Malaysia Lirik Kabupaten Lingga untuk Proyek Karbon Kredit
Septyan Mulia Rohman September 19, 2025 04:30 AM

TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Bupati Lingga, Muhammad Nizar dan Wakilnya, Novrizal, menerima kunjungan perusahaan karbon dari Negara Malaysia PT Primaverse Sdn Bhd dan PT Nusantara Karbon Internasional.

Audiensi dari perusahaan yang ingin berinvestasi di Kabupaten Lingga itu berlangsung di Gedung Daerah, Daik, Lingga, Rabu (17/9/2025) sore.

Untuk diketahui, perdagangan Karbon atau Carbon Trading terbilang masih sangat awam ataupun tidak banyak diketahui masyarakat kita pada saat ini.

Karbon itu sendiri adalah unsur kimia dengan lambang C atau lebih dikenal dengan nama arang.

Karbon aktif banyak digunakan sebagai penyaring air ataupun udara untuk menghilangkan kotoran dalam masker gas. 

Hutan yang alami dan terjaga adalah tempat utama dalam penyerapan karbon dioksida (CO2) dan digunakan dalam proses fotosintesis dimana tumbuhan akan menghasilkan karbon yang disimpan pada jaringan tanaman seperti batang, akar dan daun. 

Di Indonesia baru terdapat satu-satunya Kabupaten yang telah bekerjasama dengan perusahaan karbon trading ataupun karbon kredit.

Yaitu Kabupaten Katingan Kasongan di Provinsi Kalimantan Tengah dimana mereka telah mencatatkan penjualan senilai 1,9T pertahun dari karbon kredit. 

Mohd Hafiz bin Mohd Jamil dari PT. Primaverse Sdn Bhd mengatakan, bahwa Kabupaten Lingga diproyeksikan menjadi Kabupaten kedua di Indonesia.

Di mana yang pertama di Sumatera, yang akan menjadi lokasi karbon kredit setelah Kabupaten Katingan Kasongan.

Kemudian disusul Kabupaten Manokwari Selatan pada urutan selanjutnya. 

Wakil Bupati Lingga Novrizal menyampaikan, bahwa permintaan untuk audiensi ini sudah diajukan dari beberapa waktu yang lalu.

Namun, dikarenakan padatnya jadwal dan kegiatan pemerintahan baru bisa dilaksanakan pada hari ini. 

"Kami menyambut baik terkait keinginan investasi dibidang karbon kredit ini, kemudian saya juga merasa sangat berbangga sekali dari sekian banyak kabupaten di Indonesia, Lingga menjadi pilihan utama setelah Kabupaten Katingan Kasongan di Kalteng," ujar Novrizal.

Novrizal menerangkan, Kabupaten Lingga memiliki 24 ribu hektare kawasan mangrove dan 12 ribu hektare di antaranya dikelola oleh Koperasi Mangrove Lestari Lingga.

"Intinya dari pertemuan ini kami sudah melihat itikad baik, bahkan hari ini datang langsung cucu dari Sultan Perak yang juga menjabat sebagai CEO PT. Primaverse Sdn Bhd Raja Muzaffar Idris Shah bersama rombongan," tutur Wabup Lingga ini.

Pihaknya memastikan, tidak akan ada kendala dengan masyarakat setempat ataupun hal-hal yang terkait perizinan.

"Kalaupun memang ada terbentur di perizinan, kami dari pemkab akan selalu siap untuk membantu hingga selesai," ucapnya 

Novrizal menambahkan bahwa terkait pengujian kualitas karbon di Kabupaten Lingga sudah pernah beberapa kali dilakukan oleh pihak universitas maupun praktisi profesional yang datang langsung ke Lingga.

Sebelumnya masih menurut Novrizal, beberapa tahun kebelakang dari pihak IPB juga pernah meneliti dan mengukur tentang kualitas karbon yang ada di Kabupaten Lingga.

Menurutnya, dari hasil itu menyimpulkan kualitas karbon di Lingga sangat baik atau premium.

"Kemudian kami juga pernah berkomunikasi terkait karbon ini dengan Universitas Riau melalui Dinas Lingkungan Hidup," ucapnya.

Nantinya, masih kata Novrizal, perusahaan yang akan mengelola Karbon Kredit di Kabupaten Lingga ini akan bekerjasama dengan Koperasi yang ada dan akan melakukan Feasibilty Study.

Kemudian, akan didapatkan angka kualitas karbon di Lingga ini.

Setelah itu mereka akan melakukan Karbon Trading atau penjualan karbon ke perusahaan yang membutuhkan sehingga dalam 3 tahun beroperasiomalnya perusahaan kita sudah bisa menikmati kucuran dana CSR dari perusahaan.

"Kami mewakili pemerintah dan masyarakat Lingga sangat mendukung rencana proyek ini dikarenakan banyak keuntungan dan hal positif yang kita dapat selain CSR diantaranya kualitas udara yang lebih bersih serta terjaganya kawasan hutan dari penebangan liar," tuturnya.

Ia berharap, semua dapat terlaksana dan dimudahkan setiap urusan yang berpihak kepada masyarakat.

"Sehingga masyarakat dapat menikmati manfaatnya melalui Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan," tambahnya. (TribunBatam.id/Febriyuanda)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.