Persebaya hingga Persija Sudah Jadi Korban, Ramai-ramai Klub Super League Gerah dengan Kepemimpinan Wasit
Sasongko Dwi Saputro September 15, 2025 05:15 PM

BOLASPORT.COM - Jalannya pekan kelima Super League 2025/2026 justru menimbulkan banyak kontroversi dari kepemimpinan wasit.

Terkini, Persija Jakarta menjadi korban kepemimpinan wasit Yudi Nurcahya saat menghadapi Bali United pada Minggu (14/9/2025) di Jakarta International Stadium.

Pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza mengaku bahwa timnya dirugikan oleh kepemimpinan wasit.

Pelatih asal Brasil itu merasa bahwa wasit tidak bisa mengendalikan situasi pertandingan.

Banyak waktu yang terbuang oleh aksi ulur waktu lawan dan tambahan waktu yang diberikan sangat minim.

"Apa yang membuat saya marah adalah sesuatu yang kita semua pikir itu normal. Pertandingan berjalan 100 menit namun hanya sekitar 45-50 menit bola bergulir," ujar juru taktik 51 tahun dalam konferensi pers usai pertandingan.

"Saya tak tahu bagaimana wasit menerima informasi dan lebih baik dalam menangani kondisi seperti ini. Karena tadi ada delapan kali penanganan di lapangan dan tambahan waktu hanya enam menit."

"Dan di dalam enam menit itu, sempat terhenti lagi sekitar tiga menit. Kenapa wasit tidak cepat memanggil bantuan untuk membawa pemain keluar lapangan?" ungkap dia.

Persija Jakarta bukanlah satu-satunya yang menjadi korban dari kepemimpinan wasit.

Persebaya Surabaya jadi tim berikutnya yang mengirim kritikan atas kepemimpinan wasit.

Gol kemenangan Persib yang dicetak Uilliam Barros pada laga tersebut seharusnya dianulir.

Uilliam Barros sempat menginjak kaki Fransisco Rivera sebelum serangan balik dilancarkan oleh Persib Bandung sesaat sebelum gol tercipta.

Bahkan Persebaya Surabaya "menyindir" kepemimpinan wasit Chandra melalui dua foto injakan Uilliam Barros yang diunggah ke akun resminya di sosial media.

Persebaya dan Persija bukanlah satu-satunya korban kepemimpinan wasit di pekan kelima.

PSM Makassar menjadi tim berikutnya yang mengkritik kepemimpinan wasit.

Laga Persita vs PSM Makassar mendapatkan sorotan dari publik, karena keputusan kontroversial.

PSM Makassar dihukum dua penalti pada laga ini yang membuat mereka kalah.

Dua penalti tersebut terjadi pada menit ke-29 daninjury time.

Persita menang 2-1 di akhir laga.

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares mengaku tidak bisa banyak bicara soal wasit.

Hal tersebut juga pernah terjadi saat jumpa Bhayangkara FC.

"Saya tidak akan berbicara tentang wasit, sudah terjadi sebelumnya lawan Bhayangkara, namun tidak terjadi apa-apa, saya bukan bagian dari departemen yang menganalisa pekerjaan wasit," terang Tavares usai laga.

Sementara bek PSM, Yuran Fernandes menyindir Super League dengan kalimat liga terbaik dunia.

"Kita sudah kembali ke liga terbaik di dunia. Saya senang bisa kembali bermain dan kita beruntung bisa berada di liga terbaik di dunia. Dan very good game," ujar Yuran Fernandes pada sesi konferensi pers usai laga.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.