TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pada laga terakhir Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North, Rabu, 17 September 2025 di DBL Arena Surabaya, tim putra SMA Cita Hati East Surabaya menutup pertandingan dengan kemenangan telak. Skuad berjuluk Cheetah East itu menundukkan SMAN 14 Surabaya dengan skor akhir 73-11 sebagai bukti dominasi mereka di kompetisi.
Dari deretan pemain dan ofisial tim Cheetah East, ada satu sosok yang menarik perhatian. Ia adalah Wahyu Budi Santoso, pelatih tim putra SMA Cita Hati East Surabaya.
Pria yang akrab disapa Coach Budi ini pernah mencatat prestasi membanggakan. Pada tahun 2017, ia terpilih sebagai DBL Indonesia All-Star ketika masih menjabat pelatih Nation Star Academy Surabaya.
Setelah delapan tahun tidak terdengar kiprahnya di ajang DBL, kini Coach Budi kembali dengan tim baru. Ia resmi menjadi kepala pelatih Cheetah East sejak satu tahun terakhir.
“Pertama, saya nekenin ke mereka bahwa bermain basket itu sebisa mungkin kolektif. Dan kolektif itu tidak dimulai cuma di lapangan. Di luar lapangan pun harus sekolektif mungkin sama teman. Jadi kita built ke mereka di awal-awal. Break time bisa kumpul di sekolah, harusnya lebih mudah ke mereka in charge satu sama lain,” jelasnya.
Kehadiran Coach Budi kembali ke kompetisi basket antar-SMA terbesar di Indonesia memberi energi baru. Semangat itu tidak hanya menyemangati skuad Cheetah East, tetapi juga dirinya pribadi.
Meski baru satu tahun menukangi Cheetah East, adaptasi Coach Budi berjalan mulus. Sebagian besar pemain sudah dikenalnya melalui klub maupun aktivitas sekolah.
Salah satu cara unik yang ia terapkan untuk membangun kenyamanan adalah aturan kursi saat latihan. “Setiap kita latihan kita harus punya satu kursi untuk satu orang. Setiap kita latihan, saya nggak mau mereka duduk di bawah, harus di kursi. Saya mau mereka nyaman kalau duduk di kursi, minum nyaman, duduk nyaman, istirahat nyaman. Kan kalau digame harus duduk di kursi,” tuturnya.
Lebih jauh, Coach Budi menekankan pentingnya tanggung jawab dari diri sendiri bagi para pemain. Menurutnya, kesadaran itu harus muncul bukan karena paksaan, tetapi karena rasa malu jika tidak melakukan yang benar. “Bukan karena mereka takut karena ancaman, tapi karena mereka takut karena kalau nggak ngelakuin sesuatu yang bener saya akan malu sama teman saya. Lebih ke kesadaran diri, buat doing something good, buat dirinya, sekolah, parents,” sambungnya.
Cheetah East kini hadir dengan ambisi baru setelah gagal menembus 16 besar DBL Surabaya musim lalu. Kegagalan tersebut menjadi bahan evaluasi besar bagi tim. “Kita mau perbaiki peringkat karena kemarin kita nggak lolos di 16 besar. Kalau di setiap game, target kita harus lebih baik. Karena nggak mungkin perfect juga, jadi kita harus perbaiki terus,” tutupnya. Ikuti terus kabar mengenai DBL Surabaya di www.dbl.id dan jatim.tribunnews.com
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026 dan Azarine DBL Dance Competition 2025-2026.
Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk kopi anak muda, Kopi Good Day.