Jelang Hadapi Timnas Indonesia, Graham Arnold Dapat Peringatan Tegas dari Legenda Irak
Wila Wildayanti September 16, 2025 09:15 AM

BOLASPORT.COM - Legenda Irak, Safwan Abdul Ghani, memberikan peringatan serius kepada pelatih Graham Arnold agar tak mengulangi kesalahan saat melawan Timnas Indonesia dan Arab Saudi agar lolos ke Piala Dunia 2026.

Irak dipastikan bergabung dalam Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia bersama Timnas Indonesia dan Arab Saudi.

Dalam ajang ini, Irak akan menghadapi Timnas Indonesia pada 11 Oktober mendatang dan setelah itu melawan tim tuan rumah Arab Saudi pada 14 Oktober di Jeddah.

Pertandingan ini menjadi laga penting bagi Irak yang ingin lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.

Irak sudah mengambil langkah penting demi mengetahui gaya permainan Timnas Indonesia yang berasal dari Asia Tenggara.

Tim berjulukan Singa Mesopotamia itu mengikuti King’s Cup 2025 di Thailand pada FIFA Matchday terakhir untuk bisa memahami karakter permainan yang dinilai mirip dengan Timnas Indonesia.

Irak keluar sebagai juara setelah dalam laga final Piala Raja 2025 mengalahkan Thailand 1-0 pada 7 September lalu.

Mantan pemain Timnas Irak, Safwan Abdul Ghani, ikut mengomentarihasil pertandingan Irak melawan Thailand dalam FIFA Matchday September tersebut.

“Timnas Irak mendapatkan sejumlah keuntungan dari King’s Cup 2025 di Thailand karena mereka berhasil memainkan dua laga melawan tim-tim Asia yang gaya mainnya cukup mirip dengan Indonesia,” ujar Safwan Abdul Ghani sebagaimana dikutip BolaSport.com dari media Irak, Winwin, Senin (15/9/2025).

“Para pemain membutuhkan pengalaman seperti ini agar siap dan paham dengan apa yang menanti mereka di play-off Kualifikasi Piala Dunia yang sudah makin dekat,” ucapnya.

Namun dalam kesempatan ini, Safwan Abdul Ghani juga menyinggung momen ketika Irak harus kehilangan pemain karena mendapatkan kartu merah.

Mohanad Alimenerimakartu merah langsung seusai dia menghajar kaki Chanathip Songkrasin. Menurutnya Abdul Ghani,insiden ini bisa menjadi pelajaran berharga.

Sosok berusia 42 tahun itumenilai bahwa laga melawan Timnas Indonesia dan Arab Saudi nantinya bakal menjadi penentu siapa yang berhak lolos ke Piala Dunia 2026.

Untuk itu, pertandingan itu bukan hanya soal kalah ataumenang tetapi juga adu gengsi antarnegara sehingga dia menilai laga melawan Thailand menjadi pengalaman penting.

“Saya berharap pelatih Graham Arnold sudah mengambil manfaat dari turnamen ini. Setiap pengalaman selalu menghadirkan pelajaran. King’s Cup memberikan kesempatan bagi pelatih untuk menghadapi tekanan pertandingan terutama saat bermain dengan jumlahorang yang lebih sedikit,” kata Safwan Abdul Ghani.

“Kita melihat Irak mendapatkan kartu merah melawan Thailand, yang jelas bukan sekadar laga persahabatan. Skenario seperti ini bisa terulang di play-off, karena pertandingannya akan penuh gengsi,” jelasnya.

Akan tetapi, Safwan tak begitu puas dengan pendekatan yang dilakukan oleh pelatih asal Australiatersebut.

Pasalnya, mantan pelatih Timnas Australia itu dinilai terlalu berhati-hati dan cenderung bermain bertahan.

Untuk itu,Abdul Ghani menyarankan agar pelatih berusia 62 tahun tersebut lebih berani agar Irakbisa tampil lebih garang dalam laga bulan depan.

“Sebagai pelatih dan analis sepak bola, kami berharap Arnold mencoba gaya bermain baru dengan variasi serangan dari sayap maupun menusuk dari tengah untuk membongkar pertahanan,” ungkap Safwan.

“Namun, dia lebih condong pada pendekatan hati-hati dengan pertahanan meski Irak sempat menciptakan beberapa peluang. Ia memberikan peran defensif lebih banyak ketimbang menyerang kepada para pemainnya,” tegasAbdul Ghani.

Dalam kesempatan ini, eks pemain klub Al-Shorta itu juga menyoroti kelemahan tim asuhan Graham Arnold.

Menurutnya, dalam laga melawan Thailand, Arnold terlalu berani memainkan Frans Putros di sisi kanan.

Dia menyebut pemain Persib Bandung tersebut tidak lebih baik dari beberapa nama seperti Sherko Karim dan Ibrahim Bayesh.

Untuk itu, Abdul Ghani mengharapkan mantan pelatih Sydney United tersebut nantinya bisa lebih bagus dalam memilih pemain.

Kebetulan saat ini Arnold diketahuitelah memulai persiapan terakhir untuk membentuk tim buat melawan Timnas Indonesia dan Arab Saudi.

“Indikator positif dari turnamen ini adalah penempatan pemain di posisi yang sebelumnya lemah seperti bek kanan,” ucap Safwan Abdul Ghani.

“Menurut pandangan pribadi saya, pelatih sebaiknya menempatkan Sherko Karim dan Ibrahim Bayesh sebagai bek kanan karena mereka lebih mampu memainkan peran itu dibandingkan bek Frans Putros."

"Keduanya juga bisa menggantikan Mustafa Saadoun dan Hussein Ali yang sudah lama tidak berada dalam kondisi bugar penuh.”

Setelah menyaksikan Irak bermain di King’s Cup 2025,Abdul Ghani pun memberikan peringatan tegas kepada Graham Arnold.

Dia mengingatkan agar Arnold bijak dalam memilih pemain dengan harapan bisa benar-benar memanggil pemain terbaik untuk tim nantinya.

Peringatan lainnya adalah agarArnold tidak mengulangi kesalahan mantan pelatih Irak, Jesus Casas.

Pasalnya, Jesus Casas sebelumnya dinilai terlalu banyak memberikan kesempatan kepada para pemain yang gagal bersinar.

Untuk menghadapi dua laga penting ini, Safwan Abdul Ghani jadi berharap Arnold yang sudah menjalani empat pertandingan dengan meraih tiga kemenangan dan satu kekalahan bersama Irak tak gegabah.

“Saya ingin memberikan dua nasihat kepada pelatih. Pertama, mengambil keputusan yang tepat terkait pemilihan pemain,” tutur Abdul Ghani.

“Kedua, tidak mengulangi gaya bermain dan kesalahan mantan pelatih Jesus Casas karena itu hanya akan membuang-buang waktu. Terutama jika kembali memanggil nama-nama yang sebelumnya gagal membuktikan diri untuk Timnas Irak.”

“Dia harus tetap tenang sebelum mengambil keputusan supaya nantinya tidak menyesal,” pungkasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.