BANJARMASINPOST.CO.ID - Debut penyerang baru AC Milan, Christopher Nkunku diwarnai kontroversi.
Nkunku memulai debut pada giornata tiga Liga Italia 2025 memang berbuah manis lantaran AC Milan sukses mengalahkan Bologna.
Sayangnya, Christopher Nkunku layak mendapatkan gol via penalti karena sang pemain dilanggar di area kotak terlarang, namun dianggap sebaliknya oleh pengadil pertandingan.
Diketahui, AC Milan melakoni laga kandang di San Siro Stadium saat menjamu Bologna, Senin (15/9/2025) dini hari WIB.
Hasilnya, skuad asuhan Massimiliano Allegri meraih kemenangan tipis 1-0.
Gol tunggal kemenangan tim berjuluk Rossoneri dibukukan Luka Modric pada menit ke-61', memanfaatkan assist dari Alexis Saelemaekers.
Berkat kemenangan ini, Milan naik ke posisi lima klasemen sementara Serie A Liga Italia 2025/2026.
Luka Modric dan kolega mengumpulkan enam poin hasil dari dua kemenangan dan sekali kekalahan. Sementara Napoli yang menyandang status Capolista alias pemuncak klasemen sementara Liga Italia, unggul tiga angka atas Rossoneri.
Sejumlah insiden mewarnai pertandingan yang berjalan panas ini.
Satu di antaranya ialah dianulirnya penalti AC Milan. Milan memperoleh sepakan 12 pass setelah Christopher Nkunku dilanggar di kotak penalti.
Namun setelah pengecekan Video Assistant Referee (VAR), hadiah penalti untuk Rossoneri dibatalkan.
Hal itu membuat pelatih Massimiliano Allegri protes keras. Juru taktik Milan itu pada akhirnya diberikan kartu merah.
Diketahui, Christopher Nkunku yang merupakan mantan pemain Chelsea, dimainkan sebagai pemain pengganti. Dia masuk pada menit ke-85' menggantikan Santiago Gimenez.
Pertandingan sejatinya nyaris memiliki akhir yang berbeda bagi AC Milan.
Momen krusial itu datang ketika Christopher Nkunku dijatuhkan di area terlarang.
Pemain asal Prancis itu menerima umpan panjang brilian dan langsung berhadapan dengan gawang.
Namun, lajunya dihentikan oleh tekel dari Jhon Lucumi yang membuatnya kehilangan keseimbangan.
Sayangnya, dalam tinjauan VAR, hanya insiden kedua dengan Remo Freuler yang diperlihatkan.
Alhasil, keputusan penalti yang sempat diberikan wasit di lapangan dibatalkan.
"Menurut kami, sebagai sebuah tim, itu adalah sebuah penalti," tegas Matteo Gabbia kepada SkySport Italia, dilansir Football Italia.
"Kemudian, keputusan-keputusan itu dibuat oleh orang lain; para wasit melihat hal yang lain," sambungnya.
Keputusan wasit tersebut tentu meninggalkan kekecewaan, terutama bagi Nkunku.
Matteo Gabbia secara terbuka mengungkapkan rasa simpatinya untuk sang rekan setim baru.
Baginya, momen itu seharusnya menjadi kesempatan emas bagi Nkunku untuk unjuk gigi.
Sebuah gol di laga debutnya di San Siro akan menjadi catatan yang sangat manis.
"Untungnya, hari ini kerja sama tim memungkinkan kami untuk tetap memenangkan pertandingan. Tidak ada gunanya terus memikirkan insiden itu," ujar Gabbia.
"Saya merasa kasihan pada Chris karena dia yang akan mengambilnya, saya ingin dia mencatatkan namanya di papan skor pada pertandingan pertamanya di San Siro," ungkapnya.
Dukungan Gabbia tidak berhenti pada rasa simpati atas insiden penalti yang hilang.
Ia juga memberikan pujian setinggi langit untuk kualitas yang dimiliki oleh Nkunku.
Menurutnya, Nkunku adalah pemain dengan kekuatan dan mentalitas yang sudah teruji.
Rekam jejak kariernya menjadi bukti nyata akan kepribadian kuat yang ia miliki.
Gabbia menyebut Nkunku sebagai seorang, "pemain yang luar biasa kuat."
"Karier yang telah ia jalani menunjukkan bahwa ia memiliki kepribadian yang lebih dari cukup. Kami senang memilikinya," tutur Matteo Gabbia yang kini genap berusia 25 tahun.
(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com)