Seorang pria bernama Tim Andrews berhasil menjalankan prosedur transplantasi ginjal babi. Prosedur tersebut menggunakan ginjal babi hasil rekayasa genetika di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Amerika Serikat, pada Januari 2025.
Pada 8 September 2025, jurnal akademik internasional Nature melaporkan kondisi Andrews pasca transplantasi. Ia berhasil hidup sehat selama lebih dari enam bulan, sejak menerima transplantasi ginjal babi.
Dikutip dari , ini merupakan rekor bertahan hidup terlama setelah menerima transplantasi organ babi.
Diketahui, Andrews mengidap gagal ginjal stadium akhir. Jika ginjalnya tidak berfungsi dengan baik, produk limbah menumpuk di dalam darah, menyebabkan ketidakseimbangan kadar air dan garam, yang dapat memicu pembengkakan parah hingga kesulitan bernapas.
Jika kalium terakumulasi, dapat menyebabkan henti jantung. Maka dari itu, Andrews perlu melakukan dialisis atau cuci darah selama lebih dari dua tahun. Tetapi, gejala yang dialaminya terus memburuk.
Transplantasi Dilakukan
Sampai akhirnya, tim medis memutuskan untuk mentransplantasikan ginjal babi yang dimodifikasi secara genetik kepada Andrews. Tim medis pertama-tama melakukan penyuntingan gen untuk menghilangkan tiga antigen dalam ginjal babi, yang dapat menyebabkan penolakan pada manusia dan menambah tujuh gen manusia.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko peradangan, perdarahan, dan komplikasi yang mungkin muncul setelah operasi. Beruntung, operasi transplantasi berhasil dan Andrews bisa hidup tanpa dialisis sejak saat itu.
"Enam bulan pertama setelah transplantasi biasanya merupakan periode paling berbahaya bagi pasien," tulis studi tersebut.
"Karena Andrews telah melewati enam bulan, kemungkinan komplikasi seperti penolakan transplantasi atau anemia telah menurun secara signifikan," sambungnya.
Pemegang rekor sebelumnya yang bisa hidup terlama dengan organ babi yang ditransplantasikan adalah Tonya Looney, seorang wanita Amerika berusia 53 tahun. Ia berhasil bertahan hidup dengan transplantasi ginjal babi selama empat bulan sembilan hari.
Namun, Tonya harus menjalani pengangkatan organ tersebut pada awal tahun 2025 karena respons penolakan imun yang terjadi padanya.