Kelly Lebih Suka Kunjungi Mal Berkonsep One Stop Service
M Syofri Kurniawan September 16, 2025 06:30 AM

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Perkembangan mal yang begitu pesat di Kota Semarang menjadi magnet bagi masyarakat.

Deretan gerai baru yang hadir dinilai memudahkan akses belanja sekaligus menambah pilihan hiburan. 

Mahasiswa di Semarang, Kelly Sandika mengungkapkan, kehadiran mal baru membuat pengalaman berbelanja semakin praktis.

ILUSTRASI - suasana pusat perbelanjaan di Kota Semarang.
ILUSTRASI - suasana pusat perbelanjaan di Kota Semarang. (TRIBUNJATENG/Eka Yulianti Fajlin)

"Sebenarnya, ada senengnya mal di Semarang tumbuh pesat. Itu memudahkan saya karena menjadikan gerai belanja semakin lengkap. Contohnya, sebelumnya Sociolla belum ada di Semarang, kini ada di DP Mall, The Park, Ciputra," papar Kelly kepada Tribun Jateng, Senin (15/9/2025).

Kelly melanjutkan, brand ternama yang sebelumnya hanya bisa dijangkau lewat jasa titip (jastip) kini sudah tersedia di ibu kota Jateng.

Hal itu membuat dirinya lebih sering berkunjung ke pusat perbelanjaan dibanding sebelumnya.  

"Hadirnya mal baru membuat saya lebih sering jalan-jalan, beli kebutuhan sekaligus nongkrong. Bahkan, biasanya sambil nugas (mengerjakan tugas—Red) di mal, bosen tinggal jalan-jalan," ungkapnya. 

Dia mengaku, lebih menyukai mal dengan pelayanan yang lengkap atau yang mengusung konsep one stop service.

Selain berbelanja, mal sebagai tempat hiburan sekaligus pelayanan lainnya.  

"Misalnya, kalau di DP Mall, depan banyak deretan ruko yang menawarkan pelayanan. Biasanya, saya treatment di ZAP, yang ada di ruko depan DP Mall, setelah itu masuk mall jalan-jalan. Ini kan lengkap, jadi memudahkan konsumen," tuturnya. 

Meski demikian, Kelly menilai, masih ada hal yang perlu dibenahi seiring berkembangnya pusat perbelanjaan di Semarang, terutama fasilitas transportasi.

Apalagi, saat ini, cukup banyak masyarakat mengandalkan ojek online karena lebih praktis. 

"Perlu ada jalur atau titik untuk ojek online menuju mal. Pengemudi menjemput di depan mal, itu biasanya terlalu macet karena berhenti di pinggir jalan," kata Kelly.

"Saya pikir, belum semua mal punya titik penjemputan, rata-rata masih di pinggir jalan sehingga bikin macet," sambungnya.

Sesuai kebutuhan

Tak hanya dirasakan kaum muda, pesatnya perkembangan mal di Semarang juga dirasakan lainnya.

Seorang pekerja di Semarang, Rahmawati menilai, kehadiran mal baru menambah destinasi belanja.

Namun, baik mal baru maupun lama memiliki segmentasi masing-masing.

Menurutnya, masyarakat sudah menyesuaikan kenyamanan serta kebutuhannya sendiri. 

Rahma mengaku, lebih menyukai berkunjung ke DP Mall dan Queen City karena memiliki segudang kuliner menarik serta brand luar negeri yang cukup banyak.

"Saya suka ke DP Mall dan Queen City setelah renovasi besar-besaran, baik untuk nongkrong maupun belanja,” kata Rahmawati. 

“Apalagi, food court-nya punya banyak varian jajanan, dan beberapa brand luar hadir di mal ini, seperti Coach dan Kate Spade. Ini makin menunjukkan Kota Semarang berkembang," sambungnya. 

Kendati demikian, dia tidak hanya berpatok pada dua mal tersebut untuk berbelanja.

Dia juga juga sesekali berkunjung ke The Park untuk mencari brand yang belum ada di mal lain, seperti Max, Marks & Spencer, dan Birkenstock.

Di sisi lain, mal legendaris pun masih menarik perhatian.

Ia mengaku, masih sering berkunjung ke Mal Ciputra karena lokasi kerjanya yang cukup berdekatan.

Begitu pula Java Mall juga masih menjadi daya tarik baginya untuk berbelanja kebutuhan rumah. 

"Jadi, sebenarnya baik mal lama atau baru sudah memiliki segmen masing-masing. Orang sudah memiliki kenyamananya untuk belanja atau sekedar nongkrong sesuai kebutuhan masing-masing," ujarnya.

Rahma mengaku, tidak sabar menantikan mal baru yang saat ini tengah dalam tahap pembangunan.

Menurutnya, mal baru nantinya akan menambah destinasi belanja sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di Semarang.

Masyarakat akan merasakan manfaatnya dengan penyediaan lapangan pekerjaan. 

"Saya berharap Pakuwon Mall dan Mall 23 bisa segera beroperasi. Pasti, akan muncul brand-brand baru lagi, misalnya Zara, selama ini kan belum ada di Semarang," ujarnya. (Eka Yulianti Fajlin)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.