Terungkap Lewat Studi, Ini 5 Kondisi Paling Menyakitkan yang Bisa Dialami Manusia
GH News September 15, 2025 07:09 AM

Rasa sakit adalah sesuatu yang kita semua alami. Terlebih, ada beberapa cedera dan kondisi jauh melampaui ketidaknyamanan biasa dan menjadi hampir tidak tertahankan.

Dokter sering menggunakan skala nyeri untuk mengukur tingkat keparahan. Tetapi, pasien yang pernah mengalami beberapa masalah kesehatan mengatakan tidak ada angka yang benar-benar dapat menggambarkan intensitas sakit yang mereka derita.

Sains mendukung kenyataan ini melalui studi yang dipublikasikan di JAMA Surgery. Studi itu menemukan bahwa 62,7 persen pasien trauma mayor terus hidup dengan rasa sakit, bahkan satu tahun setelah cedera, terutama di punggung, persendian, dan anggota badan lainnya.

Hal ini menunjukkan rasa sakit bukan hanya tentang cedera awal, tapi bagaimana rasa sakit itu bertahan seiring waktu, membentuk pemulihan, suasana hati, dan kualitas hidup.

Dari rasa sakit yang luar biasa akibat luka bakar hingga guncangan tiba-tiba akibat kondisi saraf, pengalaman tertentu secara konsisten dinilai sebagai yang paling menyakitkan pada manusia.

Studi JAMA Surgery menelaah ribuan pasien trauma dan mengungkapkan hampir dua dari tiga pasien masih merasakan nyeri setelah satu tahun. Temuan ini menegaskan cedera dan kondisi yang paling menyakitkan tidak selalu sembuh saat luka menutup.

Nyeri punggung, sendi kaku, dan nyeri tungkai tetap umum terjadi lama setelah perawatan. Berikut cedera atau kondisi yang dianggap paling menyakitkan berdasarkan sains, yang dikutip dari

 

1. Luka Bakar Derajat Tiga

Luka bakar parah merusak lapisan kulit dan mengekspos saraf di bawahnya. Nyeri berlanjut selama berminggu-minggu dan diperparah oleh prosedur yang diperlukan, seperti penggantian balutan dan cangkok kulit.

2. Batu Ginjal

Batu ginjal yang melewati saluran kemih dianggap sebagai salah satu nyeri terburuk. Banyak pasien menggambarkannya sebagai nyeri yang lebih tajam dan lebih melelahkan daripada nyeri persalinan.

3. Neuralgia Trigeminal

Gangguan saraf ini, yang sering disebut penyakit bunuh diri, menyebabkan nyeri seperti ditusuk dan sengatan listrik di wajah. Bahkan, sentuhan ringan atau angin sejuk dapat memicu episode nyeri yang intens.

4. Sindrom Nyeri Regional Kompleks (CRPS)

Kondisi langka ini seringkali terjadi setelah cedera ringan atau operasi. Area yang terkena menjadi hipersensitif, bengkak, dan sangat nyeri dengan sensasi yang jauh lebih parah daripada cedera awal.

5. Fraktur Parah

Fraktur majemuk, kondisi saat tulang menembus kulit terasa sangat nyeri. Baik saat cedera maupun proses penyembuhan yang lama, kondisi ini menimbulkan ketidaknyamanan yang parah.

Kondisi-kondisi ini terjadi karena:

  • Keterlibatan saraf yang menghasilkan sinyal berlebihan.
  • Kerusakan kulit dan jaringan, seperti yang terlihat pada luka bakar.
  • Pembengkakan dan peradangan yang meningkatkan tekanan.
  • Nyeri yang berlangsung selama berminggu-minggu.

Berdasarkan tinjauan tahun 2022 tentang cedera muskuloskeletal yang dipublikasikan oleh PMC, menemukan bahwa nyeri persisten lebih mungkin terjadi saat trauma parah, penanganan tertunda, atau terdapat masalah kesehatan mental. Hal ini membuktikan mengapa intervensi dini dan manajemen nyeri yang efektif sangat penting dalam mencegah penderitaan bertahun-tahun.

 
 
 
 
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.