Kronologi Penemuan Kerangka Manusia di Dalam Pohon Aren, Inilah Dugaan Identitasnya
Mia Della Vita September 15, 2025 09:34 AM

Grid.ID- Warga Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, digemparkan oleh penemuan kerangka manusia di dalam batang pohon aren yang sudah mati. Beginilah kronologi penemuan kerangka manusia dalam pohon aren.

Pohon itu sudah lama tidak hidup, sekitar lima tahun, namun tetap berdiri tegak hingga akhirnya tumbang diterpa angin kencang. Dari dalam batangnya, warga mendapati tulang belulang manusia dengan kondisi pakaian yang janggal.

Kronologi Penemuan Kerangka

Penemuan kerangka ini bermula pada Selasa, 9 September 2025, sekitar pukul 16.15 WIB. Dua warga setempat, Rian Barus dan rekannya Aldi, datang ke kebun untuk mengambil buah sawit.

Mereka melihat pohon aren yang tumbang dan pada celah batangnya tampak sesuatu yang mencurigakan. Saat diperhatikan lebih dekat, keduanya melihat gigi dan tulang manusia.

"Pohon tersebut sudah mati sekitar empat tahun lalu, namun baru tumbang akibat angin kencang kurang lebih seminggu yang lalu. Dari retakan itu, mereka terkejut melihat ada tulang," ungkapKasi Humas Polres Sergai, Iptu LB Manulang, dikutip dari Tribun Manado, Minggu (14/9/2025).

Setelah dibongkar, ditemukan kerangka lengkap di dalam batang yang sudah mati sekitar empat hingga lima tahun. Kondisi pakaian terlihat tidak biasa.

Baju dan tengkorak berada di bagian bawah, sedangkan celana panjang dalam keadaan terbalik menempel pada kerangka. Temuan itu langsung dilaporkan ke pihak kepolisian.

Evakuasi dan Barang Bukti

Tim Inafis Polres Sergai tiba di lokasi sekitar pukul 16.30 WIB untuk melakukan evakuasi. Dari lokasi, polisi mengamankan beberapa barang bukti.

Di antaranya, satu celana panjang warna hitam, satu baju warna biru bertuliskan “Just Run”, satu unit handphone Nokia warna hitam, serta satu gelang aluminium warna silver. Semua barang itu diamankan sebagai petunjuk untuk mengungkap identitas korban.

Dugaan Identitas Korban

Polisi kemudian mengirim sebagian tulang manusia ke Laboratorium Forensik Bareskrim Polri di Jakarta untuk pemeriksaan DNA. Kanit Reskrim Polsek Firdaus, Iptu Anggiat Sidabutar, menyampaikan bahwa hasil DNA akan dicocokkan dengan keluarga yang kehilangan anggota keluarganya.

Salah satunya adalah keluarga Muhammad Yuda Prawira. Yuda dilaporkan hilang sejak 2023 setelah berpamitan untuk merantau bekerja.

Polisi juga mengambil sampel DNA dari kakak kandung Yuda untuk dicocokkan dengan kerangka yang ditemukan. Sementara itu, barang-barang yang diamankan di lokasi disebut identik dengan milik Yuda.

Pihak keluarga meyakini kerangka tersebut adalah Yuda. Hal itu diperkuat dengan kesaksian adik korban yang sempat melihat Yuda mengenakan celana seperti yang ditemukan di lokasi sebelum menghilang.

Amelia (53), ibu Yuda, juga menyampaikan keyakinannya bahwa jasad itu adalah anaknya. Ia sebelumnya melaporkan kehilangan putranya setelah penemuan kerangka tersebut. "Saya yakin tengkorak itu adalah anak saya," ungkap Amelia, dikutip dari Kompas.com.

Kapolsek Firdaus, AKP Ahmad Albar, menambahkan keluarga Yuda memang sudah melaporkan kehilangan sejak Agustus 2023. Saat itu Yuda berusia 21 tahun dan hingga kini tidak pernah kembali.

Meski pihak keluarga sudah yakin, polisi menegaskan masih menunggu hasil resmi dari otopsi dan analisis DNA untuk memastikan identitas korban serta penyebab kematiannya . Proses ini dilakukan untuk memberikan kepastian hukum dan mengungkap kemungkinan adanya tindak kriminal di balik penemuan mengerikan tersebut. Demikianlah kronologipenemuan kerangka manusia dalam pohon aren.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.