Bryan Johnson, seorang biohacker berusia akhir 40-an, tengah menjalani program medis eksperimental yang intens dengan harapan "membalikkan penuaan". Sejauh ini, upayanya bisa dibilang sangat sukses.
Johnson telah mengklaim bahwa eksperimennya yang ekstrem membantunya mencapai "jantung setara usia 37 tahun" dan "kapasitas paru-paru setara usia 18 tahun".
Dikutip dari UNILAD, baru-baru ini, Johnson menjalani program 90 hari dengan terapi oksigen hiperbarik, sebuah bentuk perawatan medis dengan pasien menghirup oksigen murni di dalam ruang khusus bertekanan tinggi. Hal ini memungkinkan tubuh menyerap lebih banyak oksigen secara signifikan, yang umumnya bermanfaat untuk mengobati berbagai kondisi, termasuk luka dan infeksi.
Johnson menyelesaikan 60 sesi terapi, masing-masing berlangsung selama 90 menit. Dalam sebuah video yang diunggah ke kanal YouTube-nya, ia mengungkapkan hasil luar biasa yang ia capai:
- Pertumbuhan pembuluh darah meningkat hingga 300 persen.
- Peningkatan Akkermansia sebesar 1000 persen, sejenis bakteri baik yang terkait dengan kesehatan usus dan metabolisme.
- Penurunan 28 persen pada penanda risiko penyakit Alzheimer.
- Perbaikan kondisi kulit secara keseluruhan dan kerusakan kulit akibat sinar UV membaik sekitar 10 persen.
Yang paling mencengangkan, telomer, bagian di ujung kromosom yang mengindikasikan usia biologis dan kesehatannya diukur dan ditemukan setara dengan anak berusia sepuluh tahun. Hal ini menunjukkan dampak luar biasa dari terapi oksigen terhadap misinya untuk "hidup abadi".
Meskipun pencapaiannya mengagumkan, metode ekstrem yang dilakukan Johnson menuai banyak kritik. Salah satu contoh yang paling kontroversial adalah saat ia membagikan data "ereksi" dirinya dan sang putra. Data tersebut mencakup efisiensi tidur, kualitas ereksi rata-rata, jumlah episode ereksi, dan durasi total keduanya.