Pria Asal Lingga Tewas di Batam Dekat Food Market Thamrin, Ayah Yofi Ungkap Alasan Tolak Autopsi
Septyan Mulia Rohman September 16, 2025 08:30 PM

TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Suasana duka masih menyelimuti rumah Yofi Dwi Permana di Kelurahan Sungai Lumpur, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Selasa (16/9/2025).

Kasur tempat almarhum berbaring saat dikafani masih terbentang di ruang tamu.

Ayah Yofi Dwi Permana, Munzir mengenakan sarung dan peci hitam tiba di rumah sekira pukul 16.30 WIB usai berziarah ke makam anaknya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Telek, Dabo Singkep.

Yofi ditemukan meninggal dunia di kawasan Food Market Thamrin, Nagoya Thamrin City, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Provinsi Kepri, Minggu (14/9/2025) pagi.

Sesudah menjalani visum, jasad pria 29 tahun itu langsung dibawa menggunakan speedboat dari Batam menuju tempat asalnya, Dabo Singkep.

Didampingi bibi dan paman Yofi, Munzir sudah mengikhlaskan kepergian anaknya itu.

Ia mengakui, bahwa pihak keluarga memang tidak ingin melakukan autopsi, karena ingin menyegerakan pemakaman jenazah.

"Alhamdulillah, kami dibantu perusahaan tempatnya bekerja, semua dimudahkan pulang ke Dabo. Bibi dan pamannya bergerak bawa jenazah pukul 16.30 WIB, sampai di rumah pukul 20.00 WIB Minggu (16/9)," ungkap Munzir, Selasa sore.

Sampai di rumah, ia menjelaskan, banyak warga yang datang melayat.

Termasuk mengurus jenazah Yofi, mulai mandi, menyolati hingga selesai pemakaman pukul 21.30 WIB.

"Alhamdulillah, pemakaman lancar, malam ini mau diadakan kenduri tiga hari meninggal dunia," tuturnya.

Munzir mengungkapkan bahwa dirinya sering melakukan komunikasi dengan anaknya itu, sebagai hubungan anak dan bapak.

"Dia juga tidak pernah bercerita ada masalah, komunikasi Alhamdulillah lancar terus," tambah Munzir.

Ia menceritakan bahwa Yofi pertama kali ke Batam pada tahun 2016 untuk bekerja di salah satu bank.

Hingga berselang empat tahun bekerja di sana, ia kembali ke Dabo Singkep, sempat bekerja di sana.

"Dia gak milih pekerjaan, semua pekerjaan dia lakukan," ucap Munzir.

Hingga akhirnya, pada 2022 ia kembali ke Batam melakukan pekerjaan di perusahaannya saat ini.

"Kami telah mengikhlaskannya, Alhamdulillah masyarakat ramai mendoakan di sini," tambahnya.

Pihak keluarga juga menanggapi, terhadap sejumlah berita yang simpang siur hingga ada yang turut mengatasnamakan keluarga.

Keluarga menegaskan penyebab meninggalnya Yofi tidak ada hubungannya dengan perusahaan tempatnya bekerja

Dirinya juga tidak merasa ada kejanggalan pada kematian Yofi.

Sebab mereka menilai, hal itu adalah sebuah kecelakaan.

"Sebab meninggal dunia dikarenakan memang kesalahan dari keponakan kami sendiri. Kami tidak ingin ada orang memanfaatkan kecelakaan ini atas nama keluarga kami," ungkap bibi Yofi, Ninik. (TribunBatam.id/Febriyuanda)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.