Bimbim Slank Lihat Teknologi AI Sulit Saingi Kreativitas Manusia dalam Bermusik
Willem Jonata September 17, 2025 09:33 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Drummer sekaligus pendiri grup band Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim, menanggapi teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) yang merambah ke industri musik.

Menurutnya, meski AI mampu menghasilkan karya musik, orisinalitas dari musisi tetap tidak tergantikan.

“Banyak sih, bagus sih, cuma ketahuan yang mana manusia, yang mana AI sekarang ini. Kalau AI bikin musik ya teorinya begini, hasilnya begitu. Tapi manusia bisa dinamis, bisa explore segala macam. Kalau musisi dengar, ketahuan, ‘Ah ini AI’,” ujar Bimbim di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (17/9/2025).

Bimbim menegaskan, selama lebih dari empat dekade Slank berkarya, musik lahir dari hati, kepala, hingga keterampilan tiap personel.

Hal itu, menurutnya, tidak bisa sepenuhnya digantikan oleh mesin.

“Orisinalitas pasti masih hidup walaupun digempur AI. Kreatif sih, banyak yang bisa bikin lagu, bikin lirik protes pemerintah, tapi tetap terlihat bahwa itu bukan manusia,” jelasnya.

Bimbim bahkan merasa tidak merasa terancam dengan kemunculan teknologi ini. Sebab kemunculan AI tidak membuatnya dan personel Slank tersaingi.

“Enggak apa-apa sih, enggak kesaing, malah lucu. Banyak variasi lain,” kata Bimbim.

Teknologi AI diketahui memiliki kemampuan memproduksi musik, mulai dari dari membuat lirik hingga aransemen. Termasuk meningkatkan kualitas audio.

 

( Fauzi Alamsyah)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.