Artikel akan membahas tentang apa tujuan dari pendekatan pembelajaran berbasis masalah. Semoga bermanfaat. Semoga bermanfaat.
---
Intisari hadir di WhatsApp Channe, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-Online.com -Belajar di sekolah sekarang tidak melulu berkutat apa yang diterangkan guru dari buku. Lebih dari itu, saat ini juga sudah berkembang model pembelajaran yang berbasis masalah atau problem based learning.
Artikel ini akan membahas tentang apa tujuan dari pendekatan pembelajaran berbasis masalah. Semoga bermanfaat.
Mengutip Gramedia.con, probel base learning (PBL) alias pembelajaran berbasis masalah adalah pendekatan pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai pemecah masalah aktif. Dalam metode ini, bukan hanya menghafal fakta-fakta, melainkan siswa diajak untuk memecahkan masalah dunia nyata yang relevan dengan materi pelajaran.
Konsep dasar dari PBL adalah pemberian sebuah “problem” atau masalah kompleks kepada siswa, yang kemudian mereka teliti secara mandiri atau dalam kelompok. Masalah tersebut biasanya mencerminkan tantangan yang dihadapi dalam kehidupan nyata, seperti merancang solusi untuk mengatasi perubahan iklim atau mengevaluasi kebijakan kesehatan masyarakat.
Dengan mengeksplorasi masalah ini, siswa tidak hanya memperdalam pemahaman mereka tentang konsep-konsep akademis, tetapi juga mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, kerjasama tim, dan pemikiran kritis.
Tak hanya itu, PBL juga mengajarkan siswa untuk menjadi pembelajar mandiri yang mampu mengambil inisiatif dalam pembelajaran mereka. Dengan demikian, PBL tidak hanya tentang mengisi kepala dengan informasi, tetapi lebih merupakan pengalaman belajar yang membentuk pemikiran kritis dan kemandirian siswa.
Berikut tahap-tahap pendekatan pembelajaran berbasis masalah:
1. Penyajian Masalah
Proses dimulai dengan memberikan sebuah masalah atau tantangan yang kompleks kepada siswa. Masalah ini biasanya relevan dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari dan mengharuskan siswa untuk melakukan analisis mendalam.
2. Perencanaan Strategi
Setelah menerima masalah, siswa diminta untuk merencanakan strategi penyelesaian. Mereka harus memikirkan langkah-langkah yang perlu diambil, sumber daya apa yang diperlukan, dan cara terbaik untuk memecahkan masalah tersebut.
3. Kolaborasi dalam Kelompok
Siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelidiki masalah tersebut. Mereka bertukar ide, membagikan pengetahuan, dan bekerja sama untuk mencapai pemahaman yang lebih baik tentang masalah tersebut.
4. Penyelidikan dan Analisis
Selama proses penyelidikan, siswa melakukan riset, mengumpulkan data, dan menganalisis informasi yang relevan untuk membantu mereka memecahkan masalah. Mereka menerapkan konsep-konsep akademis yang telah dipelajari dalam konteks nyata.
5. Bimbingan Guru
Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa melalui proses pembelajaran. Mereka memberikan arahan, memberikan umpan balik, dan membantu siswa ketika diperlukan.
6. Presentasi Solusi
Setelah menyelidiki masalah, siswa diharapkan untuk menyajikan solusi atau rekomendasi mereka secara sistematis. Mereka menggunakan bukti dan argumen yang mereka kembangkan selama proses PBL untuk mendukung proposisi mereka.
7. Refleksi dan Evaluasi
Setelah presentasi solusi, siswa dan guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran. Mereka mengevaluasi keberhasilan mereka dalam memecahkan masalah dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan untuk pembelajaran di masa depan.
Lalu apa saja manfaat atau tujuan dari pendekatan pembelajaran berbasis masalah ini? Di antaranya adalah...
1. Pemahaman yang Mendalam
Dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional yang berfokus pada menghafal fakta, PBL memungkinkan siswa untuk memperdalam pemahaman mereka tentang konsep-konsep akademis. Melalui pemecahan masalah dunia nyata, siswa dapat mengaitkan teori dengan praktik, sehingga memperkuat pemahaman mereka.
2. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis
Dalam PBL, siswa diajak untuk berpikir kritis saat menghadapi masalah yang kompleks. Mereka harus menganalisis informasi, mengevaluasi solusi yang mungkin, dan membuat keputusan berdasarkan bukti yang ada. Hal ini membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang penting dalam kehidupan sehari-hari dan di tempat kerja.
3. Keterlibatan yang Tinggi
Pendekatan PBL sering kali memicu keterlibatan yang tinggi dari siswa. Hal tersebut dikarenakan mereka secara aktif terlibat dalam memecahkan masalah yang menarik dan relevan, motivasi dan minat mereka terhadap pembelajaran meningkat.
4. Pengembangan Keterampilan Kolaborasi
Dalam PBL, siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menyelidiki masalah dan mencari solusi bersama. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan kerjasama tim, komunikasi, dan negosiasi yang penting dalam situasi kehidupan nyata.
5. Pemecahan Masalah Praktis
Salah satu aspek penting dari PBL adalah kemampuan siswa untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam situasi nyata. Dengan memecahkan masalah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari atau dunia profesional, siswa dapat mengembangkan keterampilan pemecahan masalah praktis yang berguna di berbagai konteks.
6. Pembelajaran Mandiri yang Meningkat
Dalam PBL, siswa memiliki kesempatan untuk mengambil kendali atas pembelajaran mereka sendiri. Mereka belajar untuk menjadi pembelajar mandiri yang mampu mengidentifikasi kebutuhan belajar mereka sendiri, mengatur waktu mereka, dan mengelola sumber daya pembelajaran.
7. Persiapan untuk Dunia Nyata
Akhirnya, PBL membantu siswa untuk menjadi siap menghadapi tantangan di dunia nyata. Dengan memperoleh pengalaman dalam memecahkan masalah yang kompleks dan bekerja dalam tim, mereka menjadi lebih siap untuk menghadapi tuntutan dunia kerja yang serba cepat dan berubah-ubah.