TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Usai menjalani pemeriksaan dari Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Itjen Kemendagri), Walikota Prabumulih H Arlan dan Kepala SMP Negeri 1 Prabumulih Roni Ardiansyah SPd MSi berpelukan mesra.
Keduanya berpelukan usai rilis yang digelar di Itjen Kemendagri, Satmade Mahendra, Inspektur wilayah 1 Sumsel dipimpin Kapuspen Kemendagri Benny Irwan dan beberapa pejabat lainnya di Kemendagri, pada Kamis (19/9/2025) sore.
Irjen Kemendagri, Satmade Mahendra mengungkapkan hasil pemeriksaan dilakukan pihaknya terkait mutasi atau pemindahan terhadap Kepala SMPN 1 Prabumulih Roni Ardiansyah tidak sesuai dengan ketentuan pasal 28 peraturan menteri pendidikan dasar dan menengah no 7 tahun 2025 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah dan mekanisme pemberhentian kepala sekolah tidak melalui aplikasi Simkaspspk.
"Kami sebagai Apip menigingatkan kepala daerah yang memiliki kewajiban mentaati peraturan perundangan-undangan terkait pemberian sanksi administasi terhadap pejabat pemerintahan," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Satmade Mahendra menegaskan pihaknya akan memberikan sanksi tegas berupa teguran terulis terhadap Walikota Prabumulih H Arlan.
"Pemberian teguran tertulis itu merupakan sanksi tegas, nanti ini akan kami laporkan ke mendagri dan selanjutnya akan disampaikan ke Walikota," tegasnya.
Satmade Mahendra menuturkan dari hasil dilakukan pihaknya ada berita gembira dimana Roni Ardiansyah telah dikembalikan menjadi Kepala SMP Negeri 1 kota Prabumulih.
Sementara itu, Walikota Prabumulih, H Arlan pada kesempatan itu mengucapkan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat kota Prabumulih.
"Saya mengakui kesalahan saya atas kejadian ini dan ini membuat satu hikmah bagi saya dan belajar bagi saya. Dengan ada kejadian ini membuat saya tidak bisa mengontrol diri, melalui kegiatan ini saya ambil hikmahnya dan saya memohon maaf kepada pak Roni," ungkapnya.
Kepala SMP Negeri 1 kota Prabumulih, Roni Ardiansyah pada kesempatan itu mengungkapkan syukur karena mulai kemarin hingga Kamis (18/9/2025) Walikota Prabumulih H Arlan dengan kerendahan hatinya telah bersilaturahmi ke rumahnya dan merangkulnya kembali.
"Alhamdulillah saya sampaikan juga bahwa masalah yang telah terjadi insyaallah telah selesai dan dengan rasa haru dan bangga pada 17 September saya telah kembali (jke sekolah-red) dan diantar langsung oleh bapak inspektur didampingi Kepala dinas Pendidikan mewakili Pemerintah kota Prabumulih," ungkapnya.
Roni juga mengucapkan permohonan maaf untuk hal yang telah viral di media dan ia berharap kedepan dapat lebih baik lagi dari kesalahan yang telah ia lakukan.
Kronologi Kejadian
Terjawab sudah kronologi pemicu Wali Kota Prabumulih Arlan ingin mencopot Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 1 Prabumulih Roni Ardiansyah.
Semua diceritakan Arlan saat hadir di Kantor Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri RI, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2025).
Awal mula kata Arlan, saat anak perempuan tengah mengikuti latihan marching band di sekolah tepat di tanggal merah.
"Pada kejadian itu, Pak, itu di jam, bukan jam sekolah, di tanggal merah, tanggal 5 (September 2025). Anak-anak ini main latihan drum band, jaraknya 150 meter dari sekolahan ke tempat latihan," kata Arlan melansir siaran youtube Kompas TV.
Di tengah latihan, hujan turun dan anak Arlan yang menjadi rombongan drum band kembali ke sekolah.
Seorang guru disebut menelepon anak Arlan dan meminta kembali ke sekolah menggunakan mobil jemputan.
"Jadi, anak saya diantar sopir, Pak, bukan dibawa sendiri," kata Arlan lagi.
Kemudian, mobil dilarang masuk wilayah lapangan sekolah, sehingga menurut pengakuan Arlan, anaknya harus keluar mobil dan kena hujan untuk tiba di sekolah.
"Mau masuk, tidak boleh, langsung dia keluar (dari mobil). Begitu dia keluar, sudah selesai. Hujan-hujan, seluruh anak-anak itu basah semua, Pak. Selesai," kata dia.
Atas peristiwa itu, Arlan geram dan kemudian meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan Prabumulih untuk mengingatkan Roni.
"Tolong kasih tahu ke Pak Kepala Sekolah, melalui Kepala Dinas Pendidikan, tolong ditegur, Pak Roni, jangan sampai terulang lagi, karier aku copot, cuman sebatas itu, Pak," ucap Arlan.
(*)