Oknum Ngaku Tentara Ini Tipu Penjual Makanan, Begini Modusnya!
GH News September 16, 2025 08:10 PM
Jakarta -

Aksi penipuan berkedok tentara merugikan pelaku UMKM kuliner. Seorang pria yang mengaku anggota melakukan penipuan dengan modus pesanan massal fiktif.

Tidak hanya mengundang pelanggan, bisnis kuliner yang terkenal enak dan sukses juga mengundang beberapa oknum tak bertanggung jawab. Aksinya merugikan sampai membuat pemilik bisnis harus menanggung tekor.

Hal ini membuat pemilik usaha harus berhati-hati ketika menerima pesanan, terutama dalam jumlah banyak. Mereka perlu menaruh sedikit curiga untuk memastikan pelanggan tersebut benar-benar ingin memesan atau menipu.

Dilansir dari Stomp, Sabtu (13/9), sebuah toko roti dan beberapa pelaku usaha kuliner bertaraf UMKM di Singapura alami kerugian besar. Mereka mengaku baru saja menjadi korban penipuan oleh seseorang yang tak bertanggung jawab.

Oknum Ngaku Tentara Ini Tipu Penjual Makanan, Begini Modusnya!Sebuah toko roti laporkan penipuan yang dilakukan oleh oknum yang mengaku tentara. Foto: Stomp

Saat memesan, pelanggan tersebut mengatakan dirinya adalah bagian dari militer Singapore Armed Forces (SAF). Kejadian ini dilaporkan oleh Breaditation Bakery yang berlokasi di Desker Road, Singapura.

Pesanan yang diterima tanggal 13 September 2025 itu berupa puluhan paket roti dan pastry. Pesanan dilakukan atas nama Gordon yang mengaku sebagai perwira tentara dari Bedok Camp.

"Saat waktu pengambilan pesanan tiba, ia hilang dan tidak menjawab panggilanku," ujar pemilik Breaditation Bakery dalam unggahannya.

Setelah ditunggu beberapa waktu, Gordon benar-benar tak pernah muncul lagi. Sampai-sampai pihak kedai memutuskan untuk menjual kembali makanan-makanan tersebut dengan harga diskon.

Oknum Ngaku Tentara Ini Tipu Penjual Makanan, Begini Modusnya!Sebelumnya sebuah kedai juga tertipu dengan oknum dan modus serupa, merugi hingga 150 porsi nasi kebuli. Foto: Stomp

Mereka tak lagi memikirkan keuntungan, fokusnya hanya memaksimalkan agar makanan-makanan tersebut tidak terlanjur basi dan terbuang begitu saja. Atas laporan tersebut Kementerian Pertahanan Singapura (Mindef) langsung menginvestigasi kasusnya.

Ternyata tak hanya Breaditation Bakery, beberapa pelaku UMKM lainnya juga telah menjadi korban. Modusnya sama, melakukan pesanan dalam jumlah besar dan menghilang begitu saja tanpa jejak.

Muhammad Shazain Faiha, pemilik Muslim Food Paradise, mengaku juga pernah menjadi salah satu korbannya. Gordon melakukan pemesanan untuk 150 paket nasi biryani kepadanya pada 9 September 2025.

Sementara Breaditation Bakery mencatat kerugiannya yang mencapai 2.000 Dollar Singapura atau setara dengan Rp 25,6 juta. Selain UMKM kuliner, toko bunga sekalipun menjadi korban Gordon kerugiannya mencapai 3.820 Dollar Singapura atau setara hampir Rp 49 juta.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.