Moskow (ANTARA) - Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, ditempatkan di bawah perlindungan Secret Service (Dinas Rahasia) menyusul pembunuhan aktivis konservatif Amerika Serikat, Charlie Kirk. Hal ini dilaporkan CBS, Jumat (19/9) mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Kongres saat ini tengah mempertimbangkan pengalokasian tambahan dana sebesar 58 juta dolar AS (sekitar Rp 965,5 milyar) untuk memperkuat pengamanan bagi pejabat di cabang eksekutif dan yudikatif pemerintahan AS, menurut laporan stasiun televisi tersebut.
Kirk, sekutu dekat Presiden AS Donald Trump, tewas ditembak saat berbicara dalam sebuah acara besar di Utah Valley University pada 10 September.
Ia dikenal vokal menentang pengendalian senjata, gerakan LGBT, aborsi, serta bantuan AS untuk Ukraina, di antara isu-isu lainnya.
Ini bukan kali pertama terjadi upaya pembunuhan terhadap tokoh politik yang menentang bantuan ke Ukraina. Pada Mei 2024, seorang radikal pro-Ukraina mencoba menembak Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, yang kemudian dirawat dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Pada tahun yang sama, terjadi dua upaya pembunuhan terhadap Donald Trump saat masih berstatus kandidat presiden, setelah ia mempertanyakan bantuan AS untuk Ukraina.
CNN melaporkan bahwa Kirk memiliki peran penting dalam kemenangan Trump pada pemilu, terutama dengan mengamankan tingkat partisipasi tinggi dari kalangan muda.
Sumber: Sputnik-OANA