Cerita Zainuri Selamat Kecelakaan Bus di Bromo Probolinggo, Peluk Anak dan Istri: Saya Pikir Mati
Moch Krisna September 16, 2025 02:32 AM

TRIBUNSUMSEL.COM - Muhammad Zainuri (46), salah satu korban selamat dalam kecelakaan maut bus yang membawa rombongan karyawan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember di jalur wisata Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (14/9/2025).  

Ia turut serta dalam wisata gunung Bromo bersama istri dan kedua anaknya untuk merayakan kelulusan S1 Keperawatan Eva.

Sebelum bus lepas kendali, Zainuri, penumpang bus yang selamat ini sempat merasa ada yang tak beres.

KECELAKAAN MAUT : Kondisi bus pariwisata yang ditumpangi rombongan karyawan Rumah Sakit Bina Sehat Kabupaten Jember setelah kecelakaan di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9/2025).
KECELAKAAN MAUT : Kondisi bus pariwisata yang ditumpangi rombongan karyawan Rumah Sakit Bina Sehat Kabupaten Jember setelah kecelakaan di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9/2025). ((RS Bina Sehat Jember))

Kepanikan mulai menyentaknya ketika beberapa menit bertolak dari Bromo.

Bus sempat gagal nanjak dua kali hingga bau gosong menyengat tercium dari bagian belakang.

Sopir mengemudikan bus pelan, sekira 20 kilometer per jam, tapi ia yakin bus harus berhenti sejenak.

Zainuri sontak memperingatkan sopir untuk memeriksa kampas rem. Namun, peringatan itu tak diindahkan.

Sekira 10 menit kemudian, bus meluncur tak terkendali di jalan menurun dan menikung.

Bus mencoba menghindari sejumlah kendaraan di depannya, hingga menyeruduk seorang pemotor di Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.

Dalam kondisi mencekam, Zainuri hanya bisa pasrah sembari memeluk istri dan kedua anaknya.

"Saya pejamkan mata, pasrah. Saya pikir saya akan mati bersama istri dan anak-anak," kata Zainuri lirih di Jember, Senin (15/9/2025), dilansir dari Kompas.com.

Zainuri mendengar seluruh penumpang bus menjerit, yang mulanya tidur sontak ikut berteriak, kepanikan makin menjadi ketika kernet dan pemandu wisata lari ke belakang.

Pria asal Desa Mojosari, Kecamatan Puger, itu tak berani membuka mata sembari mendekap istrinya Evalia Sari dan dua anaknya Zahir serta Azka dari belakang yang berada tepat di belakang kursi sopir.

Sisi kanan bus menghantam pagar besi pembatas jalan lalu kembali menabrak pagar rumah warga dan berhenti.

Pelipis kanannya terkena pecahan kaca jendela.

Istrinya terlempar ke depan bagian kemudi, tubuh anak-anaknya terjepit di antara bangku yang terlipat.

Zainuri berpegangan kuat pada bangku-bangku bus, mencoba membuka mata dan kebingungan menerpanya.

Ia berupaya tenang, mencoba mengevakuasi istri serta kedua anaknya.

"Saya bilang gini, ya Allah dik, tangane sampeyan kok suwek to dik (tangannya lamu kok robek)," ucapnya mengehela napas.

Di tengah upaya mengevakuasi anaknya yang terjepit, ia mencoba berdiri dan melihat kondisi para penumpang lainnya.

"Tapi ketika saya berdiri, Masya Allah, ya Allah, kok ada yang mati. Tadi kan tak bilangi semisal (tadi saya bilang berhenti dulu) berhenti cek kampas, kopling kan enak, enggak seperti sekarang enggak ada yang mati," kata Zainuri mengungkapkan kepiluannya siang itu.

Dari yang awalnya tenang saat akan mengevakuasi anaknya, Zainuri menjadi histeris ketika melihat seorang anak bernama Bella. Wajah yang menurutnya sudah tak berbentuk dan korban lain yang terluka parah.

Banyak korban yang terlempar hingga keluar bus. 

Masyarakat berdatangan mendekati bus yang ringsek bagian kanannya, beberapa dari mereka membantu evakuasi korban di dalam bus.

Ada yang sengaja memecahkan kaca bus untuk memudahkan mengevakuasi korban.

Sebab, kondisinya pada saat itu kursi berhamburan dan terdorong ke depan, banyak yang terjepit.

Zainuri dibantu warga setempat mengeluarkan Eva, Zahir, dan Azka.

Ia ingin membawa mereka menjauh dari bus karena takut meledak.

Ponselnya hilang. Ia meminjam milik sopir ambulans yang mulai berdatangan dan mengabarkan kondisinya kepada kakaknya di Jember.

Ia dan keluarganya seolah mendapatkan keajaiban dari Tuhan.

Korban meninggal mayoritas duduk di sisi kanan, namun Zainuri dan keluarga masih bisa selamat.

Zainuri cedera ringan dan bagian pelipis mata kanan terluka dan harus dijahit. Ia bahkan cukup rawat jalan.

Evalia (37) yang merupakan perawat ICCU di RSBS sejak 2009 mengalami patah tulang tubuh bagian kanan dan telah dioperasi.

Sedangkan Zahir (13) mengalami patah tulang di bagian kaki serta Azka (11) di bagian tangan. Mereka menjalani operasi.

Zainuri adalah karyawan swasta yang sangat paham urusan mengemudi dan permasalahan mesin kendaraan. Ia berlibur ke Bromo merayakan kelulusan S1 Keperawatan Eva, mereka memutuskan mengajak anak-anaknya.

"Umpamanya ada kejadian ini saya enggak ikut, saya lebih syok. Allah ngasih kesempatan saya selamat," ungkapnya menangis.

 

Kronologi Kecelakaan

Detik-detik kecelakaan maut bus pariwisata PO INDS'88 Trans bernopol P 7221 UG di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (14/9/2025), diungkap warga.

Sesuai data awal yang dihimpun, ada delapan penumpang bus tersebut yang tewas, sedangkan belasan lainnya mengalami luka-luka, baik ringan maupun sedang.

Sebelum mengetahui adanya kecelakaan maut yang melibatkan bus pariwisata dan membuat 6 penumpang tewas di lokasi kejadian, warga terlebih dahulu 2 kali mendengar adanya suara seperti ledakan.

Suryadi, warga Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur menjelaskan, sebelum menyadari adanya kecelakaan, dirinya sempat mendengar seperti suara ledakan.

Setelah dicek barulah diketahui jika itu kecelakaan. 

"Suara pertama itu seperti ledakan biasa dan suara kedua seperti ledakan benturan ke tembok."

"Sempat saya tanyakan kepada penumpang yang selamat, katanya dari Jember," kata Suryadi seperti dilansir dari TribunJatim.com, Minggu (14/9/2025).

Akibat kecelakaan tersebut, menurut Suryadi, beberapa korban sudah meninggal di lokasi, sedangkan puluhan penumpang lainnya mengalami luka-luka.

Informasi yang diperoleh, kecelakaan bermula saat bus pariwisata melaju dari arah Bromo sekira pukul 12.14. 

Setiba di lokasi, bus melaju tidak terkendali dan menabrak pembatas jalan setelah sopir bus tidak bisa mengendalikan laju kendaraan.

Laju kendaraan terhenti setelah menabrak motor seorang kurir sehingga dari benturan keras itulah membuat beberapa penumpang terlempar keluar dari bus.

Sementara itu, berdasarkan video unggahan siaran langsung akun TikTok @susmithazen5487 di lokasi, tampak kondisi bodi bus berwarna merah tersebut teronggok di salah satu bahu jalan, dalam keadaan miring. 

Diduga bodi bus tersebut terperosok parit salah satu bahu jalan.

Jika dilihat dari lokasi angle video amatir siaran langsung tersebut direkam, bodi bus yang teronggok di seberang jalan. 

Lalu tampak di pinggir jalan, satu korban tergeletak tak bergerak dengan kondisi sekujur tubuhnya telah ditutupi kain jarik bermotif gambar batik dominan warna cokelat.

Selain itu, di dekat tubuh salah satu korban itu, juga ada seseorang wanita berbusana biru dongker dan berkerudung abu-abu tampak duduk dengan posisi kaki direbahkan ke depan. 

Namun posisinya membelakangi kamera si perekam video amatir tersebut sehingga tidak dapat diketahui bagaimana kondisi wajah dari wanita itu. 

Dan di area jalan tersebut, tampak dipenuhi puluhan warga yang berdiri seperti hendak melihat kecelakaan tersebut, ada juga yang membantu proses evakuasi korban yang selamat atau tidak. 

Bahkan terpantau sebuah mobil ambulans jenis SUV berwarna putih berhenti di tengah ruas jalan dengan kontur menikung tersebut.

Pada bagian pintu belakang tampak beberapa orang warga berjibaku mengevakuasi korban untuk dimasukkan ke dalam kabin perawatan ambulans.

 

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.