banjir Bali-Puluhan Rusak Berat, Terbanyak di Wilayah Ini
GH News September 14, 2025 12:09 PM
Jakarta -

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dasmen) tinjau langsung keadaan murid, guru, dan sekolah di Provinsi Bali. Bagaimana keadaannya?

Dirjen PAUD Dasmen, Gogot Suharwoto menyebut ada ribuan sekolah di Bali yang terdampak banjir akibat curah hujan tinggi pada Selasa, (9/9/2025) pukul 23.15 WITA lalu. Berdasarkan pemetaan melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik), terdapat 1.835 sekolah kena dampaknya.

Dari seluruh jumlah tersebut, sebanyak 60 sekolah diantaranya mengalami rusak berat. Gogot memastikan bila sekolah-sekolah yang terdampak ini akan memperoleh bantuan.

"Data sementara, sebanyak 60 sekolah mengalami rusak berat, sedangkan 906 siswa dan 74 guru terdampak banjir," katanya dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (14/9/2025).

Data Sekolah Terdampak Banjir Bali

Sebanyak 1.835 sekolah yang terkena dampak banjir Bali itu tersebar di berbagai wilayah kabupaten/kota. Adapun datanya yaitu?

  • Kabupaten Badung: 214 sekolah
  • Kabupaten Gianyar: 285 sekolah
  • Kabupaten Jembrana: 226 sekolah
  • Kabupaten Klungkung: 49 sekolah
  • Kabupaten Tabanan: 113 sekolah
  • Kota Denpasar: 948 sekolah.

Bagi sekolah yang rusak berat, Dirjen Gogot menyebut akan mendapat bantuan perbaikan sarana dan prasarana sekolah. Bantuan ini didasarkan pada anggaran Kemendikdasmen 2026.

"Kami akan memberikan bantuan berupa sarana dan perbaikan prasarana sekolah sehingga mengurangi risiko dampak banjir, pada tahun anggaran 2026," ujarnya.

Kala meninjau langsung keadaan sekolah di Bali, Gogot didampingi oleh Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Bali, I Made Alit Dwitama. Ia mengunjungi beberapa sekolah, seperti SDN 04 Dauh Puri, SDN 12 Dauh Puri, SDN 10 Peguyangan, dan SDN 11 Peguyangan.

Pada keempat sekolah itu, ia memberikan bantuan sejumlah bantuan berupa alat-alat sekolah kepada murid yang terdampak banjir. Banjir yang menerjang di tengah tahun ajaran membuat Gogot mengimbau kepada pemerintah daerah Bali agar layanan pendidikan segera berjalan.

Namun, penyelenggaraannya harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Ia ingin anak-anak tetap belajar walau di kondisi tak seperti biasanya.

"Layanan pendidikan harus tetap diberikan segera untuk memastikan anak-anak kita tetap belajar walaupun di kondisi pasca darurat bencana," tegasnya.

Diketahui, ketika musibah banjir datang, sekolah-sekolah di Bali sedang libur Hari Raya Pagerwesi. Dengan begitu, tidak ada aktivitas pembelajaran di sekolah.

Dinas Pendidikan Bali melalui Sekretariat SPAB Bali akan terus melakukan pembaruan data sekolah terdampak banjir, pada dashboard Dapodik. Gubernur Bali dan Walikota Denpasar telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Cuaca Ekstrim selama 7 hari dari Tanggal 10-17 September 2025.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.